Part 12

4.6K 233 0
                                    

Sore Harinya...

Bu Kinan, pak Re nya sudah datang.

Terima kasih ya Ina.

Iya bu, kalau begitu saya permisi dulu.

Iya.

Kinan pun segera berdiri dan bersiap menemui Vano dan calon istri Vano.

Kinan, kamu akan baik-baik aja. Kamu akan baik-baik aja. Dia pak Re, dia bukan kak Vano. Dia salah satu klien di butik ini.

Ucap Kinan berbicara sendiri di dalam ruang kerjanya sambil memegang kalung dan liontin di lehernya. Kinan pun langsung menemui Vano yang sedang berbicara dengan atasan Kinan.

Pak Re silahkan di coba gaun pengantinnya.

Iya bu Irma.

Kak Vano, calon istri kak Vano mana? Apa mbak Kei datangnya telat?

Kamu nggak usah panggil mbak sama Kei, Kei seumuran sama kamu.

Iya kak.

Kei masih di Luar Negeri, jadi kakak minta tolong sama kamu ya Kinan buat fitting gaun pengantin ini.

Ki...nan...kak?

Iya, Kinan mau kan tolongin kak Vano?

Kinan, kamu tolongin pak Re ya? Pak Re adalah klien penting di butik ini. Pak Re dan keluarganya adalah pelanggan di butik kita.

I...iya...bu.

Jadi Kinan mau bantuin kak Vano?

I...iya...kak.

Vano dan Kinan berganti gaun pengantin. Kinan pun melepaskan kalung yang di pakainya dan meletakkan kalung tersebut di atas meja. Kinan tidak mau Vano melihat kalung tersebut ada di leher Kinan.

Setelah Kinan dan Vano selesai berganti gaun pengantin mereka berdua keluar dari ruang ganti dan saling memperlihatkan gaun pengantin tersebut satu sama lain.

Kinan sangat terpesona melihat ketampanan wajah Vano yang memakai Tuxedo pengantin. Vano pun terpesona melihat kecantikkan wajah Kinan yang memakai gaun pengantin tersebut.

Cantik sekali...
Ucap Vano.

Kak Vano juga sangat tampan.
Ucap Kinan sambil tersenyum.

Gaun itu cantik sekali Kinan, Kei pasti suka sekali.

Ucap Vano sambil tersenyum. Kinan pun tersadar mendengar ucapan Vano tadi. Kata cantik yang di ucapkan Vano tadi bukan untuk dirinya tapi untuk gaun pengantin yang di buat Kinan. Wajah Kinan pun berubah menjadi sedih tetapi Kinan tetap memasang fake smile di depan Vano.

Kinan, wajah kamu kenapa pucat? Apa Kinan sekarang sedang sakit?

Kinan nggak apa-apa kok kak, Kinan baik-baik aja. Kinan kemarin habis sakit.

Kamu sakit apa Kinan?

Kemarin Kinan demam kak.

Oh...

Jadi kak Vano benaran nggak tahu kalau aku sakit. Berarti kemarin aku tidak mengalami lucid dream dengan kak Vano. Berarti aku cuma mimpi sendiri. Kenapa aku bodoh sekali, mana mungkin aku dan kak Vano kemarin mengalami lucid dream. Kemarin jam 9 pagi, nggak mungkin kak Vano tidur. Kak Vano pasti sedang kerja di kantor. Lagi pula aku sudah lama tidak pernah mimpi tentang kak Vano lagi.
Ucap Kinan berbicara sendiri di dalam hati.

Bu Irma, tolong panggilkan fotografer tadi ya? Saya dan Kinan mau foto sambil memakai gaun pengantin ini.

Baik pak Re.

Bu Irma pun segera pergi memanggil fotografer.

Foto kak?
Kita berdua akan berfoto memakai gaun pengantin ini?



Lucid Dream With Love (1-29 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang