13.Confident

128 18 1
                                    

"Karena gue pernah liat Rangga berantem sama Evan, beberapa minggu lalu"

Dan ucapan Leticia sontak membuat Melody membelalakkan kedua matanya tidak percaya.

"Ev...evan ?" Ulangnya.

Leticia mengangguk, lantas ia menceritakan semuanya pada Melody. Apa yang ia lihat hari itu.

Membuat Melody semakin mengernyitkan dahinya, "Tapi...kenapa ?".

Leticia mengangkat bahu, "Yang lo liat itu mungkin gaseperti yang lo kira. Rangga emang keliatan anak baik, tapi kita gatau aslinya kaya gimana. Gue bukan fitnah, gue cuma takut lo kenapa-napa Melody. Lebih baik mengantisipasi sebelum terjadi kan ?" Nasihat nya panjang lebar.

Melody hanya terdiam, di matanya. Rangga terlihat seperti sosok yang sempurna. Dan ia kerap kali merasakan perasaan aneh tiap berada didekatnya.

"Pasti dia punya Alasan sendiri kok" beberapa detik kemudian Melody menjawab, berusaha meyakinkan Leticia. Atau lebih tepatnya, meyakinkan dirinya sendiri.

Logikanya mengatakan untuk percaya apa yang Leticia katakan, sementara hatinya mengatakan untuk memercayai Rangga.

Melody menghembuskan nafas, lalu memilih untuk berbaring diatas tempat tidurnya.

Melody memang memiliki kasur matras tambahan yang selalu ia letakkan dikamarnya bila teman-temannya menginap.

● ● ●

01.20

Leticia terbangun dari mimpi buruknya, wajahnya memucat, keringat dingin menetes di dahinya. Ia menghirup udara sebanyak-banyaknya, ia mengalami mimpi buruk ini hampir setiap malam.

Setelah ia merasa lebih tenang, ia pun berdiri dan mengambil kamera untuk melihat hasil vlog Rayn di konser tadi.

Ia terkekeh pelan melihat Sahabat-sahabatnya di video tersebut.

Namun kekehannya tehenti dibagian dimana rayn sedang berbicara di parkiran, dekat dengan Rangga yang terlihat menelpon seseorang.

Ia menghentikan video tersebut, dan men zoom wajah Rangga, ia mengernyitkan dahi melihat ekspresi Rangga yang terlihat sangat berbeda dari yang biasa mereka lihat.

Rangga terlihat...berbeda

Ia seperti tersenyum licik kepada orang yang sedang ia hubungi disebrang sana.

Mungkin ini hanya halusinasi mu Leticia, karena kau mengantuk.

Leticia berusaha mengenyahkan semua pikiran negative dari kepalanya, mematikan kamera tersebut. Dan memutuskan untuk kembali memejamkan mata, mungkin itu hanya halusinasinya semata.

Namun benaknya kembali berbicara,

Atau Rangga sebenarnya memang tidak sebaik yang mereka kira ?

● ● ●

"Kita remaja...yang sedangg dimabuk asmaraa...mengikat janji, bersama, selamanyaa...hati telah terikat, sepasang mata memikat, melambungkan asmaraaa....yang selalu memintaa"

Melody Of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang