14

1.1K 226 9
                                    

Warning!!

MATURE CONTENT!!









"Lantai dua!!" Seta yang memimpin di depan berlari-lari menaiki eskalator mati yang ada di sana. Dia menggunakan lampu flash dari ponselnya sebagai penerangan. Tempat itu sangat gelap, dan sulit hanya menggunakan mata untuk melihat apa yang ada di depan. Sedangkan yang lainnya mengekori Seta dari belakang. Mengikuti petunjuk suara yang tadi mereka dengar.

Mereka sampai di atas dengan tergesa-gesa, matanya tak berhenti mencari-cari sumber suara dengan telinga yang ditajamkan.

"Belah sana!!" Ari menunjuk sisi kirinya memperlihatkan suasana yang lebih gelap.

"Nggak belah sana." Tara menunjuk sisi lain yang berlawanan dengan Ari.

"Bentar-bentar." Teza menengahi keduanya dengan merentangkan tangan, sembari mengatur satu-persatu napasnya sendiri. "Suaranya jadi gema, nggak jelas dari mana."

"Yaudah bagi dua kelompok," putus Seta cepat. "Gue bakal ambil sisi kiri sama Ari."

"Gue ikut Setan."

"Gue juga."

Mereka pun menganggukkan kepalanya tanda setuju, tidak memiliki banyak waktu untuk berpikir, karena satu-satunya yang mereka harapkan adalah menemukan pelaku pembunuhan ini. Belum lagi misteri yang kini membuat mereka harus menemukan jawabannya.


"Sejam lagi kita ketemu di tangga ini, inget-inget tempatnya." Seta memberikan penerangan ke toko sekitar mencari sesuatu untuk diingat oleh teman-temannya. Cahaya itu menunjukkan dua buah toko elektronik yang tutup, tong sampah berada di tengah-tengahnya, sebuah tangga naik-turun, pagar sebagai penghalang, dan sebuah banner bertuliskan nama sebuah toko kosong.

Sampai dia temukan lokasi sebuah toko, "A-12."

Semuanya mengangguk menyetujui dan berlari ke dua arah yang berlawanan. Seta, Ari, Jesselyn dan Ingga ke arah kiri, sedangkan Teza, Tara, Naya, dan Dita ke arah kanan.

Pikiran mereka sama, kalau orang ini benar hanya mengincar mereka, lalu suara siapa kah ini? Suara perempuan yang menjerit meminta pertolongan. Itu artinya mereka ridak sendirian. Itu berarti targetnya tidak hanya mereka, melainkan seluruh orang yang berkemungkinan.

Dan harapan mereka saat ini adalah agar bisa selamat dari masalah yang entah sejak kapan bermula ini.

***


























Seta berakhir di empat toko yang tertutup dengan folding gate mengelilingi keempat sisinya, salah satunya mengeluarkan suara yang tadi mereka dengar. Kebanyakan toko di sana berbentuk seperti kubus, jadi seperti memiliki empat ruang depan.

"Tol-ong hiksz hikss..." Suara itu menangis lirih, tangis yang rasanya sejak tadi tidak berhenti. "Gu-gue gamau mati...."

"Ong belah sini." Tunjuk Jesselyn pada salah satu toko setelah dia menempelkan telinganya di salah satu Folding Gate. Dianggap sebagai salah satu sumber yang memiliki suara paling keras.

"Tapi gue juga denger belah sini," kata Ingga, suara yang di dengarnya dari sisi Folding Gate sebrang.

Kemudian Ari berinisiatif untuk memeriksa sisa dua Folding gate yang mereka kira ada suara yang di maksud.

Ari membuktikan dugaannya benar. "Gila. Semuanya ada suaranya!"

"Apa?!"

Jesselyn berjalan mundur mendekat ke arah Seta yang terdiam di tempat. Rautnya bingung dan ketakutan. "Ja-jadi, mana yang bener?"






















Belum sempat mereka berpikir lagi, ada suara lain, lebih tepatnya suara laki-laki yang lebih berat, menginterupsi, menggantikan suara tangisan itu dengan suaranya. "Kalian denger kan. Coba tebak siapa suara itu. Gue kasih petunjuk deh. Haha. Cewek. Dia udah kasih keperawanan ke pacarnya.


"Sayang banget, padahal dia cantik." Lalu suara tangisan itu terdengar kembali, terdengar tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh, seperti mengambang bersama mikrofon atau sesuatu pengeras suara yang di bawa oleh si pembicara.

"Yaah namanya juga bitch akan selalu jadi bitch, lo bener-bener harus ngerasain gimana sakitnya gue, La," lanjutnya sambil mengehela napas panjang.



"Yaaa pokoknya have fun, guys."







































Ingga menyadari ada seuatu yang janggal. "Ini tipuan, tempat nya bukan di sini, kemungkinan besar suara di dalem cuman alat pengeras suara."

[✔] [1] Press Start || 95LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang