PART 6

1.8K 179 11
                                    

Happy Reading

"Dia keluar dari persembunyiannya kimbum"ucap orang tersebut membuat kimbum terdiam sesaat.

"Dia keluar dari persembunyiannya, dia mengajukan kerja sama dengan perusahaan dan jangan bilang untuk menolak kimbum karena perusahaan yang ada dijepang telah menyetujui kerja sama dengan perusahaannya"jelas pria tersebut yang merupakan kepercayaan kimbum dan juga sepupu kimbum bernama choi minho.

"Apa kau bodoh tidak bisa meneliti perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan kita"ucap kimbum dengan murka kerja minho yang tidak becus.

"Perusahaannya ternyata telah bergabung dengan perusahaan kita selama 2 tahun"jelas minho dengan jelas agar kimbum mendengar dengan baik.

"2 tahun!! APA GUNAMU CHOI MINHO"teriak kimbum marah hingga membuat minho menjauhkan handphone dari telinganya, untung saja kim bum tidak dihadapannya b7kan teriak yang minho dapatkan tapi luka fisikpun juga.

"Ia tidak menggunakan namanya atau bahkan bukan ia yang memegang perusahaan tersebut tapi ia memberikan pada orang kepercayaannya"jelas minho lagi dengan jujur agar kimbum meredakan kemurkaannya.

"Apa kau..."
"Dalam data ia tidak ada hubungannya dengan pria tersebut kimbum, dan data yang dibuat sangat jelas sehingga aku dan nam joon tidak mencurigai perusahaan tersebut"lanjut minho memotong ucapan kimbum yang akan menggunakan emosi dan kemurkaan yang tidak dapat dikendalikan bila berhubungan dengan pria tersebut.

"Atur jadwal terbangku, aku akan berangkat minggu depan"ucap kimbum dan langsung mematikan handphone lalu berjalan kearah kamar mandi.

Ia baru bangun tidur yang dapat menenangkan pikiran, tapi lenyap sudah dengan kabar yang diberikan oleh minho.

Kimbum menghidupkan kran air hingga membasahi pakaiannya yang masih lengkap, kimbum menatap dirinya melalui kaca didepannya saat ini.

Kimbum meninju kaca yang ada didepannya dengan kepalan tangan kanannya hingga membuat tangan kanan tersebut mengeluarkan darah karena terkena pecahan kaca.

"Brengsek"ucap kimbum dengan dingin dan masih menatapi dirinya melalui kaca dan air mata yang menetes yang menyatu dengan air yang membasahi tubuhnya dan mata yang memerah serta tatapan yang sendu dari kimbum saat ini.

Sesempurnanya seseorang ia pasti pernah merasakan kelam dalam hidupnya. Pernah merasakan kejadian yang membuat hidupnya hancur seketika, sekuat kuatnya seseorang menutupi masa kelam itu pasti akan terbuka dan sangat mempengaruhi kehidupannya.

####

Kimbum pov

Hari ini aku mencoba untuk melupakan masalah yang terjadi pada perusahaan yang dijepang, aku berjalan menaiki lift menuju apartemen gadis yang telah membuatku jatuh cinta dan tak ingin jauh darinya serta ingin memilikinya.
Aku menekan bel terus menerus hingga menunggu 5 menit lamanya pintupun terbuka dan berdiri dihadapanku seorang pria dengan telanjang dada yang hanya memakai boxser pada tubuhnya dengan rambut yang acak acakan hingga membuatku marah, apa yang dilakukan pria yang bernama siwon ini sampai berpenampilan seperti???.

"Dimana soeun"tanyaku langsung memasuki apartemen tanpa permisi dan mencari orang yang ingin kutemui.

"Apa kau hanya diam saja? Dimana soeun atau kau akan kubunuh"ucapku lagi menatap tajam dan sinis pada siwon.

"Dia dikamar"balas siwon yang membuatku melangkah dengan cepat memasuki kamar yang ditunjuknya, apa maksudnya kamar!!.
Aku menelusuri kamar tersebut tetapi nihil aku tidak menemukan soeun, lalu aku melangkah menuju kamar mandi hasil yang kudapat juga nihil.

Aku keluar dari kamar dan melihat siwon yang telah menggunakan baju dengan duduk santai.
"Kau benar benar akan kubunuh"ucapku menarik kerah bajunya dan mencengkeram lehernya.
"Apa kau takut aku meniduri soeun"ucap siwon dengan kekehannya.
"Soeun sudah kembali kekorea"ucapnya melepas cengkeramanku dan kembali duduk.

"Korea? Untuk apa?"tanyaku ikut duduk disampingnya.
"Kami diberi tugas disini hanya sampai 6 bulan dan aku menyurub ia pulang duluan karena aku tahu kau pasti kesini untuk mencarinya"terangnya.

"Aku tahu kau tulus mencintainya, aku juga tau soeun juga mencintaimu soeun hanya takut dengan kehidupannya oleh sebab itu dia bersikap dingin dan tidak peduli padamu"jelasnya lagi panjang lebar dan sedikit lembut.
"Sebenarnya apa pekerjaan kalian"tanyaku yang membuatnya melihatku sebentar tanpa kata.
"Kami bekerja karena membutuhkan uang apalagi"ucapnya seadanya.

"Katakan"tanyaku dengan paksa.
"Aku dan soeun sudah kenal lama, ibunya telah meninggal dan ayahnya, entahlah aku juga tidak tahu ia punya ayah apa tidak, soeun bekerja dengan kakak laki laki tirinya untuk membunuh orang yang tidak ingin bekerja sama dengan perusahaannya, dengan hidup yang menderita dan soeun yang memang gila akan uang menerima dengan terpaksa"siwon mengambil jeda dan menaikkan kakinya keatas meja dekat sofa.

"Dan aku yang tidak bisa melihatnya hidup sengsara sendirian dan aku juga membutuhkan uang karena kedua orangtuaku telah meninggal jadi aku minta pada kakak tirinya untuk bekerja bersama soeun, mungki ini saatnya soeu untuk keluar dari siksaan pria tersebut, dengan adanya dirimu kimbum"lanjutnya menjelaskan.

"Kau menyukai soeun"tanyaku langsung tanpa memikirkan perasaannya ia yang mendengar pertanyaanku tersenyum.

"Aku memang sudah lama menyukai bahkan mencintai soeun, dan aku sudah pernah melamarnya tapi ia menolakku ia mengatakan ia hanya mau menikah dengan pria kaya dan dapat membunuh kakak tirinya tersebut"katanya mengingat lamarannya dulu pada soeun.

"Dan kau tau kan aku bukan pria kaya dan kalau aku membunuh kakaknya mungki saja aku yang terbunuh"lanjutnya lagi tersenyum padaku.
"Dan aku yakin kau orangnya"jujurnya padaku.

"Kenapa harus dibunuh"tanyaku lagi, ya saat ini banyak yang ingin aku tanyakan dan ingin kupastikan tentang calon istriku tersebut.

"Kau banyak bertanya!! Soeun ingin membunuhnya karena ia yang telah membunuh ibunya, ia membunuh ibunya karena saat itu ibu soeun ingin membunuh pria tersebut yang telah membuat ayahnya pergi entah kemana"jawabnya hingga membuatku berdiri dan melangkah keluar dari apartemen tanpa pamit.

"Pria yang merebut cinta pertamaku sungguh tidak sopan"ucap siwon melihat tingkah laku kimbum.

Aku memasuki mobil dan pergi meninggalkan apartemen dengan senyum bahagian mengingat ucapan siwon yang mengatakan soeun juga mencintaiku, dan juga merasa sedikit kesal dengan siwon yang menyukai gadisnya bahkan mencoba melamarnya untung saja ia ditolak.

"Siapkan semua aku akan pulang besok"ucapku pada lawan bicara yang kuhubungi tanpa menunggu balasannya aku langsung mematikan sambungan.

TBC

SORRY FOR TYPO, JADILAH PEMBACA YANG BIJAK

AT MY BEST✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang