9.MasterPlan

132 27 5
                                    

Klik bintang dibawah sebelum baca ya ! Thanks 😊

Selamat membaca !
● ● ●

Sesaat Melody sempat mengernyitkan dahi melihat mobil yang terasa familiar parkir disebelah mobil Rangga, namun karena pencahayaan yang minim, ia melupakan pemikiran bahwa itu adalah mobil Lea. Lagipula, buat apa mereka kesini ?

"GIMANA LO BISA DAPETIN TIKET KONSER INI ?!?!" seru Melody gembira.

Rangga tersenyum, lalu mengeluarkan 2 tiket dari saku celananya.

"Gue udah lama booking 2, tapi belom nemu pendamping yang pas" dan saat Rangga mengatakan itu, kedua matanya menatap Melody dengan penuh arti.

Pipi Melody memerah, ia harap tidak terlihat karena gelapnya langit malam.

"Konsernya mulai jam 9, ayo kita masuk" ujar Rangga, Melody mengangguk. Rangga meraih tangan Melody, lalu menggandengnya masuk.

● ● ●

30 hours ago...

Katanya Melody mau ngedate , tapi kok kita ikutan kesana ?" Celoteh Rayn dengan polosnya.

"Bisa diem gak, sekali lagi berisik, gue sumpel mulut lo" tegas Leona.

Rayn bergumam sebal, "Ngomong salah , diem salah. Maunya apasi, kalo gue diem ya berarti gue gahidup lah" gumamannya itu cukup keras hingga bisa didengar semua yang ada di dalam mobil itu.

"Jadi inget ya guys ! Kembali ke rencana ! Pertama, pas mobil ini sampe. Kita parkir deket mobil Rangga, terus kita harus buntutin mereka. Pas masuk, kan pasti desek desekan tuh, kita nyempil aja ! Inget jangan terpisah ! Dan sampe sana ! Kita harus fokus ngawasin Rangga sama Melody !" Ujar Chelsea menggebu-gebu.

"Tapikan melody udah gede, kalo masih diawasin berarti masih kec..."

"Ssttt ! Diem gak lu !" Ancam Leona, menakutkan.

Akhirnya mobil itu hening, "Lea, lu keren banget udah bisa nyetir mobil" Viona berusaha memecah keheningan.

"Dari umur 5 tahun gue udah diajarin ngendarain mobil sama papa gue"

Semuanya tersentak kaget, "Whatt ? Gimana bisa !" Teriak semuanya bersamaan. Lea tersenyum bangga,

"Iyalah"

"Mobil apaan ?"

"Yea mobil mobilan"

Seketika suasana menjadi hening, dan sedetik kemudian riuh dengan segala makian dan ungkapan kekesalan.

"Gue juga bisa naik mobil"

Kini semua pandangan beralih kearah Viona yang sedang menaik-naikkan sebelah alisnya.

"Halah boong palingan"

"Suer !"

Semuanya hanya berdecak tidak percaya,

"Beneran gue bisa, kan naik doang, ga nyetir. Hehe"

"HALAH GARING LO !" Rayn menjitak kepala Viona sedangkan yang lainnya tertawa.

"Ko pada ketawa sih ?" Tanya Rayn polos.

"Gue lucu , emang elo"

Beberapa menit kemudian mereka pun sampai, "Itu mobil Rangga ! Lo harus parkir deket mobil dia Lea !" Jari telunjuk Viona mengarah ke mobil Rangga yang berada persis didepan mereka.

Lea pun berhasil parkir disebelah mobil Rangga. Namun mereka tidak turun dahulu karena takut Melody curiga. Beberapa saat setelah Melody keluar dari mobil Ranggga, mereka sempat merasa tegang karena pandangan curiga Melody diarahkan pada mobil Lea.

Mereka pun bisa menghembuskan nafas lega saat Lea pergi berlalu.

Rayn mengeluarkan barang barang untuk membuat vlog nya dari suatu tas, lalu mulai menyalakan kamera.

"Eh karena ini malem, jadi lo semua tolong pegangin ini ya" Rayn memberikan lampu yang biasa ia lihat saat seseorang sedang vlogging kepada Raya.

"Apa apaan ini ?!"

Lalu ia memberikan kameranya kepada Lea, "Lo jadi kameramen gue ya !" Rayn pun mulai merapihkan rambutnya dan penampilannya.

"Dih gue gamau ! Masa semaleman megangin kamera !"protes Lea.

"Eh wait, sebenernya ini ide bagus loh" seru Chelsea antusias. "Lo belom pada kepikiran kan gimana caranya buat masuk ?"lanjutnya.

Leona menepuk dahi, padahal biasanya ia yang paling rasional disini. Tetapi kenapa ia malah mengikuti rencana konyol sahabat-sahabatnya tanpa memikirkan bagaimana cara masuk ke konser itu ?

Leticia menggeleng, dan yang lain ikut menggeleng.

"Nah ! Kita bisa pura pura jadi crew nya Rayn ! Jadi kan biasanya penjaganya itu kudet alias kurang update pasti dia gak tahu menahu tentang dunia jaman now ! Jadi kita pura-pura aja kalo Rayn itu semacam vlogger terkenal, dan biasanya kalo penampilan nya keren. Pasti orang-orang sekitarnya percaya kalo Rayn itu vlogger beneran. Pernah nonton video prank artis luar negeri gitu gak ? Nah mungkin aja sebenernya mereka gatau siapa artis itu. Tapi karena penampilan nya keren, ada penjaga, dan ada crew-crew nya. Jadi pas satu orang ngaku-ngaku kalo dia tau artis itu, pasti karena yang lain gak mau kalah. Orang-oramg lain disekitarnya ikutan percaya dan ngerubungin, minta foto, dan lain lain. Padahal sebenernya mungkin sebagian besar dari mereka gatau itu siapa. Yang penting itu hanya penampilan, kita bisa terapkan sekarang. Jadi kita pura-pura jadi crew nya Rayn, terus pura-pura nyuruh mereka minggir. Nah Rayn juga harus berpenampilan kayak vlogger beneran ! Siapatau orang-orang disana ngaku ngaku tau siapa Rayn karena penampilannya keren, dan penjaganya mungkin aja ngebiarin kita masuk. Dan ini bukan konser yang gede banget kaya konser penyanyi penyanyi korea, mungkin penjagaannya ga terlalu ketat. Jadi gimana ?"usai ide dengan penyampaian yang bergebu-gebu di sampaikan oleh Chelsea.

Semuanya terdiam, berusaha mencerna apa yang barusan Chelsea sampaikan.

"Brilian !" Seru Leona pertama kali, "Gue rasa itu boleh juga dicoba" sahut Leticia.

"Tapi kalo gagal gimana ?" Tanya Leticia, Leona memutarkan kedua bola matanya"Nyoba aja belum, masa udah nyerah duluan". Viona mendesis sebal, lalu lebih memilih untuk diam.

Tiba-tiba wajah Raya berbinar"You know what girls ?".

Yang lain memandangnya dengan pandangan bertanya-tanya.

"It's time to Makeover !"

● ● ●

Maaf baru update lagi, semoga kalian suka ya. Mohon maaf kalo ada kesalahan. Jangan lupa Vote dan comment ya ! Thanks.

-vee-

Melody Of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang