Mencarimu

2.4K 226 13
                                    

Vote yang banyak..... Hayo! 😈
.
.
.
.
.
.
.
.
Bruk!

Seorang wanita dilempar kelantai, bagai karung beras, dengan kasar. Ia terkulai lemas tak berdaya. Jangankan mengucapkan sesuatu, bernapas pun susah. Ia hanya bisa meringkuk, hijab dan jilbabnya telah lusuh tak beraturan. Rambutnya sedikit mengintip dibalik hijab dan romal yang sudah hampir telepas dari kepala.

Keadaan itu sungguh mengenaskan, mungkin jika Jin Hyun tau, ia akan benar-benar membunuh semua orang yang menyakiti Hila satu persatu. Jin Hyun memang sosok yang dingin, namun ketika kepemilikannya diusik, orang yang mengusik akan hancur berkeping-keping bersama dengan kejahatannya.

Kemudian seorang lelaki paruh baya, dengan usia 57 mendekati Hila dengan membawa ember berisi air kotor. Detik berikutnya seringaian kejam, terukir diwajahnya yang menyeramkan.

Byur!!!

Hila basah kuyup, air kotor yang baunya tak bisa ditahan oleh siapapun, membuat Hila terbangun karena merasa tidak nyaman.

"Bagaimana Nyonya Muda Choi? Apa kabar?" ucap orang itu mendekati Hila yang tengah terdiam sambil mencari cahaya.

Hila tak menjawab, ia tak bisa membuka mulut karena bibirnya diplester. Lelaki paruh baya itu memberi isyarat pada bawahannya untuk membuka plester dan penutup mata Hila. 2 orang melaksanakan perintah lelaki paruh baya itu, kemudian memposisikan tubuh lemah Hila untuk duduk dilantai dan bersandar ditembok.

Hila langsung menajamkan pandangannya yang awalnya meremang, ia mencoba menangkap siapa lelaki paruh baya yang tengah memegang ember dan membuatnya basah kuyup itu.

"Samchun?" tanyanya syok.

Choi Moon Jae lelaki paruh baya itu tersenyum puas, kemudian tawa menggelegar memenuhi ruang gelap itu. Hanya ada 1 cahaya yang menyorot kearah Hila.

"Hahahaha.....! Kau ingat aku?" tanya Moon Jae sinis.

"Ken... Kenapa Samchun melakukan semua ini? Apa salah saya?!" tanya Hila mulai menangis ketakutan.

"Salahmu? Banyak. Kau mau tau satu persatu?" tanyanya seperti tak membutuhkan jawaban.

'Ya Allah... Lindungi aku, apa yang terjadi?' batin Hila menangis.

"Pertama.... Kau menikah dengan Jin Hyun dalam keadaan miskin. Kedua.... Kau membuat Jin Hyun bersemangat. Ketiga.... Kau membuat Jin Hyun semakin kuat. Keempat.... Kau mendapat tempat di hati na Eomma. Kau membuat semua keluarga besar Choi tak diperhatikan lagi oleh na Eomma!" ucapan terakhirnya sedikit membentak, membuat Hila semakin ciut.

"Itu bukan alasan, Samchun! Sebenarnya apa motif dari semua ini?" tanya HlHila sedikit menekan.

Kaki dan tangannya masih terikat, ia tak bisa banyak bergerak.

Moon Jae menyeringai, ia tampak seperti setan kali ini. Ia mendekati Hila dan memegang dagunya. Hila memberontak dengan menggelengkan wajahnya, namun malah cengkeraman yang ia dapat.

"Akhhh...." dan hal itu membuat Hila harus menatap mata lelaki paruh baya itu, secara langsung.

Rasanya jijik melihat dan berdekatan dengan paman Jin Hyun yang licik itu. Ingin rasanya meninju wajah menyebalkan Moon Jae dari hadapannya.

"Karena adanya Jin Hyun, menghambatku merebut perusahaan Choi Corp. Dan kau.... Adalah aset utama Jin Hyun, yang akan membuatnya menyerah padaku dengan mudah. Kau mengerti kan, gadis cerdas?" jawabnya sontak membuat Hila melotot terkejut.

"Ap... Apa maksud anda? Berkhianat pada keluarga sendiri?" balas Hila tak menyangka.

Moon Jae melepas cengkeraman dagu Hila dengan kasar, meninggalkan bekas cakaran yang membuat sedikit darah mengalir disana. Ia menyeringai lagi.

Suamiku Mantan Idol (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang