Part 9

1.8K 104 0
                                    

3 bulan kemudian

"kai, bangunlah" soo-ya menepuk-nepuk pundak kai yang sedang tertidur

"kenapa sayang, ini masih tengah malam. Apa kamu mimpi buruk?" kai mengecek jam di layar hpnya

"sepertinya aku sakit kai, kepalaku pusing dan mual sekali, aku sudah beberapa kali mencoba tidur tapi aku malah meriang" meringis

"kamu sakit soo-ya, lihatlah keringatmu, baiklah aku akan ambilkan obat dulu" kai turun dari kasur menuju dapur. Saat di dapur ternyata eomma sedang membuka lemari es untuk mengambil air dingin

"eomma, eomma bangun juga?"

"eh kai, kenapa? Kamu mau minum juga heuh? Kalian jangan terlalu asik main-main, kasian soo-ya sayang" gurau eomma

"apaan sih eomma, kai mau ambil obat, soo-ya sakit katanya pusing dan mual" saut kai tidak memperdulikan gurauan eomma

"hyaa... jangan sembarangan minum obat kai, gimana kalau soo-ya sedang hamil? Dia tidak bisa minum obat sembarangan nak" eomaa tampak khawatir

"benarkah itu eomma? Jadi apa kai harus membiarkan dia kesakitan? Soalnya dia tidak bisa tidur katanya, dan keringatnya keluar sangat banyak sampai bajunya basah eomma" terang kai menghentikan mengambil obat di kotak p3k

"ayo biar eomma lihat dulu" kai dan eomma bergegas ke kamar

"sayang, gwaenchanha? Sapa eomma langsung memeluk soo-ya "ya ampun sayang kamu menggigil, sejak kapan kamu seperti ini nak?" cemas eomma mengusap keringat di dahi soo-ya

"soo-ya merasa gak enak badan dari kemarin eomma, tapi malam ini sakitnya luar biasa sampai soo-ya gak bisa tidur" kata soo-ya dengan nada bergetar

"kita ke rumah sakit sekarang, kai kamu bangunin appa dan siapin mobil ya kita gak bisa biarin ini sayang, badanmu basah seperti abis di guyur air nak" kata eomma masih memeluk soo-ya yang menggigil

____

Setelah soo-ya mengganti baju di gendongnya soo-ya oleh kai menuju mobil untuk pergi ke rumah sakit, sesampainya di RS soo-ya langsung di tangani dokter jaga, kai mulai merasa cemas dan khawatir

"kai duduklah! Appa pusing liatin kamu mundar mandir seperti setrikaan" kata appa

"eomma, apa ini sudah biasa di alami seseorang ketika awal dia hamil?" Tanya kai polos

"entahlah kai, wanita yang hamil mengalami hal yang berbeda-beda saat awal kehamilannya" terang eomma membuat kai semakin cemas dan khawatir. Tidak lama dokter yang menangani soo-ya keluar dan kai langsung berlari penasaran apa yang terjadi dengan istrinya itu

"gimana dok? Apa istri saya baik-baik saja? Apa bayinya juga baik?" mendengar itu dokter heran dengan pertanyaan kai "bayi? Eumm.. istri anda tidak sedang hamil" ucap dokter membuat kai mematung

"kai, eomma Cuma menduga, kenapa kamu yang memponis sih" eomma menepuk pundak kai keras

"maaf dok, mereka pasangan baru jadi ya tau sendirilah, heheh" lanjut eomma merasa gak enak pada dokternya

"oh, eum.. istri anda hanya demam dan pencernaannya kurang baik, jadi mungkin dia akan di rawat selama beberapa hari" terang dokter dan kemudian pamit meninggalkan kai, eomma dan appa yang berada di kursi tunggu. Kai masih mematung dan meboleh eomma sinis

"hyaa.. kamu yang slaah paham kai, kenapa kamu melhat eomma seperti itu?" protes eomma yang gak mau dengan tatapan sinis kai

"kalo mau istrimu hamil kerjanya yang sungguh-sungguh dong kai, kamu harus punya tenaga" sindir appa

Nuestra Linea DeamorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang