Chapter 15

1.8K 75 1
                                    

Note : TOLONG DITONTON!

Video diatas adalah video tentang cerita saya. Sorry ya READERS baru buat sekarang. Hehehehe sorry ya. Jangan lupa di cek! Video ini semacam cuplikan.. ehh enggak tapi trailernya.
What?! Cerita udah jalan lebih dari 10 part baru ada trailer sekarang?! Bukan kok bukan. Penasaran? Videonya sih sederhana aja. Saya buat semampu  saya. Di cek yahhhh 😉

🌟🌟🌟

Pagi di akhir pekan Matahari bersinar cukup cerah. Waktu baru menunjukkan pukul 8 pagi tapi matahari bersinar seperti hari sudah pukul 11. Hari ini, genap 6 hari waktu siswa siswi SMA Angkasa kembali ber sekolah tetapi pada hari ini sudah ada saja yang terlambat hadir ke sekolah walaupun tidak banyak.

Pada pagi ini, Revan dan ketiga orang temannya terlambat hadir ke sekolah gara gara nongkrong di warung kopi hingga larut malam lalu melanjutkan bermain game dirumah Rifad. Alhasil, mereka tertidur di rumah Rifad lalu pada pukul setengah 7 mereka bangun dan pulang kerumah masing masing utk bersiap siap ke Sekolah.

Satu hal yang harus kalian tahu. Mereka tidak mandi!. Sekarang, mereka sudah tiba di kedai  Selasih yaitu, kedai yang paling dekat dengan SMA Angkasa dan menjadi kedai  yang paling sering dikunjungi oleh anak anak SMA Angkasa.

Revan dengan cepat memarkir motor ninja hitamnya di kedai Selasih bersama dengan geng nya. "Mas! Kami parkir motor  disini ya". Ucap Nathan dengan cepat lalu ikut berlari bersama Revan, Kevin ,dan Rifad.

Mereka berlari ke area belakang sekolah dimana ada jalan bagi murid murid yang terlambat untuk masuk.
"Cepet woy!". Kata Revan
Mereka menambahkan kecepatan berlari membuat orang orang yg berlalu lalang terheran heran melihatnya.

"Bu Wati sama Pak Basri udah ke pagar depan. Bentar lagi  cek kebelakang". Kata Revan sambil terus berlari.
Mereka tiba di area belakang sekolah dan menuju bangunan kecil disamping nya yang apabila mereka panjat tembok dibangunan itu, mereka akan mendarat di tembok belakang sekolah. Lalu tinggal loncat ke bawah dan masuk kedalam. Selesai.

"Rifad Lo naik duluan". Titah Nathan.
Rifad dengan cepat naik dan sudah mendarat dengan mulus di halaman belakang sekolah.  Sekarang giliran Kevin. Kevin melempar tasnya terlebih dahulu dan ditangkap dengan Rifad.

Setelah semua selesai, mereka mengendap ngendap masuk ke kelas masing masing dan melewati tangga perpustakaan yang tembus ke koridor anak kelas 12. Sebelum naik tangga, samar samar mereka mendengar suara berat milik pak Anton.

"Suara pak Anton gak sih?" Kata Revan

"Hmm" jawab Rifad.

"Si Anton Lagi ngajar anak XII Ips 3 di lapangan". Jelas Kevin.

Revan bergeming.

"Anak IPS 3 olahraga ni jam pertama?". Tanya Revan

"Iya". Jawab Nathan yang dibalas anggukan oleh Revan.

Mereka melanjutkan menaiki anak tangga sambil mengendap ngendap dengan posisi Revan paling belakang untuk berjaga jaga. Mereka berlari secepat mungkin menuju kelas dan berhenti didepan kelas kosong sebelum ke kelas masing masing.

"Akhirnya misi selesai!". Kata Kevin sementara Rifad hanya mengangguk.

"Besok besok jangan gini lagi deh". Kata Nathan.

"Yaudah gue mau liat keadaan kelas dulu sama Rifad". Kata Nathan lagi.

"Van, ayo.. ".
Perkataan Kevin terpotong ketika melihat ke sekeliling tidak ada Revan.  "Mana si Revan?".

Kinan dan RevanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang