Saya persembahkan masa masa terakhir dibangku SMA melalui cerita ini, Kinan dan Revan
Mobil yang dikendarai kinan untuk berangkat ke sekolah pagi ini mogok ditengah jalan. Kinan tidak berangkat sendirian melainkan bersama mang Jojo selaku sopir yang bekerja dirumah Kinan. Tidak ada pilihan lain selain naik angkot.
Mang Jojo menawarkan diri untuk menemani majikan mudanya itu berangkat sampai ke sekolah dengan angkot sementara mobil dibiarkan dulu sebentar. Namun Kinan menolak. Dia memerintah mang Jojo untuk segera menangani mobil.
Akhirnya Kinan berangkat sendirian menggunakan angkutan umum. Tidak ada Radit yang menemaninya hari ini karena ia sakit. Makanya mang Jojo menawarkan diri untuk menemani Kinan sampai ke sekolah.
Kinan harus rela berdesak-desakan dengan penumpang lain di angkot. Tak lupa ia memakai masker penutup hidung dan mulut agar terlindung dari debu juga kotoran. Angkot berhenti didepan Indomaret karena ada penumpang yang hendak turun dan ada yang hendak naik.
Pada saat itu Kinan mendapati seseorang yang tidak asing baginya.
Ada Revan disana.
Revan duduk diatas motor besar miliknya dengan kantong plastik yang menenteng barang belanjaannya. Hati Kinan kembali dibuat panas dengan Revan karena Revan dikelilingi oleh cewek cewek dari sekolah lain.
Ada 4 orang gadis disana yang terlihat ingin meminta foto juga meminta nomor handphone Revan. Mereka sengaja membuka dua kancing baju sekolah teratas untuk menampilkan buah dada mereka pada Revan. Salah satu diantara mereka tanpa rasa malu langsung memeluk Revan.
Revan sendiri terlihat biasa saja. Tanpa ada beban sedikit pun. Kinan yang melihat itu mengepal kedua tangannya kuat kuat. Ia berharap angkot segera berangkat. Kinan membuang arah pandangannya kearah lain. Sudah tidak tahan dengan apa yang ia lihat. Sudah dua kali Revan bermain main tepat didepan mata Kinan sendiri.
Sekali lagi Kinan melihat Revan. Namun kali ini berbeda. Revan tampak mendapati keberadaan Kinan, gadis itu buru buru membuang arah pandangnya. Jantungnya mulai berpacu dengan cepat. Ia takut Revan akan menyusulnya kesini karena sekarang Kinan bisa nangis bila berhadapan langsung dengan Revan.
Syukurlah angkot yang Kinan tumpangi mulai melaju dengan pelan. Namun lagi lagi angkot itu berhenti ada penumpang yang hendak naik. Otomatis seluruh penumpang yang ada didalam termasuk Kinan melihat siapa penumpang itu.
Mata Kinan membulat sempurna begitu tau ternyata Revan yang memberhentikan angkot.
"Mas, bentar ya". Ujar Revan pada sopir angkot lalu mengalihkan pandangannya ke Kinan. "Kinan, berangkat bareng aku yuk".
Kinan menggelengkan kepalanya kuat-kuat.
"Aku bawa motor loh". Kata Revan lagi. "Bareng aku aja ya".
"Enggak!".
"Dek, temennya gak mau tuh. Maunya naik angkot. Udahlah dek kami mau cepat nih". Kini sopir angkot itu yang bersuara.
Revan yang mengerti keadaan berhenti mengajak Kinan untuk berangkat bersama dengannya. Tidak ada pilihan lain, Revan segera naik angkot yang sama dengan Kinan. Gadis itu kaget juga melihat Revan yang nekat naik angkot padahal dia membawa motor.Disamping Kinan ada mbak mbak berjilbab, nah, Revan duduk disamping mbak mbak itu. Sebisa mungkin Kinan mengalihkan pandangannya ketempat lain. Revan yang peka tahu pasti kinan melihat Revan bersama cewek cewek lain didepan Indomaret tadi. Gadis itu pasti sedih sekarang.
Walaupun Kinan tidak memandang Revan, laki laki itu terus menatap pacarnya yang sedang kecewa. Hingga membuat Mbak berjilbab yang berada diantara mereka risih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinan dan Revan
Teen Fiction"Van, seandainya suatu saat nanti lo tau apa yang gue rahasianya selama ini dari lo apa lo akan pergi ninggalin gue?". -Kinan Adriana Wijoyo "Kinan, seandainya lo tau tentang perasaan gue ke elo selama ini kalau gue sayang banget sama lo. lo adal...