Jessy berlari menembus kerumunan masa yang dari tangga pertama itu sudah penuh. Kakinya gemetaran dengan hebat dan jantungnya berdegup kencang. sedangkan kedua tangannya berkeringat sama hebat. Matanya berkedut sakit dan napasnya tersenggal-senggal.
Lama menunggu pintu lift terbuka, akhirnya gadis itu terpaksa menempuh jalan paling melelahkan; tangga. Jessy sudah tidak dapat menunggu lagi, pikirannya sudah blank sejak membaca grup.
Melewati puluhan tangga dengan tungkai lemas, Jessy akhirnya bisa melihat kerumunan mahasiswa yang banyak sekali berkumpul di pintu aula. Lagi-lagi dia harus menerobos sekumpulan orang itu.
Dia menemukan Naya menangis tersedu-sedu dan Dita jelas memeluk gadis itu dengan tangis tak kalah banyak. Tidak sempat melihat ke arah yang mereka tangisi juga sekalian membuktikan berita yang tersebar di grup yang menggemparkan dan membuat Jessy bergegas ke kampus; lengan kanannya sudah ditarik paksa untuk berbalik ke belakang.
Wajahnya hampir menabrak badan di hadapannya. Jessy mendongak dan hendak menoleh ke belakang, tapi kepalanya di tahan oleh tangan yang dipastikan lebih besar dari telapak Jessy sendiri.
"Jangan diliat."
"Ingga—" iya, yang menarik Jessy itu Ingga Dwi Yuana. "Jadi ... bener?"
Ingga terdiam sebentar untuk mengambil banyak sekali napas sebelum akhirnya mengangguk.
"Bo-bobby?"
Ingga mengangguk—lagi, lebih lemah dari sebelumnya.
Jessy menundukkan kepalanya dalam. kedua tangannya mengepal dan di tempelkan di dada Minhyun untuk menopang diri. Dia menangis. Tungkainya melemas seketika, beruntung Tarra yang ada di situ ikut membantu Ingga mengangkut gadis itu untuk menyingkir dari TKP.
"Bobby lompat di tumpukan beling dari lantai duanya aula."
(sebelumnya)
Pencari Jejak Kaki (8)
Nayara: send a picture
Nayara: ini ada yang tau apaan? Gue gak paham
Nayara: Terus kalau bisa cari artinya
Nayara: Kita nemuin di liontin Aya
Tarra: dapet dari mana lo liontin Aya? Si Iduy udah mau ngomong?
Teza: Sembrangan si Jack Frosy kalau ngomong
Seta: typo lo, bambanx
Teza: Typo is care
Teza: Typo is you
Nayara: please lo pada kalau nggak bantu gausah muncul
Ingga: Itu Morse bukan sih?
Jesslyn: Kan gue bilang
Nayara: tapi lo bilang lo nggak tau artinya
Jesslyn: Gue emng bilang gatau, tapi gue tau itu kode Morse
Jesslyn: Batu sih dibilangin
Nayara: lo tau artinya @Ingga?
Ingga: liontin Aya masih di lo?
Nayara: gue nanya sih waro kenapa?
Tarra: gue juga nanya, waro sih kenapa
Ari: yang atas M
Ari: yang bawah J
Jesslyn: gue juga tadi ngartiin gitu tapi takut gue yang salah
Ari: Morsenya dangkal banget, btw
Nayara: Jadi MJ gitu? Terus hubunganny sama B apa?
Teza: gue masih yakin itu 13 sih Nay
Nayara: Ah tau ah gue pusing
Ingga: kalau kode nama yang gue tangkep gini doang
Ingga: MJ angkatan 13
Teza: Ganteng sih
Seta: tapi rela bagi-bagi
Teza: sayangnya bodoh
Teza: angkatan 13 rata-rata udh lulus tahun lalu cuk
Teza: sebagian besar yang gue kenal udah pada lulus
Teza: tau kan yang gue kenal selalu lebih banyak dibanding lo semua
Tarra: sombong najis gila
Teza: eh aslian
Jesslyn: gimana kalau tanggal?
Jesslyn: sekarang tanggal 12 fyi
Ari: jeng jeng jeng jeng
Seta: tapi sayang
Tarra: najis sayang
Seta: anying lo
Seta: gue prefer sama inisial nama
Tarra: pelaki? Pembunuh? Yang jelas dong.
Tarra: cukup nama lo aja yang nggak jelas
Seta: nyolot lo setan
Tarra: Setan teriak setan
Naraya: fokus plis gue udh pusing beneran
Seta: Tarra tuh marahin
Seta: bisa dua-duanya
Tarra: APASIH LO JING GA JELAS BANGET, BISA DUA-DUANYA APA SIH HA?
Seta: YA ITU YANG LO SEBUTIN TADI
Seta: Pelaku
Seta: atau
Seta: korban
00.01
Dita: Tapi gue rasa nggak gitu
Dita: MJ inisial jurusan
Dita: B inisial nama
Dita: 13 inisial tanggal
05.13
Ingga: B?
Jesslyn: ah feeling gue buruk
13.35
Seta: Nay ... yang sabar ya, Bobby udah nggak ada
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] [1] Press Start || 95Line
Fiksi PenggemarKetika Jesselyn memasuki dunia baru dari sebuah kematian. ©linbrave 2019