"soo-ya sayang, tadi siang appa sama eomma di london telpon appa di kantor katanya nomor kamu gak aktif, nelpon ke rumah juga permaysuri appa ini juga malah sibuk arisan gak bisa nagkat telpon" ucap appa yang baru datang ke meja makan sedang soo-ya dan eomma kai sibuk nyiapin makan malam
"udah ko appa, tadi soo-ya udah telpon appa sama eomma" saut soo-ya seraya menuang air ke gelas terakhir di meja
"bagaimana operasi appa? Apa berjalan lancar sayang?" kata kai yang baru datang di meja makan mengecup pipi soo-ya mesra
"kita doakan saja yang terbaik, aku masih harap-harap cemas kai" saut soo-ya lemas
"appa soo-ya pasti sembuh sayang, kalian jangan lupa sebelum tidur berdoa untuk keselamatan kita semua terutama appa soo-ya" timpal eomma kai siap duduk
"ya udah gak usah sedih-sedih kita mau makan kan? Ayo sayang, lusa kita tengok appa gimana?" mengelus pundak soo-ya
"jeongmal?"
"iya, besok kita urus cuti saja kuliah kita sekalian kita lanjutin honeymoon kita" menggerakkan alis
"kaaaiiii..." semua orang menyeru kai berbarengan
"masih sempet aja nih anak bahas honeymoon, ckckck" ucap eomma menyendok nasi dan kai hanya tertawa di ikuti tepukan keras soo-ya di pundaknya.
______
"sudahlah sayang, kenapa melamun sih kan aku udah bilang lusa kita nengokin appa, sekarang jangan pikirkan apapun jangan sedih karna aku akan ikut sedih." Kai memeluk soo-ya dari belakang yang sedang melamun di tepi kasur dan soo-ya dengan wajah yang sedih tak kuasa menahan air matanya
"hei hei hei.. sini, aku gak akan biarin air matamu berjatuhan sayang" kai membalik badan soo-ya dan memeluknya erat tapi soo-ya tetap tak bisa membendung rasa kangen dan khawatir pada appanya yang baru saja menjalani operasi di luar negri karna tak bisa berada di sampingnya saat operasi berlangsung
Tanpa banyak bicara dalam keheningan dan hanya suara isak soo-ya yang terdengar, kai hanya mengusap-ngusap lembut pundak soo-ya sampai soo-ya berhenti karna tertidur, kemudian kai membaringkannya dengan nyaman
"istriku yang cantik istirahatlah" kai menyelimuti soo-ya tak lupa mengecup lembut kening soo-ya, kemudian kai beranjak dari kasur untuk menenangkan diri sejenak tapi soo-ya menggapai tangan kai
"hajima!" soo-ya terbangun
"aku hanya sebentar sayang, apa kamu membutuhkan sesuatu?" kembali terduduk di kasur "aku hanya membutuhkanmu kai" mencium tangan kai
"baiklah, aku akan disini aku gak akan kemana-mana" kai masuk kedalam selimut dan membiarkan soo-ya memeluknya.
"gumawo kai"
"sstttt... tidurlah" menepuk-nepuk lembut pundak soo-ya.
===
"kamu sudah bangun sayang" sapa kai yang sedari tadi memandang soo-ya yang tertidur dengan nyenyak setelah semalaman menangis sampai matanya terlihat sembab dan semakin sipit saja
'soo-ya menguap' "kai aku susah melihat, mataku kenapa?" mendenagr keluhan soo-ya kai cengengesan dan soo-ya yang heranpun sigap berlari menghampiri cermin dan mengedip-ngedipkan matanya
"kan aku juga bilang apa semalam soo-ya, jangan menangis"
"appa.. gimana ya keadaannya, eomma belum menelpon kah?" Tanya soo-ya sedih "appa gwaenchanha soo-ya, tapi malam eomma telpon tapi aku sengaja gak membangunkanmu" jawab kai mengacak rambut soo-ya yang berantakan
KAMU SEDANG MEMBACA
Nuestra Linea Deamor
Romancebagi sebagian orang perjodohan mungkin lebih di tolak di zaman modern ini, mendapatkan pilihan sendiri lebih adil tidak terkecuali kai dan soo-ya tapi seiring berjalannya waktu kai dan soo-ya yang sering melakukan hal bersama membuat keduanya sadar...