Chapt. 06

1.1K 91 4
                                    

Ponselku yang berada di atas tempat tidur berdering. Aku langsung mengambilnya, kulihat tidak ada namanya. Aku mengerutkan dahi bingung. Siapa ini? Kemudian aku menjawab teleponnya.

"Yeoboseoyo. Nuguya?"

"Ji eun-ah . ige yonggi sunbae" ujar si penelpon.

"Yonggi sunbae? Ahh.. Mianhae, aku tidak tau. Ada apa sunbaenim?"

"Kau ada waktu hari ini?"tanyAnya.

"Ada. Aku tidak sibuk "

"Baiklah. KAjja kita jalan-jalan. Aku akan menjemputmu nanti"

"Ne . geuraesseoyo sunbaenim"

Sambungan telepon terputus.

Sebelum yonggi datang menjemputku, aku segera bersiap. Tidak butuh waktu lama, Aku selesai. Dengan tampilan casual, rok selutut dan baju dimasukan serta sneakers putih polos. Tidak lupa aku membawa tas selempang kecil.

"Ya. Yonggi sudah di depan. Palli"ujar taehyung diambang pintu.

"Sudah cantik. Palliwa" timpalnya lagi. Aku memutar bola mata kesal.

"Ya oppa. Kau meledekku eoh?" protesku. Ia terkekeh pelan.

"Anni. Ya. Aku serius. Kau itu cantik. Palli . kasian yonggi menunggumu lama." ujarnya sambil menatapku untuk meyakinkanku. Aku tersenyum manis.

"Gomawo oppa. Aku pergi dulu" ujarku sambil mencium pipi kirinya. Kudengar ia mendengus. Taehyung sudah kuanggap seperti oppa kandungku sendiri. Dialah yang telah menemaniku saat orang tuaku dan adikku tidak disini. Aku sangat menyayanginya. Dia merangkulku. Aku menatapnya heran.

"Aku antar sampai depan pintu" ujarnya sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Yonggi hyung. Jaga adikku. Jika adikku terluka, aku akan membunuh mu hyung" ujarnya memperingati sambil tersenyum.

...

Aku tidak tau yonggi sunbae akan membawaku kemana. Sedari tadi kami hanya berdiam dan tidak saling berbicara. Bahkan aku sendiri tidak tau untuk berbicara apa padanya dan lebih memilih diam. Tak lama, mobil yang membawa kami tiba di depan sebuah restoran. Min yonggi turun dari mobil lalu ia membukakan pintu untukku. Perlahan aku keluar dari mobilnya.

"Kajja kita masuk kedalam" ucapnya sambil menggandengku dan membawaku masuk kedalam.

Yonggi memesan lumayan banyak makanan untuk kami. Terlihat banyak hidangan yang tersaji di meja. Yonggi menyuruhku untuk segera menikmati hidangannya. Aku pun menurutinya, dan jujur memang perutku juga lapar.

My Cold Senior[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang