6. Kepastian

614 81 7
                                    

So Eun masih memegangi bibirnya. Entah mimpi apa ia semalam sampai bisa mendapatkan ciuman romantis dari Soo Hyuk. Gadis itu benar benar merasa beruntung.

Apa sesuatu yg sering terjadi di novel novel fiksi koleksinya bisa menjadi kenyataan seperti ini?
Gadis itu tertawa kecil.

Ia tiba tiba teringat pada sahabatnya, Hye Sun. Orang pertama yg akan ia kabari jika ia sedang sedih ataupun senang seperti saat ini.
Diraihnya ponsel ukuran 5 inchi itu, lalu So Eun segera menekan dial nomor sahabat baiknya.

"Yeoboseyo.."

"Yaa.. Ada apa? Apa di rumah mu tidak ada jam? Lihat jam berapa ini?"

"Kau belum tidur?"

"Belum.. Wae? Ada sesuatu yg tidak penting yg akan kau sampaikan?"

"Hehe.. Aku baru saja berciuman.."

"JINJAAA.. AIGOO?? Kau dapat jackpot So Eun-ah.."

"Ne.."

"Tunggu.. Kau kan tidak punya pacar.. Memangnya siapa yg menciummu?"

"Lee Soo Hyuk sajangnim.."

"Mwo?? Kau berkencan dengannya?"

"Eunggg.. Kurasa iya.."

"Aishh.. Apa dia sudah mengajakmu berkencan?"

So Eun terdiam. Soo Hyuk hanya mengatakan kalau ia menyukai So Eun, apa itu caranya mengajak kencan seorang gadis? So Eun bingung. Sebelumnya ia selalu menyusun sebuah komitmen. Misalnya tanggal jadian, berjanji saling setia dan selalu memberi kabar tiap hari. Tapi, sepertinya mereka memang sudah resmi berkencan.

"Yaa.. So Eun-ah.. Kau masih disana?"

"Ne Hye Sun-ah.. Kurasa aku sudah ngantuk.. Aku tidur dulu ya.."

"Ne.. Selamat malam"

So Eun mengakhiri teleponnya. Gadis itu jadi bingung. Benar juga, apa mereka sudah resmi berkencan? Buktinya Soo Hyuk sudah menciumnya. Ya, pasti mereka sudah resmi sekarang.
Gadis itu masih bingung, ia tertidur dengan seluruh rasa tanyanya yg cukup mengganggu pikiran.

Pikirkan saja besok. Pikir So Eun.

.
.
.

So Eun menata meja kerjanya, setangkai bunga mawar ada di atas sana. Sebuah kertas juga terselip di tengahnya.

Semoga harimu menyenangkan, LSH

So Eun tersenyum kecil. Ia tahu siapa yg menaruh bunga ini, menurut inisialnya.

Romantis sekali.

So Eun duduk, masih dengan senyum yg menghiasi wajah manisnya. Dihirupnya aroma bunga itu.

"Hattccciihhhhhh..."
Gadis itu terbersin. Aromanya menusuk rongga pernafasannya.

Parfum macam apa ini? Pikirnya.

Gadis itu mengusap hidungnya yg mulai memerah. Apa hidungnya saja yg kampungan dan tak bisa mencium aroma parfum mahal, atau memang parfum ini memang bermasalah?

MEET AGAIN [LSH✖KSE] [COMPLETED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang