5

1.5K 287 6
                                    

Jessy berlari menembus kerumunan masa yang dari tangga pertama itu sudah penuh. Kakinya gemetaran dengan hebat dan jantungnya berdegup kencang. sedangkan kedua tangannya berkeringat sama hebat. Matanya berkedut sakit dan napasnya tersenggal-senggal.

Lama menunggu pintu lift terbuka, akhirnya gadis itu terpaksa menempuh jalan paling melelahkan; tangga. Jessy sudah tidak dapat menunggu lagi, pikirannya sudah blank sejak membaca grup.

Melewati puluhan tangga dengan tungkai lemas, Jessy akhirnya bisa melihat kerumunan mahasiswa yang banyak sekali berkumpul di pintu aula. Lagi-lagi dia harus menerobos sekumpulan orang itu.

Dia menemukan Naya menangis tersedu-sedu dan Dita jelas memeluk gadis itu dengan tangis tak kalah banyak. Tidak sempat melihat ke arah yang mereka tangisi juga sekalian membuktikan berita yang tersebar di grup yang menggemparkan dan membuat Jessy bergegas ke kampus; lengan kanannya sudah ditarik paksa untuk berbalik ke belakang.

Wajahnya hampir menabrak badan di hadapannya. Jessy mendongak dan hendak menoleh ke belakang, tapi kepalanya di tahan oleh tangan yang dipastikan lebih besar dari telapak Jessy sendiri.

"Jangan diliat."

"Ingga—" iya, yang menarik Jessy itu Ingga Dwi Yuana. "Jadi ... bener?"

Ingga terdiam sebentar untuk mengambil banyak sekali napas sebelum akhirnya mengangguk.

"Bo-bobby?"

Ingga mengangguk—lagi, lebih lemah dari sebelumnya.

Jessy menundukkan kepalanya dalam. kedua tangannya mengepal dan di tempelkan di dada Minhyun untuk menopang diri. Dia menangis. Tungkainya melemas seketika, beruntung Tarra yang ada di situ ikut membantu Ingga mengangkut gadis itu untuk menyingkir dari TKP.

"Bobby lompat di tumpukan beling dari lantai duanya aula."


(sebelumnya)

Pencari Jejak Kaki (8)


Nayara: send a picture

Nayara: ini ada yang tau apaan? Gue gak paham

Nayara: Terus kalau bisa cari artinya

Nayara: Kita nemuin di liontin Aya

Tarra: dapet dari mana lo liontin Aya? Si Iduy udah mau ngomong?

Teza: Sembrangan si Jack Frosy kalau ngomong

Seta: typo lo, bambanx

Teza: Typo is care

Teza: Typo is you

Nayara: please lo pada kalau nggak bantu gausah muncul

Ingga: Itu Morse bukan sih?

Jesslyn: Kan gue bilang

Nayara: tapi lo bilang lo nggak tau artinya

Jesslyn: Gue emng bilang gatau, tapi gue tau itu kode Morse

Jesslyn: Batu sih dibilangin

Nayara: lo tau artinya @Ingga?

Ingga: liontin Aya masih di lo?

Nayara: gue nanya sih waro kenapa?

Tarra: gue juga nanya, waro sih kenapa

Ari: yang atas M

Ari: yang bawah J

Jesslyn: gue juga tadi ngartiin gitu tapi takut gue yang salah

Ari: Morsenya dangkal banget, btw

Nayara: Jadi MJ gitu? Terus hubunganny sama B apa?

Teza: gue masih yakin itu 13 sih Nay

Nayara: Ah tau ah gue pusing

Ingga: kalau kode nama yang gue tangkep gini doang

Ingga: MJ angkatan 13

Teza: Ganteng sih

Seta: tapi rela bagi-bagi

Teza: sayangnya bodoh

Teza: angkatan 13 rata-rata udh lulus tahun lalu cuk

Teza: sebagian besar yang gue kenal udah pada lulus

Teza: tau kan yang gue kenal selalu lebih banyak dibanding lo semua

Tarra: sombong najis gila

Teza: eh aslian

Jesslyn: gimana kalau tanggal?

Jesslyn: sekarang tanggal 12 fyi

Ari: jeng jeng jeng jeng

Seta: tapi sayang

Tarra: najis sayang

Seta: anying lo

Seta: gue prefer sama inisial nama

Tarra: pelaki? Pembunuh? Yang jelas dong.

Tarra: cukup nama lo aja yang nggak jelas

Seta: nyolot lo setan

Tarra: Setan teriak setan

Naraya: fokus plis gue udh pusing beneran

Seta: Tarra tuh marahin

Seta: bisa dua-duanya

Tarra: APASIH LO JING GA JELAS BANGET, BISA DUA-DUANYA APA SIH HA?

Seta: YA ITU YANG LO SEBUTIN TADI

Seta: Pelaku

Seta: atau

Seta: korban

00.01

Dita: Tapi gue rasa nggak gitu

Dita: MJ inisial jurusan

Dita: B inisial nama

Dita: 13 inisial tanggal


05.13

Ingga: B?

Jesslyn: ah feeling gue buruk


13.35

Seta: Nay ... yang sabar ya, Bobby udah nggak ada

[✔] [1] Press Start || 95LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang