Please Comment and Vote ^^
BackSound : Baby Don't Cry_EXO
=====
Esok harinya—
"apa kamu akan langsung pergi ke kantor kai?"
Di dalam rumah, kai yang merebahkan tubuhnya di atas sofa, sepulang dari hospi menghirup nafas dalam, merasakan perasan yang baik-baik saja saat ini.
"apa aku boleh pergi?" rengeknya menggoda
"kalau kamu merasa baikan, pergilah" timpal soo-ya merongoh ponsel di saku sweaternya
Kai tersenyum, bangkit dan segera mengganti bajunya siap pergi bekerja.
"aku akan siapkan tiket untuk ke London"
"baiklah" soo-ya mengangguk melihat layar ponselnya
langkahnya terhenti, menghampiri soo-ya.
"kamu sedang apa sih? kalau bicara itu tatap mataku soo-ya" kai berlutut mensejajarkan posisi dengan soo-ya yang sedang duduk di sofa.
"aku sedang menghubungi sekolah hanna, dia mungkin harus ijin lagi hari ini tidak masuk"
Masih mengingat video yang kemarin dilihatnya, soo-ya bangkit saat kai berlutut, seakan menghindari suaminya yang terlihat akan menggodanya itu. Kai yang tak mencurigai apapun, Nampak biasa aja.
"apa kamu akan ke kafe?"
"tentu saja" masih dengan layar ponselnya
"baiklah, salam buat chanyeol. Bilang makasih sudah menjaga hanna" kai beranjak menuju kamar
Soo-ya yang segera melihat punggung suaminya itu, kala kai membalik berjalan meninggalkan soo-ya di ruang tengah. Matanya berkaca-kaca. Segera di tepisnya genangan itu.
"halo, chan. Aku segera kesana"
Panggilan singkat soo-ya pada chanyeol. Merasa perlu menenangkan diri, menjauh dari rasa cemburu yang terus menghantuinya. Butuh waktu 5 hari untuk mencurahkan isi hatinya pada eomma dan appanya di London. Hanya chenyeol harapan soo-ya sekarang.
===
"gwaenchanha?"
Soo-ya menoleh punggung tangan yang baru saja menempel menyapanya. Hanya anggukan samar di balasnya.
"apa kai baik-baik saja?"
Soo-ya mengangguk lagi
"lantas apa yang membuatmu seperti ini?"
Menghela nafas. "aku baik-baik saja chan" pekiknya
Melihat soo-ya yang Nampak sedih tergurat di wajahnya, chanyeol duduk dan menatap mantan kekasihnya itu penuh Tanya.
"ceritalah!" pintanya penasaran
Soo-ya membalas tatapan chanyeol yang tampan, di tambah lesung pipinya yang menambah ketampanan semakin sempurna kala tersenyum. Membuatnya ingat masa-masa indah pacaran meski tak dapat restu dari orang tuanya.
"chan—" terbata
Gumam chanyeol membalas "heum"
Chanyeol melihat soo-ya menundukan kepala, terdengar isakan kecil dan air mata menetes. Segera chanyeol membawa soo-ya naik, sebelum para konsumen tau soo-ya tengah berada dalam emosi yang tidak stabil.
Di dudukannya soo-ya di atas sofa kantornya, meski canggung, chanyeol memeluk soo-ya membiarkannya menangis sejenak. Setelah isakan itu mereda, soo-ya yang berusaha menahan kesakitan tak bisa lagi membohongi dirinya, jika dia butuh bicara pada seseorang. Dan dia memilih chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nuestra Linea Deamor
Romancebagi sebagian orang perjodohan mungkin lebih di tolak di zaman modern ini, mendapatkan pilihan sendiri lebih adil tidak terkecuali kai dan soo-ya tapi seiring berjalannya waktu kai dan soo-ya yang sering melakukan hal bersama membuat keduanya sadar...