I'am Coming Indonesia

3.7K 242 25
                                    

Ini nih susahnya tulisan awal amburadul, ngeditnya lama banget Guys! Makanya vote yang banyak biar semangat, yes!👿

"I'am coming Indonesia," gumam Hila menatap ke arah awan tebal di luar jendela pesawat.

Mendengar gumaman Hila, Jin Hyun menoleh dan ikut menatap keluar jendela kaca itu. Ini bukan pertama kalinya ia naik pesawat dan menatap gumpalan awan, namun entah kenapa melihat Hila mengamatinya dengan kagum, ia jadi tertarik untuk ikut mengamatinya.

"Kau sangat senang bisa berkunjung ke Indonesia?" tanyanya pelan.

Hila tersenyum menoleh ke arah suaminya yang juga menatapnya, menunggu jawaban.

"Hm, sangat senang. Aku bahagia!" jawab Hila dengan nada gembira.

Jin Hyun terkejut dengan nada bicara itu, ini pertama kalinya Jin Hyun mendengarnya dengan posisi mereka bertatapan. Bahkan Hila tak berniat mengalihkan pandangan atau menunduk.

"Memang apa bedanya senang dan bahagia?" tanya Jin Hyun mengalihkan pandangan ke depan mencoba senormal mungkin.

Hila berfikir sejenak, lalu mencoba menjawab pertanyaan Jin Hyun dengan penuh penghayatan.

Ia kembali menatap luar jendela dengan tatapan memuja. Ciptaan yang indah itu membuatnya bersyukur, betapa tiada lagi celah untuknya menolak kenikmatan yang telah Allah berikan.

"Senang itu sesaat dan bisa dirasakan semua orang. Tapi bahagia tidak," ia memainkan jarinya di kaca, seolah menulis sesuatu.

Jin Hyun tak mengerti, ia mengamati jari Hila yang menulis sesuatu.

"Bahagia itu terkenang dan selalu tercipta oleh ketenangan batin, pasti akan bertahan lama," ucapnya lembut dan tenang.

"Aku tak mengerti," ucap Jin Hyun bersandar dan mengalihkan perhatian.

Hila malah terkekeh mendengar jawaban itu dan kembali menoleh kearah Jin Hyun.

"Kamu perlu penjelasan untuk mengerti sesuatu, perlu penghayatan dan minat," ucap Hila seperti Dosen yang tengah mengajar mahasiswanya.

Jin Hyun melirik sejenak, lalu mengalihkan pandangan lagi.

"Ya sudah, jelaskan padaku," balas Jin Hyun sambil melipat lengannya di dada.

"Bahagia itu," ucapan Hila terpotong oleh kedatangan seorang Pramugari yang membawa troli berisi wine dan gelas khusus.

Ia menawari Jin Hyun dan Hila, namun Hila langsung menolaknya. Sebenarnya Jin Hyun ingin, tapi penolakan Hila mewakili jawabannya juga.

"Maaf, kami tidak minum itu," jawab Hila lembut.

Pramugari itu mengangguk dan berlalu dengan wajah kecewa. Sedari tadi pramugari itu mengamati wajah Jin Hyun yang sangat tampan itu, sayangnya ia harus pergi lebih cepat dari rencana. Jin Hyun mendengus melirik kearah Hila.

"Kamu mau minum wine?" tanya Hila dijawab gelengan kepala. "Aku hanya ingin menjelaskan bahwa wine itu tidak baik untuk tubuh, mengandung..."

"Arraso," potong Jin Hyun sebelum Hila melanjutkan penjelasannya.

Hila terdiam, ia mulai sadar melihat ekspresi Jin Hyun yang kesal. Entah kenapa sikap Jin Hyun berubah-ubah dan membuatnya bingung, bagaimana cara menghadapinya.

"Kenapa diam, kau tidak akan menjelaskan tentang kebahagiaan?" tanya Jin Hyun menegur.

Hila tersadar dan mengangguk, lalu mengalihkan pandangan, agar tidak bertatapan dengan Jin Hyun yang memberi tatapan membunuh.

Suamiku Mantan Idol (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang