PART 17

1.3K 133 7
                                        


Happy Reading

Setelah sekian lama membujuk kimbum agar dirinya mendapatkan izin untuk bertemu min hoo, dengan segala rayuan dan keyakinan yang soeun berikan pada suaminya tersebutpun akhirnya memperoleh hasil karena saat ini ia telah duduk disofa berhadapan dengan min hoo langsung.
Min hoo menatap datar pada soeun yang menatapnya tajam.
"Apa yang ingin kau katakan?"tanya soeun menatap min hoo yang sudah 10 menit berlalu hanya saling pandang dengan diam.
"Tentu saja ada tugas untukmu dan siwon apalagi"dengan senyum manis yang dibuat min hoo menatap soeun hingga dibalas dengan desisan oleh wanita yang dihadapannya.
"Aku tidak menerima tugas apapun lagi"tegas soeun, min hoo tersenyum miring mendengarnya hingga membuat soeun takut dibalik senyuman tersebut.
"Kenapa? Apa karena kau telah menikah tidak mengundangku? Atau kau sedang hamil saat ini hingga menolak tugas dariku?"ucap min hoo dengan sinis menatap tajam pada soeun.
"Apa!"kaget dan takut menyerang soeun saat ini, sebegitu mudahkah min hoo mengetahuinya dengan cepat pikirnya.

Min hoo berdiri menghampiri soeun dan duduk disamping wanita tersebut yang masih berusaha tetap tenang.
"Jangan kau pikir aku hanya diam selama ini soeun"min hoo mencengkram rahang soeun.
'Aku menyesal tidak mendengarkamu bum, dan aku sangat menyesal melarangmu untuk ikut menemui pria bajingan ini'batin soeun yang ketakutan menyerang dirinya.
Dengan sekuat tenaga soeun menghempaskan tangan min hoo dari rahangnya dan berdiri menjauh.
"Jangan macam macam min hoo ssi"ucap soeun, min hoo terkekeh dan berdiri memandang remeh pada soeun.
"Kemana keberanianmu yang dulu soeun, apa kau telah berubah jadi betina yang lemah lembut saat ini"senyum min hoo menarik lengan soeun mendekat.

Soeun meringis saat min hoo mencengkram lengannya dengan kuat.
Ia takut saat ini, ia takut karena saat ini ada nyawa dalam tubuhnya dan ia takut nyawa yang akan memberikan kebahagiannya kedepannya akan tersakiti karena min hoo bajingan.
"Aku tidak peduli kau berubah jadi betina yang lemah saat ini, lakukan tugasmu dengan benar soeun"ucap min hoo menatap sengit pada soeun yang ketakutan.
"Aku akan melakukan tugas itu untukmu min hoo"terdengar suara pria yang mendekati mereka dengan cepat.
"Aku akan melakukan tugas itu jadi lepaskan dia"ucap pria tersebut menatap min hoo dengan tajam dan penuh amarah, pria tersebut menarik tajam min hoo dari lengan soeun dengan kasar.

Min hoo tertawa menatap pria dan wanita yang dihadapannya saat ini.
"Kenapa kehidupan kita jadi seperti drama"ucap min hoo menatap pria yang didepannya dengan sinis.
"Apa kau bisa melakukannya kim bum ssi"senyum ganjil yang diberikan pada pria yang tak lain adalah kimbum.
"Aku bisa melakukan, jadi apa tugas brengsekmu itu"datar kimbum memandang minhoo.
"Tidak berat hanya membunuh seorang pria"ucap minhoo kembali duduk disofa dengan santai, sedangkan kimbum mengacuhkannya dan menatap pada soeun yang masih diam sedaritadi, ia merasa menyesal kenapa tidak dari awal nekat ikut bersama istri tercintanya ini.

Kimbum memeluk dan mengusap kepala soeun sebentar untuk menenangkan.
"Tenanglah semua baik baik saja"gumam kimbum dan mendapatkan balasan pelukan erat dari soeun.
Kimbum menarik tangan soeun dengan lembut menuju sofa dihadapan min hoo yang masih tertawa lucu menatapi.
"Apa kau tidak tahu siapa aku"sinis kimbum karena min hoo meremehkan kemampuannya dengan tugas membunuh seseorang.
"Aku mengenalmu sangat, aku hanya ragu pada wanitamu"ucap min hoo dengan melirik soeun. Membuat soeun dan kimbum binggug maksud dari ucapannya.
Min hoo meletakkan sebuah foto diatas meja yang menghalangi mereka.
"Dia pria yang harus soeun BUNUH dan mendapatkan tanda tangannya"ucap min hoo dengan amarah mengingat pria yang difoto tersebut menghianatinya dengan melakukan kerja sama perusahaan tapi malah ingin mengambil ahli salah satu perusahaanya.

Kimbum memandang foto tersebut dengan seksama sedangkan soeun yang sedaritadi telah melihat foto pria tersebut semakin mengeratkan pelukannya pada lengan kimbum hingga membuat sang suami menoleh, kimbum tersenyum mengusap tangan soeun yang ada dilengannya ia mengerti ada kerisauan pada diri istrinya tersebut saat ini, tentu ia penasaran pada hal itu.
"Tenanglah"gumam kimbum melepas pelukan lengannya dari soeun dan berpindah merangkul dengan erat pinggang soeun agar semakin merapat padanya.
"Aku akan menyelesaikan tugas itu untukmu, jadi jangan ganggu istriku lagi"ucap kimbum dengan tegas membuat min hoo mendesis tidak suka.
Kimbum menuntun soeun untuk berdiri dan hendak bergegas pergi
"Kau memang harus membunuhnya karena dia yang membunuh adikmu kimbum"ucap min hoo membuat kimbum seketika berhenti dengan mengepalkan tangan kirinya yang bebas.
"apa maksudmu"tajam kimbum menoleh menatap min hoo.
"Dia pelakunya, dibalik semua kesalahpahaman ini kimbum aku mengatakan yang sebenarnya, mungkin kau dengan senang hati untuk membunuh pria brengsek tersebut tapi bagaimana dengan wanita yang dirangkulanmu, apakah dia membiarkanmu membunuhnya"jelas min hoo dengan diakhri tawa meremehkan soeun yang masih diam dengan ketegangan.

AT MY BEST✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang