Part 25

4.5K 200 0
                                    

Ciuman ini agar kamu kak sakit demam lagi karena kecapean kerja.

Cup...
Vano pun mencium kening Kinan.

Maafin kakak ya, gara-gara deadline buat gaun pengantin kita kamu jadi sakit. Mana waktu itu kening kamu ini panas banget.

Kak Vano tahu dari mana kening Kinan panas banget?

Waktu itu kan kakak yang ngompresin kamu waktu kamu tidur setelah kamu makan bubur dan minum obat.

Ucap Vano sambil membelai-belai wajah Kinan dengan lembut. 

Jadi waktu itu bukan mimpi? Jadi waktu itu kak Vano benaran datang ke rumah? Kak Vano benaran nyuapin Kinan makan bubur dan menyuruh Kinan minum obat? Kak Vano benaran nyium kening Kinan?

Iya sayang, itu nyata bukan mimpi.

Pantesan aja itu bukan lucid dream.

Iya cantik.

Terima kasih ya kak waktu itu udah ngerawat Kinan sakit?

Iya cantik.

Ciuman ini agar kamu nggak nangis lagi karena kesal, marah dan sedih karena kak Vano.

Cup...
Vano mencium kedua mata Kinan.

Ciuman ini agar kamu nggak ingusan lagi karena habis menangis.

Cup...
Vano mencium hidung Kinan.

Ciuman ini agar pipi chubby kamu nggak tirus lagi. Kak Vano suka banget dengan pipi chubby kamu ini.

Cup...
Vano mencium kedua pipi Kinan.

Dan yang terakhir ciuman ini agar kamu nggak suka bo'ong lagi sama kak Vano. Dan kamu harus selalu tersenyum bahagia.

Cup...
Vano mencium bibir Kinan dengan lembut. Kinan tersenyum bahagia.

Terima kasih ya kak buat semuanya. Buat semua cinta kak Vano, buat semua surprise pernikahan kita, buat nemuin kalung ini dan buat semua ciuman-ciuman tadi.

Iya sama-sama cantik.

Maaf ya kak, selama ini Kinan suka bo'ong. Maaf Kinan nggak bantu mempersiapkan semua persiapan pernikahan kita.

Maafnya di terima sayang, tapi kamu harus janji nggak akan ngebohongin kak Vano lagi. Kamu harus mengatakan isi hati dan perasaan kamu yang sejujur-jujurnya sama kak Vano. Baik saat kamu sedih, kesal, marah dan kecewa  sama kak Vano. Kamu nggak boleh memendam perasaan kamu lagi seperti dulu.

Iya kak, Kinan janji mulai sekarang Kinan nggak akan bo'ong lagi. Kinan akan selalu jujur sama kak Vano.

Cup...
Kinan mencium bibir Vano. Vano pun membalas ciuman Kinan. Vano dan Kinan berciuman bibir lagi dan lagi dengan lembut, mesra, penuh cinta, penuh hasrat dan penuh gairah dari dalam diri mereka masing-masing.

Vano menggendong tubuh Kinan dan membawanya menuju ke dalam kamar pengantin. Di sepanjang perjalanan menuju ke dalam kamar pengantin, Vano dan Kinan berciuman kembali.

Sesampainya di dalam kamar pengantin mereka, Vano membaringkan tubuh Kinan perlahan-lahan dengan sangat hati-hati. Malam itu di bawah langit yang bersalju, di dalam kamar yang penuh kelopak bunga Mawar Merah yang indah dan harum Vano dan Kinan melakukan hubungan suami istri secara nyata bukan di dalam lucid dream.

Lucid Dream With Love (1-29 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang