3.Rain-Talk

209 39 7
                                    

"Perfect ? Hmm...bagus juga"

Rangga mulai memetik gitarnya.

"Ehm...ajarin gue main gitar dong, hehe"

Rangga menatapnya sebentar lalu mengangguk.

Melody duduk di sofa dan Rangga berdiri dibelakangnya. "Udah pernah belajar gitar sebelumnya ?" Tanya Rangga.

"Pernah, tapi udah lupa. Tapi bisa sih dikit dikit"

"Oke"

Rangga berdiri dibelakang sofa, dengan agak membungkuk ia membenarkan posisi tangan Melody saat memegang gitar.

Jantung Melody berdetak tidak normal, ia tidak pernah berada sedekat ini dengan laki-laki manapun. Tubuhnya menghangat saat tangan Rangga yang berada disekelilingnya itu seperti mendekapnya.

"Jadi kaya gini"

Melody pun mulai fokus beberapa saat dengan gitar, lalu saat posisi Rangga berpindah menjadi disebelahnya dan mengambil alih gitarnya untuk menunjukan cara bermain gitar yang benar. Melody tidak bisa berhenti menatapnya.

Otaknya memintanya berhenti menatapnya, tapi matanya berhianat. Saat ini, ia malah fokus memperhatikan wajah Rangga daripada Gitar.

Rangga yang merasa sedang diperhatikan menghentikan permainan gitarnya, matanya menangkap mata Melody yang sedang melihat kearah nya.

Jantungnya terasa berhenti berdetak untuk sesaat.

Ia menatap kedua mata indah Melody dan wajahnya yang terlihat sangat sempurna.

Mereka menatap satu sama lain, sementara suara petir yang menyambar dan suara butiran air yang terus turun dari langit terdengar dari luar sana.

Sadar akan keadaan yang sedikit aneh, Melody segera memalingkan wajahnya malu.

Apa-apaan dirinya tadi ?

Rangga pun berdehem membersihkan tenggorokannya.

"Ayo kita lanjut latihan"

Melody mengangguk, lalu sepanjang latihan ia harus menahan malu akan kelakukan anehnya tadi.

● ● ●

18.00

Hujan masih belum berhenti, malahan bertambah lebat. Udara dingin makin terasa didalam rumah.

Langit yang berwarna kelabu, awan yang membubung, dan hujan yang deras. Kira-kira itulah pemandangan diluar jendela saat ini.

Latihan mereka dihentikan saat Kakak Melody, Mia menelpon.

"Halo Kak ?"

"Fir, malem ini kakak gabisa pulang ya. Ujan nya deres banget dan motor kakak belum beres, kakak nginep di kosan Fara malem ini" kakak Melody memang sering memanggilnya dengan nama belakangnya, Safira.

"Yahh kak. Yaudah deh"

"Ambil aja uangnya di kamar kakak, kalo kamu mau beli makanan"

Mendengar itu, Melody tersenyum lebar.

"Siap Bos!"

Melody pun kembali keruang keluarga dimana Rangga sedang duduk di sofa menonton TV.

Ia membawa beberapa camilan kesana.

"Lo belajar main gitar dari kapan ?"tanya Melody seraya menyeruput capuccino instan nya.

"Sejak gue kecil, kira-kira pas 7 tahun, pas umur 10 baru gue mulai belajar serius"

Melody Of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang