PART 16

1.6K 152 7
                                        

Happy Reading

Seminggu sudah soeun dirawat dirumah sakit dan hari ini ia diperbolehkan untuk pulang karena sudah pulih hanya membutuhkan asupan gizi agar lebih kuat.
"Apa sudah selesai?"tanya kimbum menghampiri soeun yang memasuki baju kedalam tas, soeun tersenyum mengangguk.
"Apa kau butuh sesuatu"tanya kimbum saat ini mereka sedang diperjalanan menuju pulang.
"Hmm aku lapar"balas soeun dengan memelas.
"Baiklah"ucap kimbum mengusap rambut soeun dengan gemas karena wajahnya lucu dan polos, ia heran dengan wajah polos serta tubuh mungilnya soeun bisa membunuh orang.

"Setalah menemukan pelakunya kita akan kembali kekorea"ucap kimbum saat ini mereka telah sampai disalah satu restoran dan sedang menunggu pesanan.
"Kenapa tidak tinggal disini saja"soeun menatap kimbum. Sebenarnya ia ragu untuk kembali kekorea bila bertemu dengan lee min hoo.
"Aku disini untuk menyelesaikan masalah perusahaan, bukan untuk tinggal seumur hidup"jelas kimbum perlahan. Kimbum tahu apa yang membuat soeun engan untuk kembali kekorea.
"Tidak akan terjadi apapu"ucap kimbum memenangkan soeun.

Drrtt drrrttt
"Ya"jawab soeun saat mendengar ponselnya bunyi.
"Apa sudah pulih"tanya siwon yang menelpon siwon.
"Hmm aku sudah keluar dari rumah sakit"
"Apa kau bersama kimbum"tanya siwon, soeun menatap kimbum sebentar.
Kimbum bertanya tanpa suara.
"Menjauhlah sebentar"seakan tahu soeun bersama kimbum, siwonpun menyuruhnya, soeun memberikan kode pada kimbum untuk pergi sebentar.

Kimbum menatap soeun dengan lekat dan merebut ponselnya.
"Apa yang ingin kau katakan?"tanya kimbum marah pada siwon, mengapa siwon sampai menyuruhnya menjauh.
"Aishh kau terlalu ikut campur, berikan pada soeun ini sangat penting"kimbum menyalakan speaker dan memberikannya pada soeun.

"Katakanlah"ucap soeun akhirnya.
"Aku tahu kimbum mendengarnya jadi aku langsung mengatakannya saja, min hoo menyuruh kita untuk kembali kekorea secepatnya untuk melakukan tugas yang katanya lebih penting"jelas siwon, apa boleh buat bila ia mengatakan tanpa didengar kimbum, soeunnya juga akan memberitahukannya nanti.
"Kami akan kembali satu minggu lagi"ucap kimbum.

"Dan itu masalahnya, min hoo menyuruh untuk kembali besok dan soal seseorang yang melukaimu ia bernama jenny apa kau mengingatnya"jelas siwon sekaligus bertanya.
"Ya aku ingat"
"Aku telah menyelidikinya sepertinya ia sengaja ingin balas dendam dan setelah membayar seseorang untuk melukaimu ia kembali kekorea"jelas siwon lagi.
"Dia orang korea"kali ini kimbum yang membuka suara.
"Tidak dia asli prancis dan sengaja datang untuk balas dendam"
"Kami akan kembali besok"ucap kimbum akhirnya dan memutuskan panggilan dengan sepihak membuat siwon kesal setengah mati.

"Makanlah, kita benar akan kembali besok"ucap soeun menyuruh soeun memakan makanan yang telah diantar pelayan tadi.
Soeun mengangguk dan tersenyum pada kimbum dan mulai memakan makanannya.
"Aku akan bersamamu"ucap kimbum mengusap rambut soeun melihat soeun yang hanya diam.
"Saranghae"kimbum mengecup tangan soeun.

******

Incheon airport

Kimbum dan soeun memasuki mobil yang telah menunggu kedatangan mereka dari jepang, kimbum menyuruh soeun untuk tidur saja karena kelelahan dan mengangguk soeun pun menuruti untuk tidur.
Sesampai mension kimbum menggendong soeun menuju kamar dan meletakkan soeun diatas kasur dengan perlahan agar tidak terbangun.
Kimbum menyelimuti tubuh soeun dan mengecup dahi lalu bibir soeun sebentar sebelum keluar dari kamar.
"Jakson datanglah kekantor sekarang"ucap kimbum menaiki mobil pada jakson yang ditelponnya.
Kimbum memandang lurus keluar jendela.

"Tuan kita sudah sampai"ucap supir pribadi kimbum.
Kimbum keluar dari mobil dan berjalan cepat memasuki perusahaan dan menuju keruangannya.
Ia melihat sudah ada jakson diruangannya.
"Cari seorang wanita bernama jenny asli dari prancis, bawa dia padaku dalam keadaan hidup"ucap kimbum tegas dengan datar dan dingin, jakson membungkukkan badannya tanda mengerti dan langsung keluar dari ruangan kimbum.
"Karena aku yang akan membunuhnya"gumam kimbum dengan menatap lurus keluar jendela.

"Kau sudah bangun"ucap kimbum menjawab panggilan soeun.
"Kemana?"tanya soeun pada kimbum yang pergi tidak bilang.
"Kantor ada urusan sedikit"
"Seharusnya kau membangunkanku"ucap soeun kesal ditinggal.
"Aku tidak tega kau nyanyak sekali tidurnya"balas kimbum tersenyum ealaupun soeun tak dapat melihat senyumnya tersebut.
"Aku akan cepat pulang jangan pergi kemanapu"ucap kimbum dengan tegas.
"Hmm"ucap soeun dan memutuskan panggilannya.

Soeun yang menuruni tangga mendengar suara bel pun langsung berlari untuk membukanya.
"Kau baik baik saja"ucap siwon langsung  masuk kedalam dan membuat soeun mendelik kesal.
Siwon duduk disofa dengan santai dan memakan cemilan yang tersedia dimeja.
"Ada apa"tanya soeun meletakkan satu botol kaleng minuman untuk siwon.
"Sepertinya min hoo tahu kau telah menikah dan itu akan membuatnya akan bertindak"ucap siwon dengan serius.
"Lalu aku harus bagaimana?"tanya soeun yang juga binggung bagaimana caranya untuk menghentikan tindakan minhoo yang akan membahayakan dirinya.
"Apa lebih baik kai cerai saja"ucap siwon mendapatkan tabokan keras dari soeun.
"Kau gila"marah soeun
"Aku hanya bercanda"ucap siwon memamerkan gigi ratanya.
"Kemana dia"tanya siwon yang tidak melihat kimbum.
"Ada urusan dikantor"balas soeun.
"Berhentilah bekerja pada minhoo soeun"ucap siwon.
"Akan aku lakukan bila aku bisa"lirih soeun menatap siwon.
"Aku akan membantumu"ucap siwon memeluk dan mengusap rambut soeun dengan sayang.

"Eemmhh"tegur kimbum yang baru masuk dan melihatnya.
"Kau sudah pulang"ucap soeun beranjak dengan senang memeluk kimbum dan mencium bibir kimbum, kimbum membalas ciuman soeun dengan melumat dalam bibir atas dan bawah soeun.
"Aku pulang, jangan membuat anak diruang tamu"tegur siwon kesal membuat suami istri tersebut menghentikan ciuman panas mereka dan menatap tajam pada siwon.

"Bagaimana bisa membuat anak lagi, sudah berisi disini"ucap soeun dengan mengelus perut ratanya.
Kimbum dan siwon terdiam berlum mengerti.
"Kau hamil"ucap kimbum tersenyum bahagia dan diangguki tak kalah bahagia dengan soeun.
"Ini semakin bahaya"gumam siwon menatap soeun.
Soeun tersenyum pada siwon mengatakan bahwa ia akan baik baik saja.
"Ada apa kenapa kau menatapnya seperti itu"ucap kimbum pada siwon.
"Begini kimbum ak..."ucapan siwon terpotong saat soeun menyumpal mulutnya.
"Aku akan mengatakannya nanti"soeun menatap siwon.
"Baiklah aku pergi, selamat atas kehamilanmu"ucap siwon mengusap rambut soeun dan keluar dari rumah.
"Ayo kekamar"ucap soeun berangkul lengan kimbum.

"Apa terjadi sesuatu"tanya kimbum yang baru keluar dari kamar mandi melihat soeun yang murung.
"Tidak ada apa apa"senyum soeun tipis.
"Jangan membohongiku, ada apa"tanya kimbum mengelus pipi soeun.
"Sepertinya minhoo tahu aku menikah, dan akan lebih bahaya bila tahu aku sedang hamil"lirih soeun memeluk kimbum.
"Aku akan menjagamu tenanglah"kimbum menenangkan soeun.
"Siwon menyuruhku untuk keluar dari pekerjaan yang minhoo berikan, tapi itu tidak akan mungkin"soeun menatap kimbum dengan mata yang berkaca kaca.
"Jangan menangis aku akan melakukan semua cara agar menjauh dari minhoo"kimbum mengusap airmata yang menetes dipipi soeun.
"Kimbum aku mencintaimu"ucap soeun menyandarkan kepalanya didada kimbum.
"Aku juga mencintaimu soeun, aku akan melindungi kalian"balas kimbum dengan mengusap perut datar soeun dengan lembut.
'Aku akan membunuhnya bila ia menyakiti kalian'batin kimbum mengecup kepala soeun.

TBC
SORRY FOR TYPO, JADILAH PEMBACA YANG BIJAK.

AT MY BEST✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang