Part 40 ~The End~

2.4K 150 93
                                    

Please Comment and Vote 

BackSound : Lovin' You 'Mo_EXO

====

Pagi hari

Soo-ya baru siuman. Mendapati suaminya tengah tidur disampingnya.

Soo-ya bangun dan mengusap lembut kepala kai. lalu kai menyadarinya. "soo-ya, kamu sudah bangun?"

Soo-ya, tersenyum. Mengagguk pelan. Tapi, kai berkaca-kaca. "mianhae soo-ya". Kai menggenggam tangan istrinya dan menciumi punggung tangan soo-ya.

"kenapa kai? apa yang terjadi? Kenapa aku disini?" soo-ya bingung dengan sikap suaminya itu

"bayi kita—" kai tak sanggup melanjutkan kata-katanya.

"bayi?!" herannya. Lantas mengusap perut ratanya

"apa maksudmu kai?" tanyanya penasaran

Kai mengatur nafas. Menelan ludah susah payah. "kamu baru saja keguguran soo-ya"

Tentu saja soo-ya terkejut dengan apa yang baru saja dia dengar.

"ma-maksud kamu. Aku baru saja kehilangan calon bayi kita kai?" wajahnya berubah pasi.

Kai langsung merangkulnya erat. Tetesan ait mata jatuh membanjiri pipinya

"mian.. ini semua salahku soo-ya"

Soo-ya menangis, histeris. Sedangkan kai berusaha menghiburnya

"mian kai.. seharusnya aku tau jika aku tengah hamil lagi" terisak

"gwaenchanha. Soo-ya, mungkin ini bukan waktu yang tepat.

Soo-ya mengangguk. Meskipun menyesali, jika ini kali keduanya kehilangan calon bayi mereka. Tapi, soo-ya belum mengetahui kalau saat kejadian kemarin ketika dia masih tidur dalam pengaruh obat.

===

Kai meminta mi re untuk menemuinya di atap kantornya.

Hari itu, saat kai akan melangsungkan pernikahan. Eommanya mi re tiba-tiba tidak sadarkan diri. Dan dokter langsung melakukan tindakan. Syukur operasi berhasil. Eommanya mi re bisa sembuh meski masih dalam tanganan dokter.

"mi re-ya.. gimana keadaan eommoni?" ujar kai

"saat ini dia belum siuman, tapi dokter bilang mungkin sore atau malam ini—"

"syukurlah.. mi re-ya, mianhae.. aku tidak bisa meneruskan rencana konyolmu itu."

Mi re menunduk, terdengar isakan

"aku tidak bisa menghianati istriku terutama hatiku sendiri. Lakukanlah dengan laki-laki lain" kai menepuk bahu mi re, memberikan kekuatan terakhir untuknya.

"tapi aku mencintaimu kai" seru mi re

Kai yang sudah membalik badannya. Menghentikan langkah kaki. Mendengarkan apa yang mi re katakan

"aku mencintaimu lebih dari siapapun, aku rela melakukan apa saja, asal kamu mau bersamaku" lanjutnya masih dalam isakan

Kai menyeringai, lantas membalas "itu tidak akan terjadi mi re. cintaku pada soo-ya, lebih dari apapun cinta yang kamu rasakan dan kamu bilang barusan"

"ku mohon kai.."

"tidak mi re-ya.. tidak.. tidak akan pernah" kai menggeleng mantap

"baik.. kalau kamu tidak peduli denganku, siapa lagi yang akan peduli hh.. mending aku mati saja"

Nuestra Linea DeamorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang