Part 5

2.1K 152 0
                                    


"soo-ya aku akan cari penginapan, sebaiknya kamu katifkan hpmu nanti jika ada apa-apa kita slaing terhubug" pinta kai seraya beranjak pergi dan soo-ya hanya mengangguk

Soo-ya memandang punggung kai dan terus memujinya

"kai, makasih kamu sudah peduli padaku, iya aku istrimu tapi itu mungkin akan sementara waktu saja untuk bertahan, aku bisa merasakan rasanya jadi pacarmu itu, pasti nyaman sekali berada di sisimu, pasti dia sangat khawatir setelah tau kamu menikah denganku pasti cemburu dan marah... jika aku jadi pacarmu aku gak akan biarkan kamu mendekati istri kontrakmu, pasti istri kontrakmu akan jatuh cinta padamu, karna aku merasakan itu. hum.. lucu jika pacarmu tau kalau aku jatuh cinta padamu kai" so-ya senyam senyum sendiri memikirkan hal itu seolah-olah soo-ya benar-benar jatuh cinta pada kai karna kesan yang kai berikan sangatlah di luar ekspektasi soo-ya.

____

Dering hp soo-ya berbunyi

"gimana kai? Apa kamu menemukan penginapan?" di balik telpon kai bilang kalau dia hanya menemukan penginapan sederhana dengan harga sewa yang sangat mahal karna banyaknya turis yang datang ke tempat itu bertepatan dengan diadakannya sebuah acara tahunan

"gwaenchanha kai, yang penting ada tempat untuk tinggal. Lagian hanya semalam juga"

"baiklah jika kamu setuju, aku akan bayar dan setelah itu aku akan kesana untuk menjemputmu" tutup kai

"tuhkan dia gitu lagi, aku semakin tidak bisa mengendalikan perasaanku kai" ucapnya merasakan detak jantung berdetak kencang

"apa semudah ini move on? Kenapa harus kai? Dia punya pacar dan kai sayang sekali padanya, aku harus mengendalikan ini.. ayo soo-ya kamu gak bisa seperti ini" gumamnya dan terdengar selintas oleh kai yang baru saja datang

"kenapa soo-ya? Apa yang gak bisa?" heran kai

"ah kai? Sejak kapan kamu disini?" soo-ya membulatkan mata takut kai mendengar gumamannya

"aku baru datang" ucap kai

"ah.. syukurlah, eum.. dimana tempatnya? Apa kita bisa pergi sekarang?" mencoba mengalihkan pembicaraan.

___

"kamu dengar kai? Suara binatang malam seakan menyambutku disini" ucap soo-ya mengelus ke dua pipinya yang dingin

"kamu kedinginan soo-ya, sebaiknya masuklah aah mulutku rasanya gak akan berhenti menggigil soo-ya, dan aku tidak akan bisa tidur malam ini" ucap kai menyelimuti dirinya dengan selimut

"iya kai disini dingin sekali, apa kamu tidak bisa tidur di tempat dingin? nyalakanlah penghangatnya" kata soo-ya menarik alis

"disini terlalu dingin sampai aku gak merasakan penghantat di ruangan ini, apa penghangatnya rusak?" kai beranjak mengecek

"berfungsi ko" lanjutnya

"pakailah selimutku jika kamu masih kedinginan, aku akan jalan-jalan sebentar kai" tersenyum "jangan lama-lama soo-ya" teriak kai di iyakan soo-ya

"aku butuh hangatnya pelukan, ah sebaiknya aku telpon gadis malamku saja, tapi dia tadi sore bilang kalo dia akan sibuk mala mini, brrrrr.. sebaiknya aku coba tidur saja" menggigil

===

30 menit berlalu, dan soo-ya kembali kepenginapan setelah merasa puas berjalan-jalan

"kai? Apa kamu sudah tidur?" Tanya soo-ya melihat tumpukan selimut menutupi kasur yang tidak terlalu besar dan kai hanya menjawab dengan eraman pelan

"kamu pasti kedinginan ya kai, aku juga merasa dingin tapi aku menikmatinya, andai kamu tadi ikut, seru banget tau disana, dan terasa hangat jika banyak orang kai, kai? Kamu beneran sudah tidur nyenyak?" soo-ya menghampiri kai yang terdengan mengigau

"kai? Ya ampu tuhan, kaaaii.." menyingkap selimut sampai lapisan terakhir

"apa yang terjadi? Kamu panas sekali? Kamu gak boleh pake selimut tebal kai" menempelkan telapak tangan di dahi kai dan mengusap keringat yang keluar

"apa kamu bisa mendengarku kai?" soo-ya bertanya dan kai mengangguk pelan dengan mata yang masih terpejam

"kamu pasti kecapean deh karna perjalanan yang agak jauh yakan? Ah mianhaeyeo" merasa bersalah

"aku akan mencarikan obat kai, kamu gak papakan aku tinggal?" soo-ya siap beranjak tapi kai menghentikannya memegang tanganya yang masih berada di dahinya

"hajima! Hajima!" hanya itu yang keluar dari mulut kai masih dengan mata yang masih terpejam dan soo-ya yang kaget dengan itu meneteskan air mata dan membiarkan kai istirahat tanpa beranjak dari samping kai, soo-yapun tak bisa berbuat sesuatu karna tangannya yang masih kai pegang erat dan akhirnya dia menelpon seseorang/penjaga penginapan untuk minta tolong mengambilkan air hangat untuk mengompres kai.

"kamu panas sekali kai, aku khawatir kamu kenapa-napa hmm.. tapi mudah-mudahan pertolongan pertama ini membantu". Ucap soo-ya meraya terus mengganti handuk kompresan

________

"heum.. apa ini"

jam 7 pagi kai terbangun dan heran kenapa ada handuk di kepalanya dan kai sadar kalau soo-ya berada di sampingnya tertidur meringkuk dan dia pun mengingat apa yang terjadi semalam

'tersenyum' apa semalam aku demam? Apa kamu yang menggatikan handuk ini soo-ya?" kai membatin masih memegang handuk kecil warna putih, kai masih menatap soo-ya dengan senyuman hangat dan sesekali soo-ya menggeliat dan menggerak-gerakan kaki, kai pikir dia kedinginan dan setelah kai selimuti soo-ya, kakinya seketika diam serasa memang dia kedinginan.

"ah aku gak seharusnya melihat dia sedalam ini" menampar diri sendiri

"tapi dia benar-benar manis , kenapa pacar kamu itu menyia-nyiakan gadis semanis kamu soo-ya? Apa yang salah denganmu? Aku fikir laki-laki itu yang bodoh menyia-nyiakan kamu, kamu gadis baik soo-ya, buktinya kamu gak pernah bertingkah saat bersamaku" kai terus bergumam dalam hati dan masih memandang wajah soo-ya

____

Kai meringkuk kembali sambil melihat dan tersenyum sendiri memandangi soo-ya yang sedang tidur, dan tak selang beberapa lama soo-ya menggeliat dan kai kembali memejamkan mata pura-pura masih tertidur

"uh.. kai?" soo-ya bangun dan memeriksa suhu tubuh kai

"aahhh.. syukurlah demam kamu turun" mengucek mata dan melihat sekeliling dan kembali melihat kai dan menggeliat lagi menggerakan tubuh

"soo-ya.." soo-ya kaget dengan sapaan kai

"heum.. kai? Kamu sudah bangun?" wajah kaget

"gumawo"

"uh.. ah.. ga-ga usah kai, aku seharusnya yang berterimakasih padamu dan maaf karna membuatmu jadi sakit seperti ini" tersenyum

"apa kegiatan hari ini soo-ya?" Tanya kai

"kita harus pulang tapi gak mungkin kan kamu masih sakit kai, aku gak mau terjadi apa-apa kalau kita maksain pulang dengan keadaanmu seperti ini" jawab soo-ya lemas

"apa kita menginap lagi malam ini? Tanya kai lagi

"apa kamu gak keberatan?" lirik soo-ya

"aku kedinginan disini tapi mungkin jika kamu di sampingku akan terasa hangat soo-ya" menggoda

"heuh? Kamu benar-benar suka sekali menggodaku kai, hentikanlah mau aku aduin ke pacarmu?" ancam soo-ya dengan membalas godaan dan kai hanya cekikikan kemudian tertawa.

Nuestra Linea DeamorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang