episode 15: healing time

972 198 3
                                    

Aroma kopi dan biskuit cokelat yang baru dipanggang begitu kental tercium di udara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aroma kopi dan biskuit cokelat yang baru dipanggang begitu kental tercium di udara. Deru mesin kopi serta suara whipped cream disemprotkan dari kalengnya menghilangkan rasa sepi Mina.

Gadis itu berdiri bersandar pada meja konter coffee shop favorit barunya itu, menunggu pesanannya dibuatkan sambil menyusuri timeline instagram-nya.

Matanya terpaku pada layar ponsel, menonton pertengkaran Sana dengan teman sekelas Bae Suji yang memanggilnya... slutty cheerleader dalam komentar salah satu fotonya.

Mina menghela napas melihat jumlah sumpah serapah yang digunakan Sana untuk membalas setiap komentar si perempuan yang tidak kalah kasarnya itu.

Notifikasi LINE dari Megan yang muncul tiba-tiba membuat Mina cemberut, ia mengabaikan chat itu seperti biasa dan tidak memiliki niatan untuk membalasnya sampai kapan pun.

Sejauh ia bisa mengingat, ia sudah memblokir kontak Megan sejak seminggu lalu. Atau dia baru hampir melakukannya? Ah, ia sudah terlalu stress untuk berurusan dengan pembuat masalah seperti Megan dan teman-temannya.

Dikuncinya layar ponselnya dan dimasukannya benda itu ke sakunya. Sekarang Mina hanya melamun memandangi pola meja konter sembari mengetukkan jari telunjuknya.

Sebuah tepukan lembut di bahu menarik Mina kembali ke coffee shop berdinding hijau mint itu. Ketika ia mengangkat kepala untuk melihat orang yang bertanggung jawab 'membangunkannya', ia disambut oleh sebuah wajah familiar.

"Hey Myoui, it's been a long time, isn't it?"

Kim Yugyeom menyapanya lalu beralih pada barista yang menjaga konter untuk memesan kopi. Ia memesan enam cangkir kopi; dua americano, satu frappuccino, dua café au lait, satu cappuccino dan satu cangkir cokelat panas dengan ekstra whipped cream. Yugyeom pasti sedang bersama timnya, Mina bisa menebak siapa yang minum cappuccino.

"Oh ya, hai Yugyeom. Gak nyangka ketemu disini," Mina balas tersenyum sambil memikirkan betapa payahnya jawaban itu.

Coffee shop ini sangat dekat dari lingkungan kampus, bukan hal aneh bertemu Kim Yugyeom yang kuliah di universitas yang sama.

"Sendirian?" Tanya Yugyeom, menyadari tidak ada kehadiran segerombolan cewek cheers yang berisik.

"Iya. Aku mau ngerjain tugas soal literatur Bahasa Inggris modern tentang bunuh diri- gitu pokoknya haha," jelas Mina canggung. Entah kenapa berbicara dengan Kim Yugyeom selalu membuatnya canggung.

"Goodluck with that! Ngomong-ngomong aku denger 9MILLION bubar?"

Mina segera menggelengkan kepalanya, membantah pernyataan Yugyeom.

"Nggak, bukan bubar. Cuma ada sedikit masalah, makanya aku males diem di rumah."

"Why don't you just go back to your parents' house?"

GIRLS' PROBLEM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang