Chapter 41

1.8K 90 18
                                    

Saya persembahkan masa masa terakhir dibangku SMA melalui cerita ini, Kinan dan Revan.

Revan berjalan dengan cepat memasuki gedung kebesaran keluarga Pratama untuk bertemu Vega.

Sapaan demi sapaan yang tertuju pada Revan dihiraukan begitu saja karena saat ini Fokusnya hanya satu, yaitu bertemu Vega.

Ketiga teman Revan tetap mengikuti laki-laki itu dari belakang dan ketika Revan sudah berjalan memasuki koridor yang membawanya ke ruang kerja Vega, ketiga laki-laki itu berhenti dan memilih untuk menunggu di ruang tunggu.

Mereka tau apa alasan Revan untuk bertemu Vega. Tak lain adalah laki-laki itu ingin mencari tau dimana Kinan dirawat. Ia yakin Vega pasti tau dimana Kinan karena Vega dan orang tua Kinan berteman baik. Pasti lah Renita mengabari dimana Kinan dirawat.

Nathan,Kevin,dan Rifad sudah duduk sedari tadi pada sofa yang disediakan diruang tunggu namun belum ada percakapan dari mereka. Ketiga nya hanya duduk diam, mencerna kembali atas kejadian yang sudah terjadi dan juga atas kebenaran yang selama ini ditutup telah terungkap.

Mereka masih tidak percaya bahwa selama ini, Kinan punya masalah dengan jantung nya. Tidak dapat dibayangkan betapa sedihnya Revan sekarang yang sudah lama menjalin hubungan dengan gadis itu, tapi tidak tahu sama sekali rahasia yang selama ini disimpan dengan rapi.

"Sekarang gue baru sadar siapa cewek yang tadi digendong sama Radit".

Itulah percakapan pertama yang dikeluarkan oleh Nathan.

"Kinan?". Kevin memastikan apakah isi pikiran nya dengan Nathan sama atau tidak. Ternyata benar,

"Iya, Kinan" Jawab Nathan.

Kevin mengangguk lalu berkata, "makanya tadi sekolah heboh sampe ke telinga kita kalo Radit gendong cewek. Tapi gaktau siapa dan ternyata.. Kinan".

"Iya. Berarti tadi dong Kinan mulai anfal. Kenapa ya?".

"Apalagi kalau bukan karena lomba".

Rifad masih diam dengan perasaan yang tidak enak juga khawatir. Kemudian ia membatin,"apa dia anfal karena gue ya?".

Pertanyaan itu timbul begitu saja karena buktinya setelah lomba tadi Kinan baik-baik saja walau saat berbicara dengan Rifad wajahnya sedikit pucat. Rifad menyadari itu.

Tapi kejadian saat Kinan anfal adalah setelah ia berbicara dengan gadis itu. Rifad bertambah yakin lagi bahwa ia penyebab Kinan anfal adalah dengan omongan Radit di Ramses tadi.

"Terjadi apa-apa sama Kinan, lo orang pertama yang bakal gue cari".

Itulah kata-kata Radit tadi yang bikin Rifad jadi semakin yakin dia lah penyebab nya.

Nathan dan Kevin sebenarnya sedari tadi sudah menatap Rifad dengan wajah bingung pada laki-laki itu.

"Kenapa lo?". Tanya Kevin pada Rifad dengan penasaran. "Kok kaya cemas banget?".

Rifad hanya menoleh sebentar lalu mengalihkan lagi dan kembali gelisah tentunya. Kevin dan Nathan saling menatap karena heran pada Rifad.

"Dia kenapa sih?. Perasaan tadi di ramses baik-baik aja".

"Tau tuh". Jawab Kevin lagi kemudian kembali menatap Rifad dengan tatapan heran.

Kemudian seseorang yang baru saja hadir dalam pikiran Rifad datang menghampiri membuat jantung Rifad seakan berhenti berdetak.

Radit.

Ia ada disana, menatap Rifad dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Dit? Lo kesini juga?".

Kinan dan RevanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang