X. Flashback

18K 1.1K 5
                                    


Flashback

5 tahun yang lalu

Hari kelulusan telah tiba, seluruh siswa/i di SMA Arinda banyak berkumpul di depan mading untuk melihat lulus/tidak.

Raskal baru saja datang, saat Mading itu telah sepi. Ia mulai mencari namanya dari urutan 798 (urutan yang paling bawah). Namanya tidak di temukan sampai 4 lembar kertas yang ia cari.

Saat ia mencari di lembaran pertama, nama dia berada di urutan pertama, dengan rata-rata 95,8.

Raskal sangat terkejut sekaligus bahagia karena ia bisa mendapatkan beasiswa dari universitas yang diinginkan.

Raskal segera pulang ke rumah untuk memberikan kabar bahagia kepada orangtua dan adiknya.

Rumah minimalis yang sudah ditempati Raskal, Dewa dan kedua orangtuanya terlihat sepi. Padahal setiap siang biasanya Mamanya sedang menjemur pakaian.

Raskal tidak memikirkan kejanggalan itu, ia langsung masuk ke dalam rumah mencari orang tuanya.

Saat masuk ke dalam ruang tamu, ia melihat orangtuanya telah tergeletak bersimbah darah dengan kondisi yang sangat menggenaskan. Sementara Dewa bersembunyi di kolong meja makan

"Mamaaaaaaaaaaa, Papaaaaaaaa".

Mendengar teriakan histeris kakaknya, Dewa langsung berlari ke arah kakaknya.

"Kakaakk". Panggil Dewa ketakutan, Dewa langsung memeluk kakaknya.

"Kak, Mama sama hiks hiks papa hiks hiks di bunuh hiks perampok hiks hiks hiks."

Dewa masih bercerita sambil menangis tersedu-sedu dan mereka tidak sadar saat Papanya sudah membuka mata.

"Raskal...Dewa...Anak-anakku". Panggil Pak Iqbal (Papa Raskal)

Raskal langsung membawa Pak Iqbal ke pangkuannya, sementara Dewa memengang tangan Pak Iqbal.

"Dewa, anak laki-lakiku (sambil menoleh ke Dewa) jagalah kakakmu apapun yang sedang terjadi, tetaplah saling menjaga dan menyayangi".

Uhuk uhuk uhuk

"Raskal, Dewa, jangan bersedih jika Papa dan Mama pergi. Papa Mama sangat menyayangi kalian, uhuk uhuk maaf jika Papa dan Mama tidak bisa menemani kalian sampai sukses, uhuk uhuj jadilah anak-anak yang sukses. Uhuk uhuk uhuk Papa dan Mama bangga kepada kalian."

Genggaman tangan Pak Iqbal terlepas dan pergi dengan senyuman yang indah. Diiringi dengan tangisan Dewa.

Sementara Raskal memeluk Mamanya yang telah terbaring kaku. Ia membisikkan kata-kata yang membuat ia meneteskan air mata.

"Pergilah dengan tenang, Ma, Pa, aku akan menjaga Dewa dan menjadi anak yang sukses sesuai dengan keinginan kalian.

My Lovely Old (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang