Chapt. 32

657 76 4
                                    

Mobil milik jungkook berhenti tepat di depan gerbang rumah jieun. Laki-laki itu melirik kekasihnya, jieun terlihat sudah tidur dengan pulas di tempatnya. Jungkook tersenyum tipis sambil menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah jieun.

"Pantas saja tidak bersuara, kau sudah tidur ternyata" ujar nya pelan, agar tidak membangunkan kekasihnya.

Jieun merengkuh sebentar sebelum membuka matanya. Gadis itu tersentak saat melihat kini dirinya sudah berada di depan rumahnya. Ia melirik jungkook sebentar, yang kini tengah menatapnya.

"Sunbae, sejak kapan kita sudah sampai?"

"Sejak 25 menit yang lalu" sahut jungkook santai.

Jieun membelalak "Apa? Kenapa kau tidak membangunkan ku?" tanya jieun.

Terdengar kekehan pelan dari mulut jungkook "Mana mungkin aku membangunkan mu, saat tidurmu sangat pulas" jawabnya.

"Aku tidak tega. Pasti kau sangat lelah" lanjutnya lagi dengan nada lembut.

Jungkook memperhatikan rumah jieun yang terdapat mobil hitam terparkir di halaman rumahnya. Seperti nya jungkook tidak mengenal mobil itu. Bahkan merek nya berbeda dengan milik si alien sahabatnya.

"Jieun-ah, di halaman mu ada mobil" ujar jungkook, gadis itu terlihat langsung mengikuti arah pandangan jungkook.

Jieun mengernyit "Itu bukan mobil taehyung oppa" ucap jieun.

****

Jieun menghempaskan tubuhnya di sofa. Rasanya tubuh nya benar-benar lelah hari ini. Pantas saja tadi dirinya ketiduran di mobil jungkook. Tiba-tiba saja jieun mendadak teringat tentang mobil asing yang berada di halaman rumah nya.

Jieun berdiri ragu, ia mulai berjalan menyusuri rumahnya. Kosong. Tidak ada siapapun di rumahnya. Kini jieun beranjak ke dapur, karena dirinya belum memeriksa tempat itu. Saat melihat meja makan langkahnya terhenti sejenak. Ia mencoba benar-benar fokus menangkap pemandanganan yang barusan ia lihat sambil mengerjapkan mata nya berkali-kali.

Jieun langsung berlari dan berhambur untuk memeluk ibunya yang tengah memotong bolu di meja makan "Eomma!!" pekiknya senang. Jieun benar-benar sangat merindukan ibunya.

Setelah merasa puas, jieun beralih memeluk ayah nya "Appa, jieun kangen" ujar jieun. Chanyeol hanya tersenyum tipis sambil mengusap lembut tangan putri nya yang melingkar dilehernya.

"Noona, kau tak ingin memelukku?" celetuk chansoo saat merasa sadar jika dirinya saat ini di abaikan. Jieun melepaskan pelukannya pada chanyeol lalu beralih memeluk chansoo dengan kuat. Ia benar-benar merindukan sosok adik nya itu. "Aku sangat merindukanmu anak nakal" ucapnya. Chan soo tersenyum pasrah saat jieun mengacak-ngacak gemas
rambutnya.

My Cold Senior[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang