Queen kembali termenung di dalam ruangan kerjanya, dia kembali memikirkan waktu yang dia lewati bersama James malam itu.
Mereka berdua begitu kikuk dan sangat canggung. Berdehem tidak jelas, saling melirik. Seperti anak remaja yang sedang jatuh cinta.
Tunggu.
Jatuh cinta?
Darimana kata - kata itu muncul.
Tapi kedengarannya tidak terlalu buruk, tidak seperti yang Angel rasakan dan pikirkan.Tunggu - tunggu dia seorang Psikolog, dia tidak boleh membanding - bandingkan seperti itu.
Mungkin ini yang selalu dikatakan orang - orang, jatuh cinta bisa membuat orang pintar terlihat bodoh. Mungkin bisa Queen tambahkan 'berbuat bodoh'.
Entah sudah berapa lama Queen termenung dengan mata yang menatap kosong dinding putih ruangannya sambil tersenyum - senyum sendiri.
"Aku merasakan aroma - aroma jatuh cinta diruangan ini"
Queen berteriak kaget saat menoleh ke arah suara dan mendapati wajah Ashley hanya berjarak 10cm dari telinganya.
"Ashley, sudah berapa kali aku bilang ketuk pintu sebelum masuk" Queen mengelus dadannya guna menenangkan jantungnya yang masih berdetak tidak beraturan.
"Dan sudah berapa kali juga kujelaskan, jika aku mengetuk pintu aku tidak akan bisa menikmati raut wajahmu yang membuat ekspresi seperti ini" Ashley memperlihatkan wajah Queen yang tersenyum sendiri dari ponselnya.
"And in my defense i did knock the door before i came in today"
"Aku tidak mendengar apapun"
Ashley mengangkat bahunya. Kemudian jarinya menggeser - geser layar ponselnya,
"Foto seperti ini harus kuabadikan Queen, foto ini sangat langka, bisa kujual mahal juga"
"Ck, jangan bercanda Ashley, siapa yang mau beli foto itu"
"Ada, seseorang yang bernama Benjamin Smith akan membayar mahal untuk foto ini"
Queen terdiam sejenak, "What do you mean? Untuk apa dia beli fotoku, wajahku kan bisa dilihat setiap hari kerja"
"It's different, Honey"
"Hapus fotonya, Ash"
"Nope. Not gonna happen"
Queen menghela napasnya, ia berdiri berjalan mendekati Ashley.
Dia mengambil ponsel dan membunyikan suara simbal didekat telinga Ashley.
Ashley terkejut,
"Ashley dengarkan perintahku baik - baik, dengarkan suara ku, hapus semua foto aku yang pernah kamu ambil, yang tersimpan dimemori ponsel kamu. Hapus semuanya sekarang beserta backup datanya. Kamu mengerti?"
Ashley mengangguk kemudian jari - jarinya menggeser layar ponsel dan menghapus satu - satu foto Queen yang dia ambil.
"Maaf, Ashley. Tapi aku tidak mau fotoku sampai dibeli Ben, sekalipun hanya foto atau kamu hanya bercanda. Aku bukan barang yang bisa dijual"
Foto terakhir sudah Ashley hapus. Beberapa detik kemudian terdengar teriakan Ashley menggema diruangan Queen.
"AAAAHHHHHHH....."
"Berisik, Ash"
"Fotomu yang tadi ku ambil terhapus Queen"
"Karma kamu itu, Ash. Ambil foto harus izin yang punya dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dengarkan Suaraku (End)
RomanceQueen Accola seorang perempuan yang memiliki mata indah berwarna ungu. Bekerja sebagai seorang Psikolog di Seattle. Kehidupannya mulai berubah saat Queen di pindah tugaskan ke California. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi di masa mendatang. Begit...