Part 23(end )

1.4K 81 5
                                    


Akhirnya yang ditunggu tunggu soeun pun terkabulkan, dan saat ini ia dan sang suami duduk disofa disebuah rumah kecil yang disediakan oleh anak buah kimbum.
Soeun dan kimbum duduk dengan saling merangkul sambil menunggu anak buah kimbum yang akan membawa jenny kehadapan mereka sekarang juga.
"Ingat jangan terlalu emosi"kimbum memperingati sang istri agar tak berlebihan memberi pelajaran pada wanita yang bernama jenny nantinya.

Bukannya kasih melihat jenny yang nanti akan tersiksa, kimbum hanya tidak ingin istrinya terlalu emosi dan mempengaruhi kandungan istrinya tersebut.
Walaupun dokter mengatakan kandungan soeun sangat kuat tapi sebagai calon ayah tetap mengkhawatirkan istri dan anaknya tersebut.

Soeun menatap sang istri, menganggukkan kepala dengan memberikan senyuman agar suaminya tak perlu khawatir tentang dirinya dan juga anak dikandungannya tersebut.
Soeun janji tidak akan berlebihan hanya satu tamparan dan jambakan sudah cukup membuat hati soeun terpuaskan karena ulah wanita tersebut.

Sebenarnya kalau saja ditidak mengandung saat ini, soeun akan turun tangan sendiri menyeret wanita tersebut dan melakukan pembunuhan yang pernah dilewatkannya untuk wanita yang bernama jenny.

"Permisi tuan kim"suara anak buah kimbum menghampiri pasangan suami istri tersebut dengan membawa jenny yang sudah diikat kedua tangannya dari belakang.
Anak buah kimbum pun meninggalkan ruangan setelah melihat kode sang atasan yang menyuruhnya keluar.

"Bukannya kalian ingin membunuhku, kenapa diam saja"sinis jenny menatap soeun yang hanya diam dengan tatapan datarnya.
Soeun mendesis mentap tajam pada jenny dan berdiri menghampiri wanita sialan tersebut yang masih berdiri.
"Kenapa aku harus repot repot untuk membunuh jalang sepertimu"ucap soeun dengan santai menatap penuh dengki pada jenny.
"Apa kau baru saja menyebut dirimu sendiri dengan jalang"balas jenny tak mau kalah menatap sinis soeun yang bersedekap dada denga santai.

"Kau tenang saja aku tidak akan membunuhmu, aku hanya memenuhi keinginan anakku memberikan pelajaran sedikit pada tubuhmu"ucap soeun membisikan pada jenny yang hanya diam.
"Anak buah suamiku yang akan membunuhmu karena aku tidak sudi tanganku ini yang membunuh jalang sepertimu"lanjut soeun membisikkan dengan menatap jijik pada wanita tersebut.

"Oppa anakmu ingin tangan appanya yang menampar wanita tersebut"manja soeun membalikkan badan menatap polos pada sang suami yang sedaritadi hanya memperhatikan saja.
Kim bum tersenyum lucu melihat soeun, ia tau itu hanya akal akalan sang istri.
Tapi biarpun begitu kimbum tetap berdiri menghampiri tubuh soeun dengan senyuman manis.
Lalu kimbum menatap datar pada jenny.

Plakk

Satu tamparan yang keras dari kimbum membuat jenny langsung tersungkur dilantai, kimbum menampar tanpa memberikan aba aba agar wanita tersebut menyiapkan dirinya.
Soeun yang melihat tamparan keras tersebut meringis singkat, pasti sakit pikirnya.

"Apa itu sudah cukup sayang"ujar kimbum mengusap surai soeun dengan lembut.
Tentu kimbum akan dengan senang hati mengantikan sang istri untuk menampar jenny, ia juga tak ingin sang istri mengotori tangannya.
Soeun mendekatkan bibirnya pada telinga kimbum.
"Sebenarnya sih belum puas oppa tapi aku tidak tega melihatnya"bisik soeun lalu menatap sendu manik sang suami.

Gejolak bahagia yang dirasakan dalam diri kimbum saat mendengar bisikan sang istri tersebut, sifat baru soeun ini membuat kimbum merasa bangga bisa memiliki istri sepertinya.
Setelah tersenyum pada sang istri, kimbum memanggil anak buahnya yang menunggu diluar pintu.

"Lakukan sesuai rencana"ujar singkat pada anak buahnya lalu merangkul soeun untuk pergi dari situ.
Biar anak buahnya yang mengurus wanita tersebut asalkan wanita itu tidak akan pernah muncul dihadapan mereka dan mengngaggu kebahagian yang telah kimbum rasakan.

♡♡♡

Soeun menatap jam dingding yang berada diruang tamu rumahnya dengan menguap karena ngantuk, wanita tsrsebut menatap pintu rumah berharap ada seseorang yang ditunggunya datang.
Soeun mendengus kesal usia kandungannya sudah memasuki 9 bulan kurang seminggu, dan sudah 2 minggu kimbum, suaminya tersebut selalu lembur karena urusan bisnisnya yang bercabang-cabang.

Kimbum selalu pulang saat dirinya telah tidur dan pergi saat dirinya belum bangun, sudah 2 minggu kimbum sibuk biarpun pria tersebut selalu menelponnya dan meninggalkan pesan tapi tetap saya soeun merasa diabaikan 2 minggu ini.

Ceklek

Suara pintu terdengar saat soeun hendak menaiki tangga menuju kamar, ia sudah mengantuk tidak sanggup lagi menunggu suaminya untuk pulang malam ini dan selalu seperti itu.
"Oppa kau sudah pulang"ucap soeun menghampiri kimbum yang juga berjalan menghampiri dirinya.
Kimbum tersenyum dengan lelah yang tampak diwajahnya, memeluk tubuh harum sang istri lalu merangkul pinggang soeun dan menaiki tangga menuju kamar mereka.

"Apa lembur oppa masih panjang?"tanya soeun dengan membantu sang suami melepas jasnya.
"Ini hari terakhir, semua sudah beres hanya tinggal sedikit tapi minho bisa mengurusnya"jelas kimbum membuat soeun merasa senang.
"Aku pikir kau akan lembur sampai aku lahiran"ucap soeun sedih.

Kimbum menangkup kedua pipi soeun yang menunduk lalu mencium bibir istrinya dengan lembut.
Ia tahu pasti soeun kesepian dan merasa diabaikan selama 2 minggu tapi itu kimbum lakukan agar ia bisa cuti panjang setelah anaknya lahir nanti.
Kimbum ingin menghabiskan rasa lelahnya sekarang demi menanti moment bahagia saat anak pertama lahir.

"Mulai besok aku akan cuti menemani istri dan anakku hingga lahir"ucap kimbum menatap penuh cinta pada soeun.
"Benarkah?"senang soeun membuat sepasang suami istri tersebut tersenyum bahagia.
"Aku rela lembur dan lelah selama 2 minggu agar bisa dengan tenang menemanimu sampai anak kita lahir kedunia ini"ujar kimbum menatap dalam manik soeun yang juga menatapnya dengan tatapan binar.

Soeun tersenyum lebar dan menarik tekuk kimbum agar mendekatinya, soeun mencium bibir sang suami dengan lembut.
Soeun melumat bibir kimbum dengan pelan, tidak ada nafsu yang ada rasa cinta yang begitu dalam dan rasa syukur memiliki suami sesempurna kimbum.

Kimbum menarik tekuk soeun memperdalam lumatannya dengan senyum yang tersemat dibibirnya.
Ia tak menyangka ternyata kehidupannya akan sebahagia ini.
Bahagia sederhana tapi sangat sempurna yang dirasakan kimbum.

Kebahagiaan itu memang sederhana jika seseorang tersebut saling mencintai, tidak perlu memberikan hal yang mewah dan mendapatkan yang mewah, cukup hanya saling melengkapi itu sudah sangat sempurna.

Dan kebahagiaan yang sempurna tersebut mulai dari sekarang akan kimbum kejar bersama istri dan anak-anaknya kelak.
Agat kisah cerita cinta mereka tetap utuh sampai maut memisahkan.
Kimbum ingin semua orang tahu bahwa cintanya hanya satu untuk soeun dan anak-anaknya, kimbum akan membuktikan bahwa kisah cintanya berakhir dengan bahagia tanpa harus berlebihan.

END

Thanks for reading, vote and comment.

AT MY BEST✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang