12.Trap

115 15 0
                                    

"Viona ?"

Suara itu membuat ketujuhnya membeku ditempat.

Penyamaran mereka terbongkar sudah.

Rayn segera menutupi wajahnya dengan rambut Lea, yang malah membuatnya tambah mencurigakan.

"Wait, kalian ngapain disini ?" Cecar Melody.

"Ki...kita cuma ngebuntutin elu yang lagi ngedate sama Rangg...." sebelum Rayn menyelesaikan perkataannya, Raya menutup mulut Rayn dengan tangannya.

"Rayn, Raya ?!"

"Rayn sama Raya siapa ya ? Kita gakenal hehehe" ujar Raya seraya mengubah intonasi suaranya menjadi lebih rendah walau ia tahu usahanya akan sia-sia.

"Kalian kok disini ?!"

"Lu siapa ya ?" Viona berpura-pura tidak tahu.

Melody melipat kedua tangannya didepan dada, "Sekarang jelasin kenapa lo semua ada disini" ulangnya.

"Ki..kita cuma pengen nonton konser kok beneran deh !" Seru Viona.

"Rayn, apa bener ?"

Rayn menggeleng polos tidak menghiraukan tatapan tajam teman-temannya. "Kata Chelsea kita disuruh ngebuntutin elu sama Rangga" jawabnya dengan polos lalu menyengir saat melihat tatapan menyeramkan teman-temannya.

"Gue tuh udah gede, gue gaperlu diikutin lagi kemana mana kaya jaman SMP !" Melody jarang sekali marah, tapi kali ini ia terdengar marah.

"Dan kenapa kalian semua keliatan gabiasa ? Lea, kenapa lo mau pake rok ? Leona , kenapa lo mau pake bando alay, Raya, kenapa lo bawa lampu sorot ? Jelasin ke gue semuanya" cecarnya lagi.

Akhirnya dengan terpaksa Chelsea menceritakan semuanya, mulai dari perjalanan mereka sampai rencana penyelundupan Chelsea agar bisa masuk kedalam, juga penyamaran Rayn yang berpura-pura menjadi vlogger terkenal dengan menjadikan Lea sebagai kameramen dan Raya yang memegang lampunya.

Melody melongo mendengar penjelasan konyol itu, sebelum ia dapat berkata-kata Rangga datang seraya mengernyitkan dahi.

"Maaf lama, eh ko ada kalian?"

"Eh liat ada kucing yang kelindes ban mobil Lea ! Kita harus menyelamatkannya !" Chelsea pun berlari kearah mobil Lea yang jelas-jelas bannya tidak melindas apapun. Bagaimana bisa jika pengemudinya saja tidak ada ?

Diam-diam mereka semua sangat berterimakasih kepada Rangga yang telah menyelamatkan mereka dari marahan Melody.

Melody masih menatap mobil Lea yang berada tak jauh dari mobil Rangga dengan pandangan memicing. Dan masih sempatnya Lea di kursi pengemudi melambaikan tangan sebelum menjalankan mobil tersebut.

"Ternyata  itu yang buat lo keliatan gelisah tadi" Rangga tersenyum hangat, membuat senyuman itu menular kepada Melody.

"Iya, gue paranoid aja daritadi. Ternyata bener mereka"

Rangga pun menatapnya dengan pandangan khawatir, "Gue kira lo sakit tadi, gue sempet khawatir". Melody pun sadar telah membuat Rangga  khawatir.

"Maaf udah bikin lo khawatir, dan maafin temen-temen gue juga".

Raut khawatir Rangga berubah dengan raut hangat, ia merangkul Melody dan membawanya menuju mobilnya. "Gapapa, asal lo ada bareng gue".

Melody Of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang