PART 3

2.1K 198 11
                                        

Happy Reading

"Aku ingat merebut payung seorang pria kemarin tapi aku tidak tahu pria itu kau, dan aku mengingat dengan baik parfum pria tersebut dan wanginya ada padamu aku yakin kau orangnya"jelas so eun menatap pria yang dihadapannya dari atas sampai bawah.

Michael yang mendengar penjelasan so eun tanda tertarik dengan tingkah laku gadis aneh ini.
"Aku tahu kau terpesona denganku, tapi aku hanya tertarik pada pria yang dapat membunuh!"ucap so eun menatap michael dengan senyum sinis tanda meremehkan.

"Ya... itu aku"jawab michael dengan dingin dan membalas tatapan so eun.
So eun terus menatap michael seperti mencari sesuatu dalam mata tersebut dan kemudian ia tersenyum manis seperti telah menemukan apa yang ia cari.

"Aku menunggunya"so eun membungkukkan badan dan pergi meninggalkan michael yang masih setia menatapnya.

"Dan kupastikan itu akan terjadi"ucap michael pada dirinya sendiri sambil tersenyum melihat so eun dan melangkah memasuki gedung yang menjadi tujuan utamanya.

Tuk..tukk..
Suara ketukan menganggu michael yang fokus pada kertas kertas yang dibacanya.

"Masuk"ucapnya tanpa memandang seseorang yang masuk tersebut.

"Tuan.. perusahan Glenn dawin company melakukan kecurangan terhadap kerja sama perusahaan kita, ia menurunkan harga industri tanpa kesepakatan"jelas parubaya sebagai bawahan michael.

"Aku akan mengurusnya"kata michael dengan senyum sinis dan menyuruh pria parubaya tersebut keluar menggunakan tangannya.

"Dia belum mengenalku"dengan dingin dan memutar kursinya menghadap kaca yang memperlihatkan jalan raya yang dilalui oleh manusia.

"Siapkan alat untuk besok malam"ucap michael melalui handphone dan langsung mematikannya dengan senyum evil yang ia miliki.

♡♡

Hari pun tiba dimana so eun dan siwon untuk melaksanakan tugas.
"Apa kau sudah siap"tanya so eun
"Ingat lakukan tanpa meninggalkan jejak sedikitpun"jelas so eun

"Baiklah aku berangkat kita bertemu disana"kata siwon menaiki motornya menuju lokasi rencana.

So eun berangkat menuju lokasi ia duduk dikursi didalam gudang tempat untuk membunuh targetnya.

Ditempat lain siwon memperhatikan sebuah gedung menunggu target keluar sambil menyandarkan tubuh disamping motornya dengan menyesap coffe yang ditangannya.
Tepat pukul 23.00 siwon melihat targetnya keluar dari gedung ia melihat sekelilingnya tidak ada orang siwon berjalan mendekati target langsung memukul leher target tersebut hingga jatuh pingsan.
Siwon membawa target menuju gudang tempat yang direncanakan, tanpa sepengetahuan siwon ada seseorang yang menyaksikan tindakannya tersebut dan seorang pria itupun mengikuti siwon sampai gudang.

"Tidak ada yang melihatkan"tanya so eun menghampiri siwon yang sedang mengikat tubuh target dikursi.
"Kuharap begitu"balas siwon menatap so eun dengan senyum tipis.
"Jangan main main song siwon"ucap so eun serius.

"Siapa kalian?"ucap target yang telah sadar dan bingung ia berada disebuah gudang yang hanya diterangi lampu redup.

"Untuk membunuhmu"kata siwon dengan santai dan mengeluarkan surat dari dalam tas yang ia gandeng dan menyerahkan pada pria yang tak lain adalah pemilik perusahaan Glenn dawin company.

"Apa mau kalian"tanya pria tersebut menatap wajah so eun dan siwon, tapi karena lampu yang tidak mendukung dan juga so eun dan siwon memakai masker serta topi hingga sulit untuk dilihat.

"Tanda tangani surat itu"so eun membuka suara.

"Surat berisi kesepakatan perusahaan Glenn dawin company dengan Basy boss batal dan semua yang dihasilkan selama kerja sama diberikan pada Basy boss"jelas so eun melihat pria tersebut bingung dengan surat tersebut.

"Oh.. jadi basy boss yang mengutus kalian, sampai mati pun aku tidak akan menanda tangani surat ini"ucap pria tersebut meremas kertas tersebut.

So eun yang kesal dengan pria lambat ini pun langsung menggenggam pergelangan tangan pria itu dan mengiris jari jempol pria tersebut kemudian menempelkan jarinya pada kertas yang baru lagi.

Setelah mendapatkan cap jempol pria tersebut so eun langsung menusukkan pisau yang ia pegang tepat dada pria itu, tidak sampai disitu so eun juga menusuk perut bagian bawah dekat pusar dan menarik pisau yang menancap tersebut keatas hingga mengeluarkan darah segar dan membuat pria itu mati ditempat tanpa kata perpisahan dan sebuah negosiasi yang ia berikan.

"Urus dia"kata so eun pada siwon yang sedari tadi hanya menatapnya diam dengan santai.
So eun langsung pergi berjalan keluar gudang meninggalkan siwon untuk mengurus mayat pria yang tidak bernyawa tergeletak dengan malang, belum sampai dipintu ada suara yang mengagetkannya.
"Apa aku harus membantu"

TBC

SORRY FOR TYPO,JADILAH PEMBACA YANG BIJAK

AT MY BEST✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang