PART 7

1.9K 197 12
                                    

Gumawo buat semua yang masih nunggu nih cerita, maaf ya ceritanya mungkin buat kalian semua bosan, harap dimaklumi dan soal buat cerita hot ditunggu aja ya... soalnya untuk sekarang belum berani buat yang hot karena aku kan pemula jadi aku selesaikan dulu cerita ini, bila banyak yang minat, aku akan pikirkan buat cerita baru....

Happy Reading

Incheon airport

Seorang pria baru tiba ditanah kelahirannya dan memasuki mobil yang telah menunggu kedatangannya untuk menuju masion pribadi miliknya sendiri.
Dengan santai ia memasuki masion tersebut dan melepas kacamata beserta jaket yang menutupi badan sixpack tersebut dan mengeluarkan handphone.

"Minho datang kesini"ucap kimbum pada choi minho lawan bicarannya.

"Sore nanti aku akan datang"balas minho.

"Baiklah"ucap kimbum memutuskan sambungan.

"Jackson aku punya tugas untukmu"ucap kimbum menelpon orang yang berbeda.

"Apa"balas pria yang bernama jackson kim bawahannya.

"Cari tahu semua yang berkaitan tentang gadis bernama kim soeun, tanpa melewatkan sedikitpun"ucap kimbum dan langsung mematikan handphonenya setelah mengiyakan perintahnya.

Kimbum berjalan mengambil minuman dan menuangkannya dalam gelas lalu berjalan menuju jendela dengan gorden terbuka memperlihatkan keramaian seoul.

"Aku harus memilikimu secepatnya"kata kimbum menatap keramaian kota kelahirannya tersebut.

#####

Kim soeun pov

Pagi yang cerah tentu saja aku tidak akan melewati pagi yang indah dengan menghabiskan waktu terlelap dalam mimpi didalam kamar.
Aku melangkah menuruni tangga dan melihat pria tersebut sarapan dengan santai dan pelan takut makanan dihadapannya dapat membunuhnya, tanpa niat menyapa maupun tersenyum aku melewatinya.

"Kau tidak sarapan?"oh ayolah apa kita akrab hingga dia menanyakan aku sarapan atau tidak.

"Apa kau pernah melihatku sarapan?"tanyaku memberhentikan langkah kakiku dan menatapnya dengan sinis.

"Aku tidak peduli" dan aku juga tidak peduli, mengapa ia menanyakan yang bukan urusannya.

"Bulan depan kau akan kejepang"ucap pria tersebut menatapku dengan tajam.
Apakah ini yang dilakukan seorang kakak pada adiknya, ya walaupun ia kakak tiri setidaknya ia mempunyai rasa kasihan padaku, menyuruhku melakukan semua yang ia inginkan tanpa tahu apakah aku mau melakukannya.

"Aku tidak mau mengurus perusahaan itu"ucapku dengan tegas, aku tidak bisa diam lagi yang selalu memerintahkanku melakukan keinginannya.

"Aku menyuruhmu kembali untuk itu soeun, jangan membantah"ucapnya dengan menaikkan volume suaranya.
Aku berjalan mendekatinya yang masih menatapku seolah ia yang berkuasa atas hidup yang kujalani.

"Aku tidak peduli, aku tidak menyuruhmu membuat perusahaan itu atas namaku"teriakku dengan marah.

"KAU TIDAK AKAN BERGUNA TANPAKU SOEUN"teriak pria sebagai kakak tirinya yang bernama lee min ho.

"KAU TIDAK ADA APA APANYA TANPAKU DIDUNIA INI, INGAT ITU SOEUN"teriaknya lagi dengan tajam dan jari yang menunjuk nunjuk padaku.

"Kalau kau akhirnya membantahku mungkin lebih baik aku membunuhmu dulu bersama IBUMU"dengan berdiri dihadapanku, aku mengepalkan tanganku, mataku berkaca kaca siap untuk meledak, dan kuharap aku benar benar dapat membunuh pria yang dihadapanku saat ini juga.

"LEBIH BAIK AKU MATI BERSAMA IBUKU, DARIPADA HIDUP DENGANMU BRENGSEK"teriakku marah dengan meneteskan airmata.

Plakkk....
"Seharusnya begitu soeun"ucapnya melangkah meninggalkanku setelah menampar pipi kananku hingga memerah dan perih.

Aku keluar dari rumah brengsek itu dan berjalan tanpa arah dan ternyata kakiku membawaku kesungai han yang sunyi saat ini.

"Siwon aah.."lirihku saat mengangkat panggilan siwon yang menelpon.

"Kau sudah sampai"tanya siwon
"Hmm"
"Ada apa, apalagi yang dilakukannya?"tanya siwon karena mendengarku hanya bergumam lirih.

"Siwon ah.. hiks..hiks... dia..."tangisku ingin menjelaskan tapi hanphoneku langsung mati kehabisan baterai.
"Sial"ucapku sambil menangis.

#####

Other pov

Siwon yang khawatir dengan soeun yang mematikan handphone langsung menelpon kimbum.
Soeun menanggis dan kebiasan gadis tersebut pasti kesungai han jika sudah bersedih.
"Soeun disungai Han sedang menanggis cepat temui dia"kata siwon langsung setelah kimbum menerima panggilannya.

"Sungai Han, baiklah"balas kimbum berdiri dari ranjang langsung menyambar kunci mobil dan melajukannya dengan kecepatan tinggi.

Kimbum bahagia akan bertemu soeun dan juga khawatir saat siwon mengatakan soeun menanggis.
Sesampai disungai han kimbum keluar dari mobil dan langsung menemukan soeun yang duduk menatap sungai dengan pandangan kosong.

"Aku merindukanmu"ucap kimbum menghampiri dan duduk disamping kanan soeun, soeun menatap kimbum dengan diam.

"Hiks...hiks..."tangis soeun setelah beberapa menit diam hanya menatap kimbum dan langsung memeluknya.
"Apa ada yang menyakitimu?"kimbum membalas pelukan dan mengusap surai soeun dengan sesekali mengecup kepala soeun.

"Hiks.... tidak"balas soeun dengan menggelengkan kepalanya yang berada didada kimbum.

"Apanya yang tidak.. kau akan kedinginan disini"ucap kimbum menggendong soeun, soeun memeluk leher kimbum dan kakinya memeluk pinggang kimbum agar tidak terjatuh.

"Mengapa keluar dengan baju tipis seperti ini?"kata kimbum mengeratkan pelukannya pada pinggang dan bokong soeun lalu berjalan menuju mobil.

"Yaakk kimbum buat apa kau menyuruhku datang kesini, bukannya janji dimesionmu"ucap minho saat melihat kimbum.

"Yakk siapa dia?"tanya minho melihat kimbum menggendong soeun dengan mesra.

"Menyetir"kata kimbum memasuki mobil duduk dibelakang tanpa melepas palukannya pada soeun hingga saat ini soeun berada dipangkuan kimbum dengan tertidur.

"Apa aku supir"dengan kesal minho memasuki mobil dan melajukannya menuju mesion kimbum.

"Bawa saya mobilnya, besok datang untuk membahas perusahaan"kata kimbum sesampai dimesion dan masuk dengan menggendong soeun kemudian membaringkan soeun diranjangnya.

Kimbum menatap soeun yang tertidur pulas. Kimbum mendekatkan wajahnya untuk mencium soeun.

"Euughh.."lenguh soeun sebentar dengan masih terlelap.
Kimbum mencium bibir soeun lalu mendiamkannya menunggu respon dari soeun, merasa soeun tidak merespon ataupun terganggu kimbum menggerakkan bibirnya melumat bibir soeun dengan lembut. Soeun yang masih tertidur membalas lumatan kimbum dan mengalungkan tangannya pada leher kimbum, kimbum menyudahi ciumannya dan menatap soeun.

"Merespon tanpa sadar, untung saja aku yang menciummu"kata kimbum memperbaiki baju soeun yang terbuka 2 kancing hingga menampakkan payudara yang indah dan putih milik soeun.

"Aku masih bersabar sayang"ucap kimbum lagi mengecup dahi soeun dengan sayang dan berbaring disamping soeun untuk tidur.

TBC

SORRY FOR TYPO,JADILAH PEMBACA YANG BIJAK

AT MY BEST✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang