Bab 2 : Sisi Dia

344 18 0
                                    

Pagi yang cerah, matahari bersinar dengan teriknya yang indah. Tetapi tidak dengan suasana hati seorang laki - laki yang saat ini sedang duduk di kursi besarnya sambil memegangi sisi kepala dengan kedua tangannya. Suasana hatinya sedang kacau.

Knock knock

"Masuk"

Pintu terbuka memperlihatkan seorang perempuan yang merupakan sekretaris dari laki - laki tersebut.

"Bagaimana?" James nama laki - laki tersebut, memulai percakapan dengan sekretarisnya.

"Maaf, Sir."

"Sekretaris Mr Black mengatakan bahwa, Mr Black tidak ingin mengatur ulang pertemuan untuk melihat proposal dari pihak perusahaan kita."

"Sial". James menggebrakkan kepalan tangannya ke atas meja kerja.

James terdiam sebentar kemudian memberikan selembar memo yang telah dia isi beberapa nama calon investor kepada sekretarisnya "Saya ingin kamu hubungi beberapa orang yang sudah saya list kan. Setelah itu kamu laporkan ke saya apa jawaban mereka".

Lisa menerima kertas memo tersebut, kemudian menundukkan kepalanya dan keluar dari ruangan atasannya.

James bangun dari kursi kebesarannya menuju ke arah dinding kaca ruangannya yang memperlihatkan pemandangan kota California yang sibuk dari atas bangunan perusahaan James.

Flashback

Seattle

Sebuah mobil melaju dengan kecepatan di atas rambu peringatan. "Berapa lama lagi kita akan sampai ke tujuan, Brad?" James bertanya kepada supirnya sambil melihat ke arah jam tangan merk Rolex yang terpasang di sebelah kanan tangannya.

"Sekitar 10 menit lagi, sir. Saya tidak bisa menambahkan kecepatan lebih dari yang sekarang sir, jika kita sampai diberhentikan polisi maka waktu kita akan semakin terbuang". Supirnya melirik sebentar ke arah spion kemudian fokus kearah jalan.

"Baiklah, yang terpenting kita harus ke tempat pertemuan terlebih dahulu, kita masih ada waktu 20 menit sebelum waktu pertemuan berakhir". James berfikir lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

"ciiitt". Mobil yang ditumpangi James berhenti mendadak.

"Maaf sir ada seorang pengendara motor berdiri tidak jauh dari depan mobil kita. Sepertinya dia sedang menolong seekor kucing yang tergeletak di jalan".

"Ck, apa tidak ada jalan lain, Brad?"

"Seperti yang anda lihat Sir ini adalah one way road, kita tidak bisa mundur. Saya juga tidak melihat ada persimpangan di sekitar". Jawab Brad setelah melihat memeriksa ke arah kiri dan kanan melihat jalan yang bisa dilewati.

"Kita sudah hampir terlambat Brad, saya tidak ingin pertemuan ini batal hanya karena alasan konyol seperti ini". James mulai kesal dengan situasi yang dihadapinya. Tidak mungkin juga dia mengatakan kepada Mr Black bahwa keterlambatan ke pertemuan mereka adalah karena seekor kucing sekarat yang ditolong oleh pengendara motor.

James melihat ke arah motor yang terparkir didepan mobilnya kemudian matanya mencari sosok pengendara yang sedang membantu kucing itu. "Ck, Brad kamu turun dan dekati pengendara itu. Bantu dia bawa kucing itu ke trotoar, jangan menghalangi jalan yang banyak orang memiliki kepentingan ingin lewat".

Brad segera turun membantu pengendara tersebut dan bergegas masuk kembali kedalam mobil. Mobil kembali melaju diatas jalan raya mengantar James ke tempat tujuan.

Dengarkan Suaraku (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang