Chapter 24

1.7K 73 4
                                    

Saya persembahkan masa masa terakhir dibangku SMA melalui cerita ini, Kinan dan Revan


Setelah kejadian diparkiran, Kinan dua hari tidak masuk sekolah. Dokter Keyla sudah meminta Kinan untuk istirahat dirumah karena menurut hasil pemeriksaan beliau, kondisi jantung Kinan semakin parah. Dosis obat Kinan juga lebih tinggi. Dan bertambah satu jenis obat lagi yang harus ia konsumsi.

Bagaimana ceritanya setelah adegan berpelukan diparkiran waktu itu?

Flashback on

Bella dan Gita tidak enak perasaan karena Kinan tidak kunjung balik ke kelas. Mereka sudah menyusuri toilet perempuan, pustaka, bahkan seluruh koridor sekolah tapi Kinan tidak ada. Akhirnya mereka mengunjungi kelas Radit untuk memastikan barang kali Radit tahu.

Tapi nyatanya Radit tidak tahu dimana Kinan. Akhirnya mereka bertiga berpencar untuk mencari keberadaan Kinan. Radit menyusuri setiap kelas ekstrakurikuler sementara Bella dan Gita mencari di area parkir.

"Gita, kita pisah aja. Lo ke area parkir mobil, gue ke motor. Deal,ya?".

"Oke".

Bella menyusuri area parkir motor untuk mencari keberadaan Kinan. "Kinan? Lo dimana?". Bella memanggil manggil Kinan.

Lalu pandangannya tertuju pada punggung seorang cowok yang duduk diatas motor ninja merah. Cowok itu masih memakai seragam sekolah. Dapat Bella lihat ada asap yang mengepul dibalik punggung cowok itu. Tampaknya ia sedang merokok atau juga mungkin sedang menikmati Vape yang sedang trend.

Bella mendekati punggung cowok itu untuk menanyakan keberadaan Kinan. Mungkin ia tahu.

"Eh.."

Cowok itu berbalik begitu mendengar suara seseorang yang sepertinya menyapa dirinya. Begitu cowok itu berbalik menatap Bella, bola mata Bella sontak melebar.

"RIFAD?!".

Suara Bella sontak naik beberapa oktaf. Bella baru tahu bahwa seorang Rifad yang diam nan cuek juga ikut ikutan merokok seperti anak anak sekarang yang menurutnya sama sekali tidak ada manfaat.

"Lo merokok?". Kata Bella dengan suara yang besar. Sementara Rifad tampak tenang, tidak sedikitpun menghiraukan ucapan Bella. Ia kembali menghisap rokok nya lalu menghembuskan asapnya perlahan lahan.

"Kalo orang nanya tuh dijawab!".

Rifad menoleh menatap Bella lalu berkata "Lo buta apa? Lo udah liat gue ngerokok masih aja nanya".

"Kok Lo merokok?". Tanya Bella namun tidak dijawab lagi oleh Rifad.

"Apaan nih woy ribut ribut?".

Bella dan Rifad menoleh ke arah sumber suara yang ternyata adalah Kevin. Kevin datang dengan tangan kanan membawa sapu lidi. Sudah bisa dipastikan bahwa ia baru saja selesai bersih bersih.

"Rifad, Kok ada nenek lampir disini? Ngapain Lo disini?".

Perkataan Kevin itu tentu saja tertuju ke Bella. Dua sejoli yang setiap kali bertemu selalu saja bertengkar. Karena tidak terima dengan ucapan kevin, Bella menjawab

"Heh! Gue gak cari masalah ya sama Lo! Suka suka gue mau kemana aja dan itu bukan urusan lo".

Kevin hanya memasang smirk jahilnya. Tidak perduli dengan omongan Bella. Begitu juga dengan Rifad yang masih tenang menikmati rokoknya.

"Lo sendiri ngapain disini? Atau jangan jangan Lo mau ngerokok juga ya kaya Rifad?! Ngaku Lo!".

Bella berkata sambil menunjuk nunjuk wajah Kevin.

Kinan dan RevanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang