7

1.4K 271 8
                                    

Teza berada di sekitaran aula kampus. Dia dirundung rasa penasaran dengan kematian demi kematian yang merenggut nyawa teman-temannya itu. Dimana sedikit banyak dia percaya pada persepsi Naya yang sempat mereka ragukan sebelumnya.

Ada dua kasus dalam waktu berselang dua bulan. Salah satu kasus meninggalkan jejak, jadi, yang ini pun pasti ada jejak jikalau si pembunuh memang menyediakan teka-teki.

Teza hampir mengendap-endap menuju ke atas di saat kampus se-sepi ini. Penjaga yang entah kemana memudahkannya untuk ke TKP.

Dan Teza melihatnya, ada noda kecil yang tak begitu kentara di sekitaran situ. Sesegera mungkin dia foto dan berikan pada temannya. Tak lupa dia mengambil secarik kertas yang sepertinya tertinggal di sana.














"Woi, Tejo, ngapain lo di situ?" Teza menoleh, mendapati Scoup berjalan dari arah Toilet yang berada di dalam aula.









"E-eh? Engga. Cuman liat-liat."











"Udah liat-liatnya? Mau kebawah? Bareng, serem njir di sini."





















Tanpa sempat bertanya mengapa Scoup ada di sini dia menjelaskan sendiri. "Gue di suruh jaga bentar sama pak Bowo. tapi lama-lama di sini serem. Cabut yuah."

[✔] [1] Press Start || 95LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang