episode 05: the captain's rage

1.4K 265 16
                                    

Rentetan chat bernada panik dari Jihyo sukses memberi energi untuk kedua kaki Nayeon yang lelah selepas naik turun tangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rentetan chat bernada panik dari Jihyo sukses memberi energi untuk kedua kaki Nayeon yang lelah selepas naik turun tangga.

Ia rela lari-lari demi menemui Jihyo di depan ruangan tempat berkumpul tim baseball, karena kalau seorang Jihyo sampai minta bantuan itu artinya masalahnya serius.

Sebenarnya ini masalah hati.

Jihyo merasa sudah cukup berani dan percaya diri untuk menghadapi Im Jaebum saat ia berjalan menuju ke sana, namun begitu sampai di depan ruangan itu semua keberaniannya luntur seketika.

Park Jihyo mungkin saja tegas dan galak, tapi kalau soal menemui mantan pacarnya ia menyerah. Lagi pula ia takut emosinya meluap-luap kalau melihat wajah Im Jaebum.

Nayeon tidak protes atau bertanya-tanya lagi pada Jihyo ketika gadis itu meminta bantuannya untuk bicara pada Jaebum, ia tahu betul masalah Jihyo.

Nayeon—dengan Jihyo bersembunyi di belakangnya—melangkah ragu mendekati pintu, kemudian mengetuknya beberapa kali.

Sampai lima kali Nayeon mengetuk, tidak ada respon dari dalam. Ia pun menempelkan telinganya pada daun pintu, mencoba mencari tahu apa ada kehidupan di dalam situ.

Tak lama terdengar suara langkah kaki mendekati pintu diiringi gumaman kesal yang tak begitu jelas. Dengan bunyi ‘klik’ akhirnya pintu dibuka dari dalam, menampilkan sosok Im Jaebum dengan wajah mengantuk dan rambut acak-acakan.

“Eh Nayeon, Nyoung-nya gak ada di sini. Tadi dia ke kantin,” kata Jaebum terdengar malas, padahal Nayeon belum bilang apa-apa.

“Aku gak nyari Jinyoung kok,” sahut Nayeon sambil tersenyum canggung. “Aku mau ngomong sama sunbae.

Jaebum menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Hah? Mau ngomong apa?”

Nayeon pun berputar-putar membicarakan soal kesulitan mereka menemukan tempat latihan sampai menyebutkan bahwa Jihyo diberi saran untuk latihan di lapangan baseball oleh Dekan Choi.

Ia hanya perlu izin dari Jaebum, namun sepertinya si kapten yang sedang ngantuk berat tidak bisa menangkap sedikit pun perkataan Nayeon yang berbelit-belit, kecuali ketika ia menyebut nama Jihyo.

Spontan matanya mencari-cari sosok gadis pendek bermata lebar itu. Sama sekali tidak sulit menemukannya berdiri sambil menunduk di belakang Nayeon.

“Si Jihyo gak bisa ngomong sendiri emangnya?” Sebelum Nayeon bisa mengeluarkan satu kata pun dari mulutnya untuk menjawab pertanyaan itu, Jaebum sudah meraih tangan Jihyo dan mengajaknya—lebih tepatnya memaksa—masuk ke dalam ruangan.

Pintu yang dibanting di depan mukanya dan suara teriakan protes Jihyo membuat mulut Nayeon menganga. Ia tidak tahu harus berbuat apa selain berdiri diam di sana, menunggu sampai Jihyo keluar.

💅

Perasaan Jihyo saat ini tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, laki-laki yang sedang bersedekap di hadapannya itu pasti minta dicincang.

GIRLS' PROBLEM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang