Rain

2.3K 380 57
                                    

Author : itscalledamnesia

Genre : Romance

Type : YAOI

Rate : T+

This ff is dedicated for OngNielNation OS Project.

______

Hujan mengguyur bumi dengan derasnya. Angin pun dengan kerasnya melambaikan pohon yang telah basah oleh air hujan. Langit begitu mendung, warna gelap merata di atas sana.

Di sana, berdiri seorang pria dengan kaos putih tipis dan celana training hitam yang ia kenakan tengah berteduh di depan sebuah mini market bersama dengan beberapa orang lainnya yang tak ia kenal.

Ramalan cuaca sama sekali tak menunjukkan akan adanya hujan lebat sore ini. Jadi dengan santainya, ia berjalan keluar rumah dengan pakaian ala kadarnya dan sandal karet hitam yang ia kenakan menuju mini market di persimpangan jalan dekat rumahnya. Dan sialnya, ketika akan pulang, hujan tiba-tiba turun dengan derasnya. Yang awalnya langit begitu cerah, mendadak berubah menjadi gelap.

Tangannya terulur untuk merasakan air hujan tersebut. Dingin. Bibirnya melengkung membentuk kurva yang begitu cantik. Ia merasa sial terjebak dalam hujan angin seperti ini, namun tak bisa dipungkiri, ia pun suka dengan rasa sejuk yang menusuk kulitnya kala hujan. Memang aneh, tubuhnya mulai menggigil dan ia belum menyerah dengan dinginnya air yang masih menghujani tangan kurusnya.

"Hentikan itu."

Pria itu berjengit ketika sesuatu yang hangat melingkupi tubuh kecilnya. Sontak ia menoleh ke belakang, dan menemukan si pemilik suara berat yang tengah menatapnya tanpa ekspresi.

"Kenapa di sini? Sedang hujan dan kau kemari."

Pria itu tersenyum merasakan kehangatan yang semakin melingkupinya ketika tubuh kekar itu menenggelamkannya. Ya, ia merasa hangat oleh pelukan dari pria satunya.

"Sudah menggigil dan masih bermain air. Bebal."

Pria tampan itu mendengus sebelum merapatkan tubuhnya dengan pria manis yang tengah direngkuhnya tersebut. Hidungnya menghirup dalam aroma manis dari pria cantik itu dengan tangan yang tak sedikitpun mengendurkan pelukannya.

"Ini menyenangkan, Daniel. Jika kau menjadi aku, kau pasti akan senang juga."

Pria tampan itu-- Daniel--merendahkan kepalanya agar sejajar dengan si manis, lalu sedikit menarik satu sudut bibirnya.

"Sayangnya aku bukan dirimu, Seongwu-ya."

Suara husky Daniel membuat Seongwu-- si Manis-- meremang seketika. Ia bisa merasakan jantungnya yang berdebar hanya karena deep voice pria berbahu lebar tersebut. Namun tak disangkal, desiran hangat telah memenuhi perasaannya sekarang.

Seongwu mengalihkan pandangannya ke arah lain. Maniknya menangkap langit yang masih mendung di atas sana. Ia mendesah. Dilihatnya jam yang melingkar di pergelangan tangan kiri Daniel yang tengah melingkari perut ratanya. 17.48. Tiga puluh menit sudah ia berdiri di sana menunggu redanya hujan. Namun nihil. Hujan yang turun bahkan semakin deras.

"Aku lelah." Keluhnya pelan.

Daniel menatapnya dengan senyum rupawan yang terkembang. Seongwu memang payah. Pria itu teramat sangat malas jika berhubungan dengan kegiatan olahraga. Tak heran, belum lama berdiri saja sudah merasa lelah.

"Ingin menunggu hingga reda atau ingin pulang sekarang? Kurasa kita bisa terlindung dengan satu payung."

Seongwu mendongak menatap Daniel. Sudut bibirnya tertarik begitu dilihatnya bibir Daniel membentuk sebuah senyum tampan. Ia mengecup sekilas pipi berisi Daniel lalu mengangguk pelan.

SCIENTIST LIBRARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang