8.Scream

171 24 11
                                    


"Tapikan det itu mati, Melody masih hidup" Raya menjitak kepala Rayn dengan gemas.

"IT'S DATE ! NOT DEAD !"

Rayn mengusap kepalanya dengan pandangan tidak mengerti, ia rasa ia tidak melakukan kesalahan apa-apa. Tapi sekali lagi, ia menjadi korban jitakan sahabatnya.

"Tapi ini kan masih pagi !"

"Gapapa ! Kita pengen maen juga"seru Raya seraya melompat kekasur Melody, Rayn pun berdiri lalu tidur disebelah Melody. Hingga kini Melody berada ditengah.

"Kita udah lama kan ga ngadain girls's time ! So ! Jadi hari ini ! Kita harus have some fun !"seru Chelsea.

"Lu ngomong apa sih Chels, gue gangerti. Kalo ngomong jangan pake bahasa jerman dong" gumam Rayn.

● ● ●

Setelah Melody bersiap-siap dan berpakaian, mereka semua sarapan bersama di ruang makan.

"Biasanya meja makan sepi, cuma gue sama ka Mia doang. Kadang gue sendiri"celetuk Melody.

"Eh ini bubur ayamnya beli dimana, enak banget" ujar Leona.

"Di deket pangkalan ojek sebrang jalanan, emang langganan gua"

Leona mengangguk, sembari ber oh ria. Tiba-tiba Lea bertanya, "Eh kakak lo dimana ?"

"Dia lagi kerumah temennya"

"Ko pagi banget ?"ujar Rayn dengan tampang tidak berdosa.

"Ini udah jam 8 keles, kalian lebih parah. Jam 6 udah bangunin anak orang" omel Melody dengan nada jutek yang sangat dibuat-buat.

Lalu suara bel berbunyi, Melody segera berlari ke ruang tamu. Dan ia melihat Leticia didepan pintunya, ia terlihat cantik hari ini. Dengan rambutnya yang dikuncir ekor kuda dan sweater baby blue nya. Melody tersenyum, "Masuk aja", Leticia mengangguk. "Pada dateng jam berapa tadi ?" Tanyanya dalam perjalanan mereka ke ruang makan, "Jam 6, gue masih tidur" decak Melody dengan sebal. Leticia terkekeh, yang sangat jarang ia lakukan. Mood nya sedang sangat baik pagi ini.

"HAI LETTISYIAAAA" koor mereka semua dengan konyol. Leticia mengangguk dan melambaikan tangannya.

"Eh, kapan sih gue bisa ikut tawuran" gumam Lea tiba-tiba. Semuanya menengok kearahnya, menghentikan makannya.

"Lea ! Lo gaboleh ikut tawuran ! Lo itu cewek !"jerit Chelsea histeris.

"Yaelah, cewek banget sih lo jadi cewek" Lea memutarkan kedua bola matanya.

● ● ●

Pukul 16.00 sore

"Yang ini ?" Tanya Raya

"Terlalu agresif" jawab Leona

"Ini ?" Raya mengambil dress tanpa lengan berwarna kuning berbahan satin.

"Terlalu formal ! Kita harus mencari pakaian yang membuat Melody terlihat. 'Aku manis dan aku ingin kau' tetapi bukan yang 'aku sangat cantik dan aku sangat menginginkanmu" ujar Chelsea, semua yang berada disana mengangkat bahu tak mengerti.

Chelsea berdecak sebal, lalu duduk disebelah Rayn yang sedang membaca sebuah novel.

"Lagi baca apa lu ?"

Rayn menghentikan bacanya, lalu menatap Chelsea. "Novel" ujarnya polos, "Ya iya novel apa Rayn ku sayang ??".

Rayn melihat judulnya "Beautiful Disaster" ujarnya. Lalu kembali membaca, sejenak Chelsea tidak sadar apa yang Rayn lakukan. Lalu ia memerhatikannya kembali, dan mengerutkan dahinya. "Wait...kok lu baca dari belakang ?!"

"Soalnya gue males baca dari depan, mending baca dari belakang, udah tau endingnya hehe" kekeh Rayn tidak berdosa. Chelsea menjitak dahi Rayn lalu mengelus elus dada sembari menyebut nama tuhan.

Sedangkan yang lain masih memilihkan outfit yang akan Melody pakai.

"Bagaimana kalau ini ?" Tanya Leticia. Raya, Leona, dan Melody melihatnya dengan berbinar. "Itu cocok banget ! Good job Leticia !"Raya bertepuk tangan.

Leticia menggelengkan seraya berdecak, yang ia ambil hanyalah sweater babypink dan celana putih.

● ● ●

"RANGGA UDAH DATENG !!!" Teriak Chelsea dengan heboh.

Serempak semua sahabatnya merapat ke jendela, melihat Rangga yang berdiri didepan mobilnya.

"Emang dia udah punya SIM ?" Celetuk Leona.

"Udah, dia 17 tahun"

"Kok lu tau ?"

Melody hanya nyengir kuda, "Udah kebawah sana !" Raya mendorong Melody keluar kamarnya. Lalu menutup pintu kamarnya, sungguh ironis. Diusir dari kamar sendiri.

Melody pun menuruni tangga, lalu berjalan cepat menuju pintu.

Ia menarik nafas, lalu membuka pintunya.

"Hai !" Sapa Rangga, tersenyum lebar.

"Hai !" Balas Melody, memberikan senyum terbaiknya.

"Udah siap ?"

Melody mengangguk, lalu menutup pintunya. Ia pun mengekori Rangga, ia melihat sekilas jendela kamarnya yang dipenuhi sahabat-sahabatnya. Lalu tersenyum kecil, ia melambaikan tangannya.

"Ngelambain tangan ke siapa ?"

"Eh engga, itu ada burung terbang hehehe"

Rangga terkekeh kecil, lalu membukakan pintu mobilnya. Melody Masuk, Rangga pun berjalan memutar lalu masuk kekursi pengemudi.

Ia menyalakan mobilnya.

"Kita mau kemana ?" Tanya Melody memecahkan keheningan.

"Nanti juga lo bakal tau"

"Oh jadi main. Rahasia rahasiaan nih ?"

"Semacam itu deh" kekeh Rangga.

Satu jam kemudian, mereka sampai di suatu tempat yang familiar. Mereka berdua keluar dari mobil, dan Melody hampir menjerit histeris saat mengetahui dimana ia berada sekarang.

● ● ●

Thanks for reading
Vote+Comment ya !

Best Regards
-vee-

Melody Of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang