Chapter 8 : Wedding

280 14 0
                                    

James keluar dari rumah sakit setelah dia mengantar Harmony. James kemudian membawa mobilnya pulang ke perusahaan.

Dia mempersiapkan semua data yang dibutuhkan, karena pagi ini dia mendapatkan telepon dari Accola Co untuk membahas kembali proyek baru yang dia kembangkan.

James merasa bahwa kemungkinan besar proyek ini akan segera dilaksanakan. Masih ada waktu satu jam sebelum waktu perjanjian tiba.

James menelepon Daniel mengabarkan untuk dapat menjemput adiknya kemudian dia membaca laporan-laporan perusahaan untuk menghabiskan waktu.

Walaupun matanya fokus membaca laporan perusahaan tapi pikirannya tidak berada di sana. Dia memikirkan kembali isi koran yang dibacanya beberapa hari yang lalu.

Bukan politik atau bisnis yang menjadi pikiran James kali ini, melainkan sosok Anthony Accola dan Queen yang tertangkap kamera wartawan.

Apa hubungan mereka berdua?
Apakah mereka suami istri?

Tapi data yang dikumpulkan Daniel mengatakan status Anthony adalah lajang. Dan sosok Abigail juga sering muncul bersama Anthony. Namun, bisa saja Anthony menyembunyikan statusnya dan menggunakan Abigail sebagai tameng.

James merasa tidak rela jika Queen bersama orang lain.

Siapa sebenarnya kamu Queen?


***



Accola Co, disinilah James berdiri sekarang, waktu pertemuan mereka sisa lima menit. James berjalan memasuki lobby dan meminta izin kepada resepsionis.

Resepsionis tersebut menelepon Diana memberi kabar kedatangan tamu, setelah diiyakan oleh Diana barulah resepsionis tersebut menyilakan James masuk.

James menaiki lift dan memencet tombol lantai paling atas.

Ting

Pintu lift terbuka, James keluar dari lift dan berjalan menuju meja sekretaris Anthony.

Sekretaris Anthony mengantar James ke ruangan Anthony.

Knock knock

"Masuk"

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan sosok Anthony duduk di meja kebesaran dengan mata fokus ke komputer dan tangan sibuk mengetik keyboard komputer.

"Sir, Mr Knight telah tiba"

"Baik, Diana kamu siapkan mint tea untuk kami, silahkan duduk Mr Knight" Anthony berdiri membawa beberapa berkas proyek dan perubahan yang akan mereka bahas kemudian berjalan menuju sofa.

"Mr Accola saya kurang percaya anda seorang pencinta teh".

Anthony tertawa pelan, "awalnya saya tidak menyukai teh sama sekali Mr Knight, tapi adik perempuan saya yang sering meminumnya. Dia bilang teh itu menenangkan pikirannya, aroma dan rasanya juga menyegarkan. Saya tidak mempercayainya, hingga suatu saat saya menghadapi kesulitan pada perusahaan ini, pikiran saya kacau, adik saya yang melihat keadaan itu langsung menyiapkan teh itu dan menyuruh saya untuk berhenti sejenak dan meminum teh yang dia sediakan.

Alhasil, memang berhasil. Saya mulai tenang beban pikiran terasa ringan seketika. Berkat itu juga kesulitan yang saya hadapi sedikit demi sedikit berhasil diselesaikan".

Anthony tersenyum mengingat kembali masa itu.

Sedangkan James batinnya terketuk mendengar cerita Anthony, dulu dia jarang memperhatikan adiknya, mungkin karena itu jugalah adiknya menjadi seperti sekarang.

Dengarkan Suaraku (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang