Chapt. 10

1.1K 87 3
                                    

Aku memainkan pulpen di meja belajar ku. Rasanya sangat malas mengerjakan tugas matematika yang mematikan itu. Ku tatap malas buku matematika di mejaku. Aku mendesah pelan. tiba-tiba aku teringat perkataan jungkook saat pertama kali kami bercerita di atap sekolah.

"Bukankah jungkook pernah mengatakan bahwa kekasihnya yang bernama 'eunha' itu sudah meninggal?" gumamku pelan. Aku mengerjapkan mataku beberapa kali.

"Berarti itu bohong? Bahkan eunha masih hidup sekarang." ucapku pelan. Tiba-tiba aku merasa kesal sekarang.

"Dasar manusia aspal. Dia membohongiku saat itu" aku menghela nafas berat.

Aku beranjak dari meja menuju kasurku yang nyaman. Kurebahkan tubuhku santai. mataku belum terpejam saat ini. Kemudian ku pandangi langit-langit kamarku. Pikiranku menerawang saat aku dan jungkook pertama kali berbicara.

Aku berdecak pelan saat mengingat hal itu. Kuambil ponsel yang berada di sampingku kemudian kubuka galeri ponselku dan mencari foto jungkook yang sengaja kusimpan. Ku tatap kesal gambar wajah itu di ponselku.

"Ya, jungkook! Kenapa kau membohongiku tentang kekasihmu itu? Apa untungnya bagimu eoh? Bahkan sekarang kau benar-benar berpisah darinya" gerutuku pelan pada gambar wajah di layar ponselku.

Lagi-lagi aku mendesah. Aku mendudukan tubuhku dan bersender pada head bed. Masih ku tatap foto jungkook yang ada di ponselku. Aku tersenyum samar. Wajah itu membuat hatiku berdebar sekaligus merasakan sakit.

"Aku benar-benar sudah jatuh cinta padamu jungkook-ah. Jeongmal mianhae. Aku benar-benar tidak bisa menghentikannya" gumamku pelan.

****

Jungkook, pria itu meletakkan ponselnya di meja. Ia melirik jam dinding sebentar lalu kemudian ia berdecak pelan.

"Pukul 10.00 ?" ia mendesah pelan lalu kembali melanjutkan ucapannya "ck. Aku akan tidur sekarang? Ahh.. Tidak, tidak. Tidak untuk seorang jeon jungkook untuk tidur jam segini" kemudian jungkook beranjak dari kasurnya tidak lupa ia mengambil ponselnya di meja.

Jungkook memasuki mobil sportnya lalu ia mengambil ponselnya dari sakunya dan mengetik pesan disana. Lalu setelah itu mobil jungkook melaju meninggalkan pelataran rumah mmewahnya.

Anak bangtan menyambut kedatangan jungkook. Mereka sedang berkumpul di sebuah cafe. Jungkook mengambil kursi tepat di sebelah yonggi.

"Jungkook, sekarang kau sudah baik-baik saja?" tanya namjoon sambil menyeruput moccha latenya. Jungkook hanya diam. Pandangannya menerawang kedepan. Jujur, ia sangat malas bahas hal ini. Tujuannya kemari untuk berkumpul dengan sahabat-sahabatnya, bukan membahas masalah percintaannya yang sedang berantakan.

My Cold Senior[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang