Saat semua orang tengah mengkhawatirkannya, jieun malah mendudukkan dirinya di kursi taman yang langsung menghadap ke sungai han. Kedua pipi gadis itu masih basah akibat air matanya yang keluar begitu deras. Hatinya merasa begitu kecewa pada jungkook.
"Sunbae, ternyata kau benar-benar tidak mencintaiku" lirihnya di tengah-tengah tangisannya.
Mata jieun menangkap pemandangan di depannya dengan pandangan kosong. Ponselnya sudah bergetar dari tadi, namun gadis itu sama sekali tidak menghiraukannya. Hatinya begitu sakit merasakan hal ini. Jungkook sudah begitu dalam memasuki hatinya, namun hatinya juga sudah begitu hancur di buat oleh laki-laki bermarga Jeon itu.
Jieun menumpahkan seluruh kekecewaannya melalui air matanya. Menangis dalam diam, dan seakan malam ini sudah menjadi saksi bisu akan rasa kecewanya pada jungkook. Dengan bodohnya, hal ini sama sekali tidak membuat rasa cinta jieun pada jungkook berkurang sama sekali.
Hatinya begitu kuat merasakan cintanya pada jungkook, namun hatinya juga terlihat sangat rapuh saat merasakan kecewa karena jungkook. Jieun memegang dadanya yang terasa sesak. Air matanya kembali mengalir saat mengingat kejadian beberapa menit lalu.
****
Tanpa memperdulikan eunha yang masih berdiri di belakangnya, jungkook berlari umtuk mengejar jieun. Dirinya tau jika jieun pergi kemana saat ini. Hatinya seperti ditakdirkan bersatu bersama gadis itu, dan merasakan feeling yang begitu kuat akan keberadaan jieun saat ini. Tanpa menggunakan mobilnya, jungkook berlari menghampiri jieun.
Saat dirinya berlari tanpa memperdulikan nafasnya yang mulai tersengal, tiba-tiba tanpa sengaja jungkook menabrak seseorang yang tidak di kenalinya. Namun jungkook terus berlari tanpa meminta maaf pada orang itu.
Tanpa di duga-duga orang itu menarik jaket jungkook dan meninju wajahnya yang sudah terlihat lebam. Tubuh jungkook tersungkur, namun ia berusaha bangkit. Saat berhasil berdiri jungkook kembali mendapat pukulan yang sangat kuat hingga ia terjatuh tak berdaya. Jungkook merasakan bibirnya yang terasa begitu perih dan pandangannya juga mulai mengabur.
"Ahh.. Ji-jieun..." ringisnya kesakitan.
Tangan besar jungkook sempat mengambil ponselnya dan menelpon jieun. Beberapa menit laki-laki itu menunggu, tanpa mendengar suara dari seberang telepon seseorang menjawab panggilannya. Jungkook bersuara duluan.
"Jieun-ah.. Help me.. Please" setelah berhasil mengucapkan kalimatnya pandangan jungkook menjadi semakin kabur, setelah itu semuanya menjadi gelap.
****
Sebenarnya jieun sama sekali tidak ingin mengangkat panggilannya. Namun entah mengapa perasaannya semakin tidak enak saat berusaha mengabaikan panggilan itu. Jieun mengambil ponselnya, nama jungkook tertera di layar ponselnya.
Jieun menghapus air matanya sebentar, lalu menjawab panggilan dari jungkook ragu-ragu. Belum lagi dirinya bersuara, jungkook sudah lebih dulu bersuara.
"Jieun-ah.. Help me.."
Mata gadis itu membulat sempurna. Nada suara jungkook begitu lemah. Seperti ada sesuatu yang terjadi pada dirinya. Jieun menjauhkan ponselnya dari telinganya dan sambungan telepon terputus. Jieun membuka GPS milik jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Senior[COMPLETED]
FanfictionJungkook, dia itu senior dingin, jutek dan menyebalkan. Setiap kata yang di ucapkannya itu terkesan dingin. Tetapi dibalik semua itu, jungkook memiliki kisah yang sedih. Aku pernah melihatnya menangis. Karena taehyung oppa, aku mulai dekat dengannya...