Waktu Weekend di restaurant d'cafe sangatlah ramai pengunjung, hari minggu ini adalah hari lelah bagi Raskal dan teman-teman seperjuangannya karena harus melayani pengunjung kafe yang 3 kali lipat dari hari sebelumnya.
Meskipun itu sangat menguntungkan, tapi juga sangat membencikan saat melihat si Medusa Joana, yang berkeliaran di restaurant itu.
Dengan perut besar yang dibawanya tanpa beban dimana-mana seolah menunjukkan bahwa "aku sedang mengandung anak Aditya Sadeva si pemilik restaurant d'cafe".
Senyum palsu selalu ia tebar dimana-mana, sementara pada Raskal ia tunjukkan tatapan kebencian dan permusuhan.
Mbak Linda pegawai yang baru 1 bulan bekerja di bagian keuangan restaurant melaporkan kepada Aditya bahwa ada kejanggalan dalam laporan keuangan tersebut tapi ia tidak tahu letak permasalahannya.
"Sebelumnya saya minta maaf Pak Aditya, di laporan keuangan bulanan yang sedang saya analisis ini, terdapat kejanggalan". Lapor Mbak Linda dengan singkat.
Aditya hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
"Apakah kamu tahu dimana letak kejanggalannya".
Linda terdiam sebentar karena bingung harus memberi jawaban apa. Lalu datanglah Joana, si tamu yang tak di undang memberikan informasi bercampur tuduhan yang mengarah ke Raskal.
"6 hari yang lalu aku melihat Raskal sedang mengotak-atik komputer di ruangan Linda, aku rasa dia pelaku sebenarnya".
Aditya mengatupkan rahangnya dengan kuat, ia tidak percaya dengan tuduhan yang di berikan Joana.
"Aku akan memeriksa CCTV". Ujar Adit dengan nada dingin, sedingin es di kutub utara yang mulai mencair.
Sudah 5 menit Aditya, Linda, dan Joana memeriksa ruangan CCTV, disana ia melihat Raskal menoleh ke kanan dan kiri seperti maling yang takut ketahuan, lalu ia mengeluarkan flashdisk dan mengotak-atik komputer yang ada di ruangan itu. Setelah 10 menit, baru ia keluar dengan langkah terburu-buru.
"Benarkan apa yang aku bilang? Aku tidak pernah menuduh tanpa bukti". Joana mulai memanas-manasi Aditya, berharap Aditya terpancing.
"Linda!!!Cepat panggil Raskal kemari!". Perintah Aditya tegas, dingin, dan penuh amarah.
&&&
RASKAL POV
Tidak biasanya aku dijemput untuk ke ruangan Pak Aditya, biasanya kalau ia ada perlu denganku, ia langsung mendatangiku.
Kenapa perasaanku jadi tidak enak seperti ini.
Dag dig dug
Detak jantungku berdetak sangat cepat, saat sudah mendekati pintu kematian itu.
Dekat
Semakin dekat
Dekat
Dan
Ceklek
Pintu ruangan itu terbuka, bukan aku ataupun mbak Linda yang membuka, tapi mbak Joana si medusa maknya Bawang Merah.
Oke, aku mulai ngaco.
"Linda kamu boleh pergi!!! Sekarang kamu ikut saya masuk!!!"
Dengan tidak elegannya dia menyeret tubuhku. Aku heran dengan si medusa ini, padahalkan dia sedang hamil besar, tapi tenaganya kuat sekali.
Awas saja, setelah kau melahirkan akan aku cincang tubuhmu lalu ku goreng dan ku lemparkan ke buaya yang sedang kelaparan di sungai musi.
Untuk kata yang terakhir boleh juga. Akan aku pikirkan lagi, hmmm sekarang aku harus bersiap-siap menerima sidang perdana dari bapak Aditya ganteng yang sayangnya udah tua tapi masih jomblo.
Brakkk
Kurang ajar sekali kau medusa, mendorong tubuhku dengan tidak elitnya sampai aku mencium lantai dingin ini. Awas akan aku balas perbuatanmu!!!
"Bangun!!"
Perintah Pak Aditya dengan nada dinginnya. Hey, aku salah apa??? Kenapa ia terlihat sangat marah denganku??
"A...ad..a apa pak". Kenapa suaraku jadi gugup seperti ini??
"Cepat kau jelaskan kenapa bisa seperti ini?"
Dia melemparkan kertas yang berbentuk proposal ke depan wajahku.
Tanpa perlu dia marah lagi, aku segera membuka laporan itu dan langsung menganalisisnya.
Aku sangat kaget saat melihat angka yang sangat besar yang sayangnya itu RUGI, sebesar Rp 200.000.000,-. Sepertinya ada kesalahan dalam laporan ini.
"Kamu tidak usah mencoba menyangkal!! Toh buktinya sudah di depan mata!".
Oh Tuhan berikan aku benang dan jarum untuk menjahit mulut si medusa ini.
"Saya sama sekali tidak terlibat dalam laporan keuangan perusahaan anda."
Aditya hanya terkekeh kecil saat mendengar pembelaanku, sepertinya ia sudah tidak percaya kepadaku.
"Sudahlah iblis! 5 hari yang lalu saya lihat kamu masuk ke dalam ruang keuangan. Kamu kan anak akuntansi, pasti kamu bakal gunain ilmu kamu itu untuk dapat uang sebanyak mungkin dengan cara yang mulus, untung Linda lebih pintar dari kamu".
Aku tidak bisa bersabar lagi saat mendengar tuduhan palsunya.
"JOANA!! KELUAR SEKARANG DARI RUANGANKU".
Joana mengerucutkan bibirnya sambil menghentakkan kakinya ke lantai saat keluar ruangan.
"Saya tidak menyangka, kalau kau selicik ini Raskal Maharani, kalau kau butuh uang yang banyak harusnya kau jual diri di club malam, bukan bekerja di restaurant ini, saya beri waktu 3 hari untuk mengembalikan uang restaurant ini. Jika dalam waktu 3 hari anda tidak bisa mengembalikannya maka anda akan saya penjarakan"
Tes
Tes
Tes
Setitik airmata dan di lanjutkan kawan-kawannya mulai membasahi wajahku, aku tidak terima di hina seperti ini.
Aku tidak salah!!
Ini fitnah!!
"Semiskin-miskinnya saya, saya tidak akan pernah menjual diri saya. Saya bukan pelacur!! 3 kata yang perlu anda ingat!! "Anda akan menyesal".
Aku keluar dari ruangan jahannam itu, sekarang kemana aku harus mencari uang, menjual rumah?? Aku dan Dewa akan tinggal di mana jika rumah itu di jual?
Apa aku harus di penjara?? Agar rumah itu tidak di jual dan Dewa bisa tinggal di rumah itu?
"Raskal kamu kenapa??".
Ucap Mbak Rahmi, salah satu pelayan restaurant ini dengan nada kekhawatiran.
Aku hanya diam dan terus berjalan keluar dengan tatapan kosong.
Yang aku ingin sekarang hanya pulang ke rumah, melupakan segala kejadian yang menyakitkan hari ini.
Akan aku ingat semua perkataanmu ADITYA SADEVA!!
TBC
02 Februari 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Old (TAMAT)
RandomRaskal Maharani, mahasiswi jurusan Akuntansi semester 6 di Universitas Malaka. Ia adalah anak yatim piatu, kedua orangtuanya telah meninggal karena di bunuh perampok. Ia tinggal bersama adik laki-lakinya (Dewa) yang sekarang sedang bersekolah kelas...