Sembilan wajah tercengang menyambut Lee Miyeon, perwakilan KCA yang membawa undangan istimewa kompetisi nasional untuk 9MILLION.
Wanita itu menemui mereka di kantin kampus ketika mereka sedang makan bersama, membuat semua makanan di meja terlupakan (bahkan Momo mengabaikan jokbal-nya).
Amplop putih mulus berisi undangan tersebut berada di tangan Jihyo. Kertas itu lebih berharga dari apa pun bagi mereka saat ini, Jihyo sampai menyelipkannya di dalam binder dengan begitu hati-hati tanpa menekuk atau mengotorinya sedikit pun.
Sembilan gadis cantik itu masih tak bisa berkata-kata, terlalu banyak kalimat yang ingin mereka muntahkan.
"Terima kasih banyak atas undangannya. Kami sangat menghargainya." Son Chaeyoung akhirnya mewakili teman-temannya bicara.
Wanita Lee itu tersenyum ramah, meminta mereka untuk santai saja berbicara padanya setelah mendengar Chaeyoung yang begitu sopan. Ia menjelaskan alasannya mengundang 9MILLION ke kompetisi nasional, mengungkapkan betapa ia juga beruntung telah melihat penampilan mereka hari itu.
"Aku teringat pada timku dulu waktu melihat kalian. Very nostalgic. Tapi bukan itu yang membuat kalian diundang, kalian memang punya potensi besar. Aku harap kalian akan melakukan yang terbaik di tingkat nasional," katanya sambil melihat ke arah Jihyo.
Si kapten mengangguk semangat mengiyakan pernyataan tadi.
"Apa kami harus daftar lagi di website KCA?" Tanya Jihyo.
"Tidak usah. Nanti aku yang daftarkan tim kalian. Kalian tinggal ambil nomor urut di depan venue besok. Tunjukkan saja undangannya."
Merasa semua hal yang penting sudah dibicarakan, percakapan itu jadi beralih ke basa-basi tidak penting seperti rasa popcorn yang dijual di stadion atau betapa serunya pertandingan minggu lalu.
"Aku benar-benar harus berterima kasih pada keponakanku karena sudah mengundang aku ke pertandingan itu. Kalau aku tidak datang aku tidak akan lihat kalian. Kebetulan aku juga suka baseball haha," tawa renyah Lee Miyeon memenuhi udara, ucapannya soal keponakan memunculkan tanda tanya di benak Jihyo.
Oh, sungguh ia cuma penasaran. Namun menit berikutnya ketika Lee Miyeon menceritakan siapa keponakannya, Jihyo selamanya menyesal telah mengikuti rasa penasarannya dan menanyakan soal itu.
"Keponakan?"
"Ya, dia kapten tim dari universitas ini. Kalian pasti kenal Im Jaebum. Padahal dia tidak pernah mengundang orang tuanya tapi tiba-tiba dia mengundangku sungguh aneh-"
Di kala wanita itu masih mengoceh panjang lebar tentang keponakannya, wajah Jihyo memerah bagaikan tomat rebus. Kedua tangannya dikepalkan dengan sangat kuat seolah ia akan meledak sebentar lagi.
"Motherf-mmph"
Nayeon yang cepat tanggap akan situasi Jihyo segera membekap mulut gadis itu, sebelum ia berhasil menyelesaikan umpatan kasar yang keluar dari mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRLS' PROBLEM ✓
Fanfiction❝You think you can survive in a girl world?❞ Ketika Myoui Mina yang trauma menjalin pertemanan dengan sesama perempuan bertemu dengan si kapten cheers Park Jihyo serta cheerleading squad-nya, ia pun memasuki dunia baru di mana ia dikelilingi delapan...