Wajah Leticia memucat, ia menengadahkan kepalanya.
Cowok itu, cowok yang ia lihat sedang berkelahi dengan Rangga. Yang beberapa hari ini tidak masuk tanpa keterangan---karena dia memang anak yang terkenal bandel disekolah ini---selama beberapa hari ini.
Melody hanya tersenyum, pikirannya campur aduk.
"Besok sabtu ada acara gak ?"
Melody segera memusatkan pandangannya ke orang yang beberapa detik lalu bertanya padanya.
"Hah ?"
Melody yang masih belum sepenuhnya berkonsentrasi hanya menjawab seperti itu.Cowok itu tersenyum, "Besok sabtu lo ada acara gak ?" Ulangnya penuh penekanan.
Melody spontan menggeleng, cowok itu tersenyum puas.
"Mau gak besok malmingan bareng gue ?"
7 sahabat nya yang lain sudah sibuk berdehem.
"Gue pikirin dulu"
"Eh iya, Melody besok mau ikut ke salon ! Biasalah ! Girls time ! Abis itu kita bakal baca majalah vogue impor ! Terus manicure dan pedicure make cat lukis dan spidolnya Leticia ! Oiya dan kita juga mau beli parf..."
"Oke oke, artinya lu ada acara besok ?"
Sebelum Melody menjawab, Raya sudah kembali berceloteh "Iya ada ! Banyak ! Kita mau beli parfum yang mereknya sama , terus ke mall ! Dan..."
"KE GRAMEDIA ! Iya kita besok ke gramedia, dan kita mau nonton bioskop bareng juga hehe" seakan mengerti apa yang direncanakan Raya, Chelsea ikut menyahut.
"Oke oke stop gue ngerti ladies . Yaudah, minggu depan kalo gitu" Cowok itu mengedipkan sebelah matanya kearah Melody, lalu segera pergi.
Setelah dirasa ia pergi cukup jauh, Raya segera menggebrak meja.
"Lo itu gaboleh jalan bareng dia ! Gue tau Evan suka sama lo dari duluuu, tapi bagaimanapun dia gabaik buat lo ! Dia itu bandel, gue gamau lu jadi kepengaruh bandel Dy" ujar Raya dengan serius, tidak seperti biasanya.
Leticia memilih diam, ia ingin menceritakan semua yang ia lihat. Namun ia takut bahwa yang ia lihat mungkin tidak seperti kelihatannya dan malah memfitnah Rangga.
"Iya ! Evan itu bandel ! Gue dukung lo sama Rangga !"celetuk Leona.
"Kalo si Rangga ampe macem-macem, urusannya sama gue" Ujar Lea seraya menekan jari jari tangannya hingga berbunyi 'kretk kretk' .
Melody tersenyum, "Eh gue mau cerita".
Semua aktivitas yang sedang mereka lakukan segera berhenti. Dan mata mereka fokus menatap Melody dengan tatapan penasaran.
"Kemaren, gue kerumah Rangga"
"CIEE !!!" Seru Rayn
"SSHHHTTT !"Koor yang lain, yang sedang serius mendengarkan.
Melody mengecilkan volume suaranya"Terus, tiba-tiba mama gue nelfon".
Sontak semua sahabatnya menahan nafas, "Ini pertama kali dia nelfon lu sejak bertahun-tahun kan ?" Sahut Leona.
Melody mengangguk lemas, "Gue gasempet nanya macem-macem, minta penjelasan, dan lain sebagainya. Pokonya saat itu, pikiran gue langsung inget semua kenangan masa lalu gue sama dia...dan gue nangis...begitu aja"
"Mungkin, sebentar lagi dia mau ngunjungin elo kali Dy, makanya dia nelfon dulu" komentar Viona.
"Gue gatau siap atau enggak buat ketemu dia lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody Of Heart
Ficção AdolescenteRangga merangkul tubuh Melody, menatap jutaan bintang diatas langit yang berkelap kelip dengan indah. Menghiasi langit malam yang gelap gulita. Perlahan ia menarik Melody kedadanya, "Do you hear that ?" "Apa ?" "My heart, beat faster" Wajah Melody...