Melody menghabiskan sarapannya sendirian, Kakaknya meninggalkan note diatas meja beserta sarapan yang ia buatkan pagi ini.
Ia menatap jam tangan yang terletak di pergelangan tangannya.
05.35
Terlalu pagi untuk berangkat Sekolah, kadang ia bingung. Ia bisa menjadi sangat rajin seperti sekarang dan terkadang ia bisa menjadi sangat malas juga.
Setelah menyelesaikan sarapan sendirian nya, ia memakai kaus kaki dan sepatunya.
Tidak ada salahnya kan datang lebih awal ? Dan ini hari Senin, mungkin ia bisa piket terlebih dahulu.
Sebelum memberikan pesan pada Ojek langganan sekaligus kepercayaan Papa nya, ia tersenyum kecil mendapati pesan dari nomor tidak dikenal.
Unknown
Udah bangun ?
-R-
Ia baru sadar, selama mereka bersama, Rangga tidak sekalipun meminta kontaknya begitu juga sebaliknya.
Melody
Udah
Melody terkekeh pelan saat orang disebrang sana itu segera membaca lalu mengetik kembali.
Unknown
Tau kan gue siapa ? :p
Melody
Gatau, Rantai besi ?
Unknown
Hmm...Hampir tepat
Melody
Rakun ? Roda tiga ? Racun ? Oh ! Atau Rempah-rempah ?
Unknown
Lo beneran gatau ?
Melody
Tau kok, lo yang biasa jualan somay depan Sekolah kan. Ngaku aja deh
Unknown
Mending sekarang lo coba kedepan deh
DEG.
Jantung Melody berdebar, apa Rangga benar-benar berada disini ?
Karena penasaran, ia memutuskan untuk membuka pintu rumahnya dan mengintip.
Langit masih gelap, jadi wajar saja kalau ia merasa agak takut.
Ia mengernyitkan dahi saat ia tidak melihat siapapun didepan sana.
Unknown
Gaada ? Coba jalan kedepan
Melody
Gue gamau, kalo lo itu setan gimana ?
Unknown
Gue bukan setan , percaya sama gue :)
Melody menggigit bibir bawahnya, lalu memutuskan untuk keluar dari rumahnya. Ia perlahan berjalan menuju pagar seraya melihat was-was kekanan dan kekiri.
What the hell am i doing here ?
Melody sudah sampai diujung pagar, ia membuka pagarnya lalu berjalan beberapa langkah.
Ia menengok kekanan dan tidak menemukan apa-apa.
Saat ia menengok ke kir...
"AAAAA !"

KAMU SEDANG MEMBACA
Melody Of Heart
Teen FictionRangga merangkul tubuh Melody, menatap jutaan bintang diatas langit yang berkelap kelip dengan indah. Menghiasi langit malam yang gelap gulita. Perlahan ia menarik Melody kedadanya, "Do you hear that ?" "Apa ?" "My heart, beat faster" Wajah Melody...