Melody berjalan bersisian bersama Rayn didalam sebuah mall, hanya berdua.
"Yang lain pada kemana sih, lama banget" gumam Rayn seraya memainkan ponselnya.
"Sabar aja, tar juga pada dateng" jawab Melody seraya melihat-lihat kanan kiri untuk mencari teman mereka yang lain.
"MAAP GUE NGARET !" Tak lama kemudian datanglah Chelsea dengan nafas terburu, seperti habis lari.
"Lo kenapa ngos-ngosan gitu ?" Tanya Rayn penasaran.
Setelah mengatur nafasnya, Chelsea tersenyum lebar lalu menjawab, Biar bisa cepet cepet ketemu kalian, hihi".
"By the way, Melody. Gue tadi ketemu Rangga loh !"
Melody segera memfokuskan perhatiannya pada Chelsea, "Hah beneran ? Seriusan ?".
Chelsea mengangguk antusias, "iya ! Tadi gue sapa ! Tapi dia gabales nyapa, terus dia lagi sama seseorang tadi. Gue gatau siapa, pokoknya dia manusia, dan dia cowok".
Melody mengangguk-angguk, mungkin Rangga sedang bersama teman-temannya.
Tak lama kemudian, Leona, Leticia, dan Viona pun hadir. Diikuti dengan Lea dan Raya.
Setelah membeli ice cream , mereka berjalan menuju toko buku. Namun di jalan Melody menabrak seseorang.
"Eh maaf, gue gak sengaja"
Sungguh tidak beruntung, orang yang Melody tabrak tadi terkena ice cream nya di pakaiannya.
Orang itu terdiam sesaat saat ia melihat Melody, lalu segera pergi tanpa mengucapkan apa-apa.
"Orang yang aneh"gumamnya, lalu menyusul teman-temannya yang lain.
● ● ●
Teman-temannya yang lain telah pulang kerumah masing-masing, tinggal tersisa dirinya yang sedang menunggu kakak nya.
Akhirnya Melody memutuskan untuk menunggu di parkiran karena kakak nya akan berada disana beberapa menit lagi.
Disana ia berhenti sejenak saat menyadari mendengar suara di bagian yang sepi dari parkiran mobil tersebut.
Lebih tepatnya, percakapan dua orang.
Melody pun mendengar beberapa percakapan mereka secara tidak sengaja,
"Kenapa tiba-tiba gini ? Kita bisa bicarain baik-baik"
Lalu terdengar suara perempuan menjawab,
"Emang dari awal gue gapunya perasaan apa-apa sama elo, please lo harus ngerti"
"Ngerti ?! Ngerti ?! Gimana gue bisa ngerti !"
Suara sang pria pun meninggi, dan dari intonasinya, sepertinya pria itu marah.
"POKOKNYA HUBUNGAN KITA SAMPE DISINI !"
Seru gadis itu cukup keras, astaga, mereka sedang bertengkar. Batin Melody.
Merasa tidak baik menguping, Melody pun memilih berjalan ke lain arah. Ia pun menunggu disalah satu kursi disana, namun ia melihat pria yang tadi ia tabrak didalam tadi. Pria aneh itu.
Pria itu menelpon seseorang, dan Melody menyadari sesuatu. Dari suaranya, itu adalah suara pria yang bertengkar di parkiran tadi.
Tiba-tiba ponselnya berdering, kakak nya menelpon.
"Halo kak ?"
"Dy, maaf ya kakak gabisa jemput. Mobil nya mogok, kayaknya agak lama nih"
Melody berdecak sebal, namun ia memaklumi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Melody Of Heart
Novela JuvenilRangga merangkul tubuh Melody, menatap jutaan bintang diatas langit yang berkelap kelip dengan indah. Menghiasi langit malam yang gelap gulita. Perlahan ia menarik Melody kedadanya, "Do you hear that ?" "Apa ?" "My heart, beat faster" Wajah Melody...