Pagi Hari yang cerah...
Masih dengan posisi yang sama, Hila tertidur dalam keadaan tangannya digenggam oleh suaminya. Ia terbangun terlebih dahulu karena cahaya yang masuk lewat celah jendela kamar, dengan terkejut ia langsung mengangkat kepalanya yang bersandar di tepian ranjang, hingga gerakan tiba-tibanya itu membuat Jin Hyun ikut terbangun. Hila terlambat sholat subuh, dan jam dinding sudah menunjukan pukul 8 pagi.
Jin Hyun yang baru saja membuka mata ikut terkejut. Ia berusaha bangun, namun tubuhnya terasa lemas. Ia terkejut dengan kehadiran Hila di sisinya yang tengah bergumam dengan Bahasa Indonesia yang tidak ia mengerti. Hila kemudian mengambil kain yang ada di nakas milik Jin Hyun.
Sepertinya Hila belum sadar kalau Jin Hyun sudah bangun.
"Astaghfirulloh, udah jam 8 lagi, belum solat subuh," gumamnya sambil merapikan nakas Jin Hyun dan akan melangkah pergi.
Namun langkahnya terhenti saat Jin Hyun bersuara.
"Yak!!! Kenapa kau di sini?" tanyanya dengan nada serak khas bangun tidur.
Hila melongo, 'aduh...kenapa dia pake bangun segala sih?' gumamnya dalam hati. Ia kemudian berbalik perlahan, dan mendapati tatapan mengintimidasi dari sang suami.
"Kau tidur di sini?" tanyanya lagi.
Hila yang tadinya menunduk, kini menatap suaminya dengan tatapan kaget.
"Ti--tidak kok, sebenarnya tadi malam kamu sakit dan aku menungguimu. Aku tidak sengaja tertidur, tapi... aku di lantai kok!" jelasnya yakin.
"Ck! Lain kali bangunkan aku. Bukannya kamu sudah punya kamar sendiri?" ucapnya sedikit nada judes.
Hila menunduk dan mengangguk, ia tak mau memperpanjang masalah. Bagaimanapun Jin Hyun dan dirinya belum saling mengenal. Ia akan berusaha sesabar mungkin menghadapinya.
Sementara itu, Jin Hyun mengalihkan pandangan dan kembali memposisikan tidur. Hila yang merasa sudah tidak ada urusan, berlalu ke kamarnya. Jin Hyun menatap punggung tetutup hijab lebar itu, ia bingung dengan perasaannya yang mendadak damai ketika berhadapan dengan Hila. Harusnya ia akan marah-marah dengan kejadian tadi, padahal jika ada orang yang melakukan kesalahan sedikit saja, biasanya ia akan membuatnya sakit hati apa lagi wanita, ia akan membuatnya menangis.
@Kamar Hila Jam 9
Setelah mandi, sholat dan bersih-bersih, ia menuju ke lantai dasar untuk bertanya pada Mi Rae, pasalnya hari ini ia sudah melewatkan 2 mata kuliah. Jika ia masuk pun pasti tidak akan diizinkan masuk kelas.
Saat ia melewati kamar Jin Hyun, ia melihat si empunya tertidur. Ya Allah...dia sampai lupa tidak mengambilkan sarapan dan obat untuk Jin Hyun, padahal ia sedang sakit dan kewajiban sebagai istrinya di abaikan. Ia membuka pintu kamar, namun suara itu kembali menghentikan langkahnya.
"Jangan bilang Nunna kalau aku sakit, aku tak mau minum obat!" ucapnya kekanakan namun bernada perintah.
Hila berbalik dan menatap Jin Hyun yang tengah menatapnya lemah.
"Kalau tidak minum obat bagaimana bisa sembuh?" tanyanya hati-hati.
"Pokoknya jangan katakan....!" ia meninggikan suaranya hingga Hila berjingkat kaget.
Hila akhirnya mengalihkan pandangan, dan melanjutkan jalannya untuk turun ke lantai dasar. Padahal niatnya akan mengambil sarapan dan obat, tapi kini Jin Hyun malah anti dengan obat. Apa yang harus di lakukannya? Bagaimanapun kini ia sudah di timpa kewajiban untuk melayani suaminya, dan lagi suaminya tengah sakit.
@Lantai Dasar
Hila berjalan melewati beberapa ruangan dengan sok santai. Ia juga menghindari para pembantu yang terus bertanya 'Ada yang bisa saya bantu?' dan sebagainya. Hila menolaknya halus dan berjalan menuju dapur saat salah seorang pembantu menyampaikan pesan dari Mi Rae pada Hila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Mantan Idol (END)
Fanfiction©AubiAtmariniAiza Judul awal: Dua Lapisan Kisah di Balik Cerita Hight rank 29 Juni 2019 #1 Indo Korea Ditulis: 15 Januari 2018 - 10 Juni 2018 Revisi: 05 Maret 2020 - Fahila atau Na Young menjalani kehidupannya dengan lapang, dijodohkan oleh orang t...