PART 19

1.1K 123 4
                                    


Happy Reading

Soeun berdiri dengan kesal memandang wanita yang dihadapannya, rasa ingin membunuh seseorang kembali dibenaknya dan saat ini ia ingin membunuh wanita yang melarangnya menemui suami tercinta.
Siang ini sengaja soeun menemui kimbum dikantornya karena ia bosan dirumah sendiri dan ia merasa baby kim yang diperutnya juga merindukan ayahnya itu.
Tapi sialnya wanita yang tak lain adalah jenny menghalangnya didepan pintu ruangan kimbum dengan senyum sinis yang membuatku semakin bertambah kesal.
"Jane lord aku ingin menemui suamiku dan kurasa aku tidak perlu mendapat izin darimu bukan"datar soeun memandang jenny yang malah tersenyum angkuh.
"Tuan kim tidak ada diruangan saat ini"balas jenny santai.
"Kalau begitu minggir aku akan menunggu didalam"soeun mendesis karena lagi lagi langkahnya dihentikan.
"KAU..."bentak soeun yang hendak menampar jenny tapi terhenti dengan suara pintu kimbum yang terbuka.

Soeun menurunkam tangannya dengan dan menatap jenny yang membohonginya pasalnya suaminya berada didalam.
"Ada apa?"tanya kimbum menatap jenny dan menghampiri soeun.
"Maaf tuan saya hendak memberitahu pada ny.kim bahwa anda sedang istirahat karena kelelahan mengurus berkas penting tadi dan anda juga baru selesai mengikuti 4 kali rapat jadi saya menyuruh ny.kim menunggu sebentar tapi sepertinya ny.kim tidak menyukai saya dan menampar saya"jelas jenny dengan muka sedih soeun tersenyum remeh jangankan menyuruh menunggu sebentar menyapa saja tidak dilakukan oleh wanita ini dan juga menamparnya kita tunggu saja aku akan memberimu tamparan sungguhan gerutu soeun dalam hati menatap dingin jenny.
"Aku benar ingin menamparnya tuan kim"balas soeun dengan santai menatap kimbum, kimbum tersenyum tipis melihat kemarahan istrinya itu.
"Apapun kulakukan kau harus memperbolehkannya memasuki ruanganku"ucap kimbum menatap jenny dengan datar.
"Dan mulai besok kau akan menjadi sekretaris minho"lanjut kimbum mengajak soeun masuk ruangannya.
"Aishhh"marah jenny dengan mengepalkan tangannya kesal dan menghentakkan kakinya meninggalkan tempat, tadinya ia berharap tuan kim nya itu marah karena istrinya menamparnya tapi apa yang ia dapat hanyalah tatapan datar dan dingin tanda tidak peduli

"Aish aku membencinya sungguh"kesal soeun mendudukkan tubuhnya disofa ruangan kimbum, kimbum tersenyum gemes melihat wajah kesal soeun.
"Sabar sayang ingat ada baby kim"kimbum duduk disamping soeun dan mengusap perut ratannya dengan mengecup pipi soeun singkat.
Soeun menghembuskan nafas lalu menatap kimbum
"Aku benar benar membencinya oppa"ucap soeun dengan suara manja kimbum yang mendengarnya terkekeh dan menarik soeun kedalam pelukannya dengan lembut.

#####

Tuk tuk
Suara pintu suatu ruangan terdengar membuat pria yang fokus dengan berkasnya tersebut berhenti sejenak dan melihat kearah pintu.
"Maaf tuan hari ini ada rapat diperusahaan kim crop"ucap laki laki paruhbaya yang memasuki ruangan dan menundukkan kepalanya.
"Jam berapa?"tanya pria yang menatap sekretaris pribadinya itu dengan senyum tipis.
"16.00"balas pria paruhbaya tersebut, pria tersebut menganggukkan kepalanya dan melihat jam tangan yang melingkat ditangannya.
"Siapa mobil"balas pria itu membereskan berkas berkasnya.
"Baik tuan"parubaya yang menjabat sekretaris tersebut keluar dari ruanga bosnya setelah berpamit.

Sesampainya diperusahaan kim crop pria tersebut memasuki gedung megah milik kimbum tersebut diikuti sekretarisnya dibelakang.
"Tuan kim"sapa pria tersebut melihat kimbum berjalan kearahnya.
"Mari rapat akan dimulai tuan oh"balas kimbum dengan senyum tipis mengajak pria yang tak lain adalah oh sehun memasuki ruang rapat.

2 jam lamanya rapat dilakukan kerja sama pun terjalin diantara perusahaan kim crop dan crop's.
"Senang bisa bekerja sama dengan anda tuan kim"ucap sehun menyalam kimbum dengan tersenyum, kimbum membalas jabatan tangan sehum dengan senyum sinis tanpa diketahui.
"Senang juga bisa bekerja sama denganmu, jangan sia siakan saham 65% yang kutanam diperusahaanmu saat ini tuan oh"balas kimbum sekaligus
mengingatkan dengan suara tegas dan dingin.
Sehun tersenyum menanggapinya
"Dan semoga kau tidak menyesal"ucap kimbum lagi
"Hah?"binggung sehun tapi enggan menanyakan maksud dari tuan kim tersebut dan tetap memamerkan sehun manisnya membuat kimbum jenggah.
"Mari keruangan saya sambil mengopi"ajak kimbum dan ditangapi anggukan oleh sehun.

Kimbum dan sehun berjalan sambil sesekali mengobrol menuju ruangan kimbum, kimbum membuka pintu ruangannya.
"Ahh tuan kim kau membuatku bosan menunggumu"ucap soeun yang ternyata didalam ruangan kimbum yang berdiri dari duduknya menatap kimbum kesal pasalnya ia sudah 30 menit menunggu suaminya tersebut didalam ruangannya.
"Kau disini"balas kimbum menghampiri soeun dan membawa wanitanya tersebut kedalam pelukan hangatnya.
"Aku ada tamu sayang"ucap kimbum melepas pelukannya dan melihat sehun yang telah menegang menatap soeun.
"Siap... kau"ucap soeun
"Lama tidak bertemu soeun"sehun tersenyum mendekati kimbum dan soeun.
"Kenalkan dia istriku tuan oh"suara kimbum terdengar mengalihkan tatapan lekat sehun dari soeun dan beralih menatapnya.
"Istri"gumam sehun
"Kau sudah menikah soeun"tanya sehun mentap soeun dengan suara lirih membuat soeun mentap sendu sehun, walaupun pria tersebut bersalah tidak bisa dipungkiri bahwa sehun pernah mengisi hatinya dan mengisi kenangan dalam masa lalunya.
"Kita masih menjalin hubungan soeun, kita belum berakhir"ucap sehun mendekati soeun dengan rahang yang mengeras dan mencengkram kedua bahu soeun.

"Kau melewati batas tuan oh"ucap kimbum yang masih sabar dan mengingatkan sehun karena mengcengkram bahu istrinya.
"Kita tidak pernah mengakhirinya"ucap sehun lagi mengacuhkan suara kimbum semakin menekankan cengkramannya dibahu soeun membuat soeun meringis pelan.
"Kau menyakiti istriku oh sehun"bentak kimbum melepas paksa tangan sehun, sehun mentap kimbum dan tersenyum sinis.

Sehun menghelas nafas dan menatap soeun dengan lekat lalu menatap kimbum.
"Sepertinya aku harus pergi saat ini tuan kim, aku ada tamu dikantor"ucap sehun keluar ruangan kimbum kalau ia tidak ingat telah berkerja sama dengan perusahaan kimbum dan perusahaan kimbum telah termasuk menyelamatkan perusahaannya dengan menanamkan
65% saham sehun pasti akan menyeret soeun untuk meminta penjelasan, ia masih mencintai wanita tersebut hanya saja keadaan yang membuatnya merelakan cinta.
Kalau ia melakukan itu bisa saja tuan kim tersebut mencabut sahamnya dan diyakinkan perusahannya akan hancur saat itu juga, ia harus membuat rencana bagaimana cara agar merebut perusaha kimbum kim crop dan juga merebut kembali soeun padanya.

Didalam ruangan kimbum, kimbum berdiri dihadapan soeun yang masih diam mematung kimbum mengusap rambut soeun dan memeluknya.
"Semuanya akan selesai jangan takut kau aman bersamaku"ucapan kimbum menyadarkan soeun dan membuatnya membalas pelukan suaminya tersebut.
"Jangan tinggalkan aku"balas soeun meneteskan airmata, ia tidak ingin lagi ditinggal orang yang disayanginya dan hanya kimbum orang yang ia percaya saat ini termasuk siwon tentunya.
"Aku tidak akan kemana mana, selalu bersamamu"kimbum menyeka airmata soeun mengusap pipi tersebut dengan lembut.
"Trimakasih kimbum"ucap soeun menatap dalam manik kimbum dan mengecup singkat bibir kimbum.
"Trimakasih telah hadir dikehidupanku"ulang soeun lagi dengan menggelamkan kepalanya didada kimbum memeluk suaminya itu dengan erat kimbum tersenyum membalas pelukan soeun dengan mengusap rambut soeun dengan sayang.
'Trimakasih juga telah hadir dikehidupanku dan aku mencintaimu istriku kim soeun'batin kimbum mengecup kening soeun.

TBC
SORRY FOR TYPO,JADILAH PEMBACA YANG BIJAK

AT MY BEST✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang