Mengingat Sedikit

2.8K 229 16
                                    

Vote dulu readers sayang.... 😂

.
.
.
.
.
.
.
.
@Rumah Tradisional Nenek Go
Disuatu pagi....

Pagi itu, Na Rie merajuk. Ia tak mau pergi ke Sekolah karena keinginannya tidak dituruti. Mi Rae susah payah membujuknya tapi tak berhasil, Nenek Go juga tak berhasil, sementara Jin Hyun? Ia cuek dan tak peduli. Sepertinya Jin Hyun juga tengah kesal dengan permintaan adiknya padanya. Bagaimana mungkin ia harus mengambil boneka kesayangan Na Rie di Rumah Keluarga Choi yang kini sudah di tempati oleh Keluarga Moon Jae?

Setelah Mi Rae, Jin Hyun dan Nenek Go pergi kerja. Hila membujug Na Rie agar mau bersekolah.

"Onnie.... Aku benar-benar ingin mengambil boneka itu. Setiap malam, aku sulit tidur karena taka ada bonekaku. Bagaimana ini?" rengek Na Rie menggelayut pada lengan Hila.

Hila bingung harus mengalihkan kemauan Na Rie pada apa, yang pasti ia tak mau Na Rie merajuk sampai tak mau masuk Sekolah.

"Oppa jahat! Dia tidak mau mengambilkannya untukku, Onnie. Oppa juga tak mau mengantarku untuk mengambil bonekaku. Pokoknya aku ingin boneka itu.... Hiks...hiks..." kini diiringi dengan tangisan.

"Cup cup cup....." Hila memeluk Na Rie lembut. "Sudah yah, jangan menangis. Nanti cantiknya hilang!" bujugnya kemudian menghapus air mata Na Rie.

"Tapi Onnie...hiks..... Aku ingin boneka itu." rengeknya lagi.

Hila bingung, ia harus melakukan apa.

"Em... Bagaimana kalau kita jalan-jalan? Ke taman, kemudian...." ucapannya terpotong.

"Sirooo.... Aku ingin boneka itu, Onnie....huwaaaaa😭" tangisnya pecah.

Hila panik, Na Rie jarang sekali menangis dan kini ia menangis. Bagaimana ia bisa menghentikannya.

"Begini saja, bagaimana kalau malam ini Na Rie tidur dengan Onnie dan Oppa, bagaimana?" tawar Hila mengusulkan.

Na Rie tampak berfikir.

"Sirooo... Onnie, aku ingin tidur dengan boneka itu. Huwaaaa!" tangisnya semakin kencang.

Hila benar-benar kehabisan akal bagaimana harus membujug adik bungsu yang Suami.

"Coba kalau ada adik bayi, pasti aku bisa bermain dengannya. Aku kesepian Onnie." ucap Na Rie membuat Hila sedih.

Ia mengerti bagaimana perasaan Na Rie. Diusianya yang masih belia itu ia harus kesepian. Usianya sudah 12 tahun, namun kelakuannya masih seperti anak kecil. Mungkin karena anak bungsu yang mendapat perhatian lebih.

"Nanti pasti ada sayang...." ucap Hila sekenanya.

"Onnie sudah hamil?" tanyanya mendadak berhenti menangis.

"Be... Belum.." ia tergagap. "Bukan begitu sayang, nanti kalau sudah waktunya pasti akan ada adik bayi dalam perut, Onnie. Jadi...." ia membelai rambut Na Rie pelan. "Na Rie yang sabar yah? Bagaimana kalau hari ini kita buat kue kering?" usul Hila mengalihkan pembicaraan.

Na Rie menghapus air matanya, kemudian mengangguk setuju.

@Kantor Pusat Choi Corp ~> Ruang Direktur Utama

"Bukti-bukti sudah terkumpul Haleommani, kita hanya cukup menunggu pengadilan." ucap Jin Hyun pada sang Nenek yang Pagi ini ikut bersamanya ke Kantor.

Nenek Go manggut-mangguk mengerti, kemudian tersenyum lega.

"Syukurlah kalau begitu." ucapnya kemudian melamun.

Jin Hyun mengerti perasaan Neneknya yang sedih. Ia tak ingin anak bungsunya masuk penjara, tapi ia juga tak ingin anaknya menjadi penjahat ditengah-tengah Kekeluargaan yang sudah baik.

Suamiku Mantan Idol (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang