PART 22

812 75 3
                                    


Pagi menyinari kamar sepasang istri yang tak lain adalah kimbum dan soeun yang masih nyenyak dibalik selimut, lebih tepatnya sang suami yang masih terlelap tidak dengan sang istri yang telah bangun dan menatapi wajah suaminya tersebut dan mengusapi pipi sang suami dengan lembut.
"Oppa trimakasih telah memilihku menjadi istrimu, saranghae"bisik soeun sang istri tepat didepan bibir kimbum.
Mengecup bibir suaminya dengan lembut.
"Tuhan sangat baik memberikanku jodoh sepertimu"lirih soeun lagi, tentu saja ia bersyukur pada Tuhan, ia tak menyangka kehidupan damai, memiliki rumah tangga yang saling mencintai itu adalah mimpinya sebelum menjadi pesuruh dan penjahat oleh oppa tirinya lee minhoo.

"Trimakasih mau menerimaku apa adanya I LOVE YOU MY HUSBAND"senyum soeun mengucapkannya.
"I LOVE YOU TOO MY WIFE"balas kimbum menarik soeun kedalam pelukannya tanpa membuka matanya.
"Kau sudah bangun oppa?"soeun membalas pelukan kimbum dan menyandarkan kepalanya diatas dada sang suami dengan menatap wajah kimbum.
"Hmm mungkin bisa dikatakan aku duluan yang bangun daripada kau"jawab kimbum membuka mata dan menatap lembut tepat manik mata soeun dengan seulas senyuman.
"Benarkah? Kenapa diam saja kalau begitu"rajuk soeun mencubit pelan pinggang kimbum yang dipelukannya.
"Aku tadi ingin bangun tapi merasakan kau mengusap pipiku dan membisik, aku urungkan"jelas kimbum mengeratkan pelukannya pada pinggang soeun.

"Trimakasih karena mau menjadi istri dan ibu dari anak anakku"tulus kimbum menangkup kedua pipi soeun dengan tangannya, soeun tersenyum haru dan menganggukkan kepala.
"Trimakasih karena menerimaku apa adanya, aku janji akan melindungi keluargaku"senyum kimbum, mungkin kalau ia wanita pasti sudah meneteskan airmata sama halnya dengan soeun yang mendengar ucapan suaminya meneteskan airmata terharu dan rasa bangga serta syukur.
"Kau sempurna oppa"soeun mengecup bibir kimbum.
"Kau juga sempurna sayang"balas kimbum mengecup dahi soeun.
Kimbum dan soeun saling pandang dengan senyuman yang menghiasi wajah mereka.
"Kita sama sama sempurna"ucap kimbum dan soeun secara bersamaan hingga mereka terkekeh lucu dengan ucapan yang bersamaan tersebut.
Kimbum kembali memeluk soeun dan mengusap lembut punggung istrinya tersebut.

####

2 bulan kemudian

Damai sudah kehidupan soeun serta rumah tangganya bersama kimbum, semua kesalah pahaman telah terselesaikan baik dengan sehun maupun oppa tiri soeun lee min hoo.
1 bulan yang lalu min hoo memutuskan memaafkan sehun dengan menyerahkan sehun kejeruji besi selama 1 tahun lamanya, sehun yang memang telah bersalah menerima keputusan yang min hoo berikan karena memang itu pantas sehun dapatkan, sehun bersyukur minhoo tidak membunuhnya.
Tapi masuk penjara sama saja mati sementara bukan!

Lee min hoo telah berubah semenjak menemukan seorang gadis sebagai pengganti suzy, gadis yang berani, dewasa serta lemah lembut secara bersamaan. gadis tersebut adalah hyesun, mereka bertemu tanpa disengaja ketika min hoo membeli bunga ingin mengunjungi makam suzy, dan hyesun juga yang membeli bunga untuk mengunjungi makam ibunya, pertemuan yang sebenarnya tidaklah menarik karena min hoo yang menabrak tubuh hyesun mengakibatkan oleng serta terjatuh dan tanpa sengaja menginjak bunga yang telah hyesun beli.

Dari pertemuan tersebut mereka jadi lebih sering bertemu tanpa disengaja dan membuat rasa suka diantara min hoo dan hyesun.

Dan siwon sahabat yang tak pernah ia kunjungi dijepang yang ternyata telah memiliki kekasih yang amat dia cintai, dan akan melangsungkan pernikahan dengan kekasihnya tersebut 1bulan lagi, gadis cantik keturunan korea-jepang tersebut yang awalnya membenci siwon yang terus mengganggunya yang ternyata sebagai sekretaris diperusahaan yang beratas namakan soeun tersebut.

Senja menyelimuti soeul dan membuat wanita hamil ini masih betah memandang langit senja tersebut, dikehamilannya yang telah berjalan 5 bulan membuatnya tersenyum manis dengan mengusap usap perut buncitnya dengan lembut.
Tidak sadar bahwa ia telah berdiri dibalkon kamarnya tersebut selama 25 menit dan mengacuhkan angin dingin yang menyerang tubuhnya.
Hingga tiba tiba sepasang tangan memeluk perut soeun dan menyandarkan kepalannya diatas bahu wanita hamil tersebut.
"Kau sudah pulang oppa"soeun mengusap telapak tangan kimbum yang mengusapi lembut perut buncitnya dengan memejamkan mata menikmati usapan lembut sang suami.
"Hmm apa yang kau lakukan disini"kimbum mengecupi leher soeun membuat sang empunya kegelian.
"Kau kedinginan sayang, ayo masuk"ucap kimbum lagi merasakan tubuh istrinya agak dingin dan menuntun sang istri masuk kamar mereka.

"Apa oppa lelah, ingin mandi?"tanya soeun membantu membuka jas suaminya tersebut.
Kimbum mengangguk dan tersenyum pada sang istri.
"Ingin mandi bersama"kimbum memeluk soeun dan berbisik pada istrinya tersebut.
"Aku sudah mandi, cepat mandi aku mengantuk"kesal soeun menghempaskan pelukan suaminya tersebut.

Kimbum meregut dengan lesu berjalan menuju kamar mandi soeun yang melihatnya terkekeh dan menggelengkan kepala.

"Oppa marah"soeun meletakan ponsel yang dimaininya saat melihat kimbum keluar dari kamar mandi, menghampiri suaminya yang sedang mengeringkan rambut mengunakan handuk.

Soeun menarik kimbum dan mendudukkan suaminya tersebut diatas ranjang mengambil alih mengering rambut pria tersebut.
Kimbum hanya diam dengan menyandarkan kepalanya diperut buncit soeun tapi tidak menekan perut tersebut, mengecup pelan perut sang istri yang berisi darah dagingnya.

"Oppa"panggil soeun atas kediaman kimbum.
"Hmm"gumam kimbum masih dengan mengecupi perut soeun.
Soeun mendegus menarik pelan kepala suaminya agar mendongka menatapnya.
"Apa kau sudah memberi pelajaran pada sekretarismu itu"tanya soeun.
"Belum tapi dia sudah disekap oleh anak buahku, minggu lalu ia ingin pergi dari korea"jelas kimbum dengan menarik istrinya tersebut untuk duduk disampingnya.
"Apa boleh aku bertemu dengannya?"tanya soeun menatap penuh harap pada kimbum.

Kimbum membalas tatapan sang istri dan mengusap lembut pipi istriya.
"Kau ingin memberi pelajaran padanya"dengan antusias soeun menanggukkan kepala.
"Kau sedang hamil sayang"dengan pelan kimbum menolak keinginan sang istri.
"Tidak akan berlebihan hanya satu tamparan cukup"balas soeun dengan wajah cemberut.

Kimbum yang mendengar ucapan soeun hanya terkekeh lucu dan mencubit gemas pipi sang istri.
"Satu tamparan juga mempengaruhi baby kim"soeun langsung menggeleng cepat atas pernyataan suaminya tersebut.
"Tidak apa apa, satu tamparan itu keinginan baby kim, iya kan eagi"dengan senang soeun mengusap lembut perut buncitnya dan kembali menatap kimbum dengan memohon.

"Oke besok kita akan menemuinya"pasrah kimbum tak sanggup menolak keinginan sang istri apalagi istrinya tersebut telah mengatakan bahwa itu adalah keinginan anak mereka.
"Tapi ingat hanya satu tamparan"kimbum menarik soeun kedalam pelukannya, mengecup dahi sang istri dengan penuh sayang.
"Ya satu tamparan dari baby kim dan jambakan keras dari istri cantikmu ini"ucap soeun dengan senyum merekah membalas pelukan sang suami dengan erat.
Kimbum yang mendengarnya hanya terkekeh pasrah, ia tidak akan bisa menolak apapun keinginan istri tercintanya tersebut.

TBC

SORRY FOR TYPO, JADILAH PEMBACA YANG BIJAK.


AT MY BEST✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang