24

1.1K 231 6
                                    

"gue mau keluar dari sini!" Jesselyn menghentakkan kakinya menghadap ketiga laki-laki yang tengah menatapnya dengan cemas. 


"yaudah gue kabarin yang lain." Seta mengeluarkan ponselnya dan memencet room chat yang mereka buat.



ada sebuah foto dan pemberitahuan yang masuk yang tidak terdeteksi. Seta membuka room chat yang semula memang dia mau buka, dan menemukan sebuah foto familiar yang dikirm oleh Taara, di susul pesan singkat dari cowok tersebut.


"katanya mereka tunggu di bawah, kita ke bawah sekarang dan mereka udah nangkep yang kemungkinan besar kembaran Bobby yang Jessy bilang." kata Seta menerjemahkan secara singkat dari pesan yang di dapatnya


Ingga mengulurkan tangannya pada Jesselyn. "lo bisa bangun?"


Jesselyn ingin menggeleng, tetapi dia urungkan ketika sadar bahwa kakinya lemas dan gemetaran. Inggayang peka terhadap kondisi temannya akhirnya berjongkok membelakangi Jesselyn.


"tolong bantu Jessy naik ke punggung gue, biar gue gendong."


Ari maju dan membantu memapah Jisoo. dapat dirasakannya bahwa lengan gadis itu masih gemetaran dan belum stabil kondisinya.















namun, saat Jesselyn sudah berhasil naik dan membuat Ingga sudah berdiri, dengan Seta yang menuntun jalan. Ari tiba-tiba terduduk berbarengan dengan dentuman hasil dari pergesekan dua benda, yang menimbulkan bunyi agaknya keras.



"BAGAS!"



"ARI!"



"kkkk"



sebilah pisau berhasil merobek perut Ari setelah berhasil memukul kepalanya dengan sebuah kayu balok, Ari terjatuh dengan pisau yang menancap. dan di belakangnya, terdapat Angga dengan raut yang tak terbaca, tetapi mengeluarkan raut menakutkan luar biasa.

[✔] [1] Press Start || 95LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang