James membuka pintu kamar apartemennya, memperlihatkan dua sosok yang berdiri di depannya.
"Meoww..."
Alaska mengeong di bawah kaki James, ingin keluar. James segera menggendong Alaska dan mempersilahkan kedua orang itu masuk.
James menurunkan Alaska setelah pintu tertutup,
"Mreooww..."
"No, Alaska you can't go outside. Stay"
Alaska mengeong lagi kemudian membalikkan badannya berlari ke arah kamar James. Meninggalkan ketiga orang di ruang tamu.
"Jadi benar, Queen ada di sini?"
James mengalihkan tatapannya melihat Daniel, "Ya, untuk sementara"
Kepala Harmony terus tertunduk, jemarinya di main - mainkan.
"Ada apa?"
Daniel berdecak, "Ck, sejak kapan kami ke sini harus ada alasan terlebih dahulu? Dan ada apa dengan rambutmu yang kacau itu? Sejak kapan kamu mulai tidur siang?"
"Ck, bukan urusanmu" James merapikan rambut yang tadi diburai Queen.
"Seharusnya Queen tidak boleh tinggal di sini"
James tidak mempedulikan ucapan Daniel, dia mengalihkan atensi ke Harmony.
"Mony? Ada yang ingin disampaikan pada Queen?"
Harmony menganggukkan kepalanya tetapi masih dalam posisi menunduk.
James mengangguk,
"Kalian tunggu sebentar aku akan memanggil Queen""Hei, kamu sudah..." Daniel menggantungkan kalimatnya,
"Kau tahu" Kemudian membuat pose kedua tangan saling menimpa."Shut it, Dan" James tidak menjawab pertanyaan Daniel satupun, dia meninggalkan keduanya di ruang depan.
James mengetuk pintu kamar dua kali, kemudian membukanya. Dia mencari keberadaan Queen, kemudian melihat Queen sedang berkaca, meneliti dan melihat hasil karya yang dia buat tadi. James terkekeh, melangkah mendekati Queen.
"James, apa yang kamu lakukan pada kulitku, lihat penuh bercak merah, dari leher sampai di sini" Queen menunjuk bekas merah di tubuhnya yang sangat banyak.
James memeluk Queen dari belakang, mengecup pundak Queen yang terekspos. Tidak menjawab apapun.
"Berapa lama tanda ini akan hilang, tidak mungkin aku harus selalu pakai sweater turtle neck?" Queen memutar tubuhnya menghadap James.
James mengecup hidung Queen, "If you want to"
Queen menatap datar wajah James dan menepuk lengan James.
James terkekeh lagi, menipiskan jarak antara Queen dan dirinya, memiringkan kepala bermaksud mencium bibir Queen yang menggoda batinnya.
Knock Knock
"Hei, apapun yang kalian lakukan hentikan sekarang. Kami tidak datang untuk menjadi hiasan di sini"
Terdengar suara Daniel sedikit berteriak dari luar. Queen dan James saling menatap, kemudian Queen kembali menepuk lengan James, kali ini lebih kuat.
"Kenapa tidak bilang ada yang menunggu?"
James mengedikkan bahunya, "Karena kamu menghilangkan ingatanku"
Queen kembali menatap James datar, kemudian dia mencari syal untuk menutupi lehernya yang penuh bercak dari James sebelum keluar dari kamar James.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dengarkan Suaraku (End)
RomanceQueen Accola seorang perempuan yang memiliki mata indah berwarna ungu. Bekerja sebagai seorang Psikolog di Seattle. Kehidupannya mulai berubah saat Queen di pindah tugaskan ke California. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi di masa mendatang. Begit...